Pembatasan Masalah Rumusan Masalah

6 Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka penulis mengangkat permasalahannya dalam skripsi yang diberi judul “RESPON MASYARAKAT KELURAHAN PASIRPUTIH KECAMATAN SAWANGAN KOTA DEPOK TERHADAP NIKAH DENGAN MELANGKAHI KAKAK KANDUNG .”

B. PEMBATASAN dan PERUMUSAN MASALAH

I. Pembatasan Masalah

Pernikahan merupakan kebutuhan biologis dan psikologis manusia sejak zaman dahulu pernikahan mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan manusia, baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat. Oleh karena itu pernikahan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Pernikahan dinyatakan sah apabila terpenuhi syarat dan rukunnya. Mengingat luasnya pembahasan mengenai pernikahan, maka perlu kiranya penulis memberikan batasan masalah agar tidak melebar dan lebih terarah. Maka penelitan ini difokuskan pembahasannya hanya menyangkut masalah nikah dengan melangkahi kakak kandung, baik itu menurut pandangan hukum Islam, dan juga mengenai uang pelangkah dalam masyarakat Betawi yang ada di Daerah Kelurahan Pasir Putih Kec. Sawangan Kota Depok.

II. Rumusan Masalah

Dari pemaparan diatas pernikahan melangkahi kakak kandung tidak dilarang atau diperbolehkan dalam hukum islam, karena tidak ada hukum fiqih ataupun 7 Undang-undang yang menjelaskan tentang pernikahan melangkahi kakak kandung, karena siapa saja yang dirinya sudah mapan dan siap lahir batin maka diperbolehkan untuk menikah tanpa memandang boleh atau tidaknya menikah dengan melangkahi kakak kandung. Namun dalam adat betawi dikenal dengan ngelangkah yaitu menikah mendahului sang kakak, hal inilah yang masih menjadi perdebatan dikalangan masyarakat Kelurahan Pasir Putih Kec. Sawangan Kota Depok. Hal ini masih diperdebatkan karena ada masyarakat yang masih berpegang teguh dengan hukum adat yang berpendapat bahwa jika sang adik dalam pernikahan melangkahi kakaknya, maka ditakutkan si kakak akan mendapatkan jodohnya dalam waktu yang sangat lama dan hal itu akan menjadi kurang bagus bagi si kakak yang dilangkahi, terutama psikologisnya karena si kakak akan merasa dirinya tidak laku. Tapi tidak sedikit pula masyarakat yang sudah tidak berpegang dengan hukum adat atau mengabaikan jika tidak diperbolehkan adik melangkahi kakaknya, karena bagi mereka jodoh adalah rahasia tuhan, siapa saja tidak dapat mengetahui kapan jodohnya akan datang dan tidak dapat pula untuk menolaknya apalagi jika calon mempelai sudah siap lahir dan batin untuk menjalani rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Karena bagi mereka jika menghalangi niat seseorang untuk menikah dengan alasan bahwa si adik tidak boleh menikah terlebih dahulu dari pada kakaknya itu adalah alasan yang tidak logis dan egois karena siapa pun boleh menikah jika sudah memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh Undang-undang dan hukum Islam. Jika orang tua ataupun si kakak melarang adik menikah terlebih dahulu dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak 8 diinginkan seperti kawin lari bahkan bisa melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama seperti perzinahan. Oleh karena itu, bagi orang tua ataupun kakak bahkan keluarga besar yang ingin menikah, mereka harus mendukungnya dan turut mendoakan yang terbaik bagi kedua mempelai. Rumusan masalah diatas penulis rincikan dalam pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah respon masyarakat mengenai nikah melangkahi kakak kandung yang terjadi di daerah Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Sawangan Kota Depok ? 2. Bagaimanakah kedudukan uang pelangkah menurut hukum Islam ? 3. Apakah faktor penyebab terjadinya melangkahi kakak kandung dalam pernikahan ?

C. LANDASAN TEORI