BERITA HASIL WAWANCARA DENGAN Tokoh Adat Bpk. Muhammad Amin
Tanggal, 20 Nopember 2010
1. Menurut bapak apakah masyarakat sini masih memegang teguh adat istiadat,
seberapa kuatkah?
Jawaban : Adat itu sebenarnya masih kuat dipegangi oleh masyarakat sirambas, dan belum ada yang ditinggalkan.
2. Bagaimana tata cara perkawinan di desa sirambas?
Jawaban : Kalau ditanya bagimana tata cara perkawinan di desa ini, saya rasa tidak terlalu berbeda dengan desa-desa lain disekitar mandailing. Mengenai
langkah-langkah yang harus ditempuh biasa; 1 Manangkasi Hata ni Pinomparan, 2 Manyapai Boban Siporsanon, 3 Patibal Sere, 4 Marikah,
5 Mangalehen Ajar dot Poda, 6 Do’a Selamat, 7 Serah Terima. Namun
pada saat satu keluarga ingin mengadakan pesta adat ada tiga bentuk permufakatan atau musyawarah, yaitu Pokat kahanggi Musyawarah
Keluarga Kelompok, Pokat Sisolkot antara Mora, Kanggi dan Anak Boru, Pokat Sakampung Musyarawah yang melibatkan seluruh warga.
3. Bagaimana menurut adat Mandailing tentang perkawinan melangkahi kakak?
Jawaban : Kalau menurut adat bagi orang yang ingin menikah sedangkan dia masih punya kakak perempuan yang belum menikah, maka seharusnya meminta
izin dulu kepada kakaknya, hal ini supaya kakaknya So ulang tarlimpon tondi biar jangan merasa rendah hati. Dalam adat mandailing sebenarnya tidak
terlalu menjadi persoalan serius, namun ada aturan yang sudah teradat tadi yang harus dipenuhi.
4. Bagaimana pandangan bapak tentang perkawinan melangkahi kakak?
Jawaban : Bagi saya sendiri persoalan melangkahi kakak itu kan sebenarnya kita kembalikan kepada masalah jodoh, karena bagiamanapun juga kita tidak
dapat menentukan kapan datangnya jodoh manusia ini, yang lebih tahu kan yang Maha Kuasa. Kan tidak mungkin kita menghalang-halangi orang untuk
menikah kalau memang jodohnya sudah datang. Walaupun dalam prakteknya ada juga yang menghalang-halangi, itupun bukan karena adat,
hanya kembali kepada orang tuanya saja yang tidak ingin anak ada yang dilangkahi.
5. Bagaimana pandangan Bapak kalau ada orang yang menghalangi anaknya
melangkahi?
Jawaban : Seperti yang saya sebutkan tadi bahwa persoalan jodoh kan bukan kehendak kita, jadi tidaklah seharusnya menghalang-halangi perkawinan, apalagi hanya
persoalan karena ada kakaknya yang belum menikah.
6. Menurut bapak kenapa adik tidak boleh melangkahi kakaknya?
Jawaban : Kalo menurut pandangan saya itu karena masih ada sifat saling menghargai antara kakak dan adik. Jadi bila adiknya yang dulu dapat jodoh sudah
sepantasnya meminta izin untuk, meminta maaf untuk mengambil keberkatan dan pernikahannya berjalan mulus.
7. Jika ada yang melangkahi menurut bapak apa yang menjadi alasannya?
Jawaban : Itu kembali kepada masalah perjodohan tadi sebernarnya, menurut saya tidak lebih dari itu.
8. Apa saja kewajiban yang harus dipenuhi kalaupun terjadi perkawinan tersebut?
Jawaban : Menurut saya hanya memberikan uang pelangkah saja.
9. Apakah dalam peraturan adat ada kewajiban memberi uang pelangkah?
Jawaban : Kalau itu tidak sampai wajib, tapi orang tidak pernah meninggalkannya.
10. Sepanjang pengamatan bapak apakah yang merasa keberatan dengan uang