Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat. Sekolah mempunyai peran yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung pada kebudayaan tersebut mengenali, menghargai, dan memanfaatkan Sumber Daya Manusia SDM. Hal tersebut berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang diberikan masyarakat kepada peserta didik. Tujuan pendidikan pada umumnya menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadi dan masyarakat. Tujuan pendidikan juga berfungsi untuk membentuk perkembangan, pola pikir, dan tingkah laku anak didalam kehidupannya. Peran kepala sekolah sebagai supervisor pertama-tama yang di lakukan adalah membina kerjasama yang baik dan harmonis dengan para guru dan pegawai sekolah, tidak hanya itu peran kepala sekolah juga sebagai berikut: sebagai motivator kepala sekolah haruslah mempunyai kesiapan dalam dirinya untuk mendorong tingkah lakunya dalam berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan pendidikan. Perlu kita ketahui bahwasanya motivasi terdiri dari dua macam yaitu motivasi external dan motivasi internal, motivasi external di pengaruhi oleh lingkungan dan motivasi internal di pengaruhi oleh kebutuhan kepala sekolah tersebut dalam meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Kepala sekolah sebagain fasilitator hendaknya mampu menyediakan sumber belajar yang berguna serta menunjang tercapainya tujuan pembelajaran, 1 baik yang berwujud teks, narasumber, majalah, serta surat kabar,maupun sumber-sumber belajar lainnya. Sebagai evaluator kepala sekolah di tuntut agar mampu melakukan proses evaluasi terhadap para guru, pegawai sekolah, maupun siswa yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dirinya dalam melaksanakan tugas proses belajar mengajar maupun untuk mengetahui hasil belajar siswa. Kepala sekolah juga harus mampu menjadi administrator yang dapat melaksanakan seluruh administrasi sekolah baik administrasi pada siswa,guru ataupun pegawai lainnya. Administrasi pada guru kepala sekolah harus benar-benar di perhatikan, karena dalam pelaksanaan pendidikan sehari-hari sering kita jumpai guru yang kurang memperhatikan hal ini. Maka dari itu tugas kepala sekolah sebagai supervisor agar memerintahkan guru untuk melakukan administrasi pendidikan sebelum melakukan proses pembelajaran dengan tujuan agar guru tidak mengalami kesulitan dalam mengendalikan kelas, dapat mengontrol dan mengefektifkan kelas dengan baik. Kepala sekolah sebagai supervisor disekolah harus selalu berupaya meningkatkan mutu sekolahnya dari mulai kualitas guru sampai kwalitas kelulusan yang baik, Semua itu tugas kepala sekolah. Yang paling penting meningkatkan kreatifitas siswa dalam proses belajar mengajar, di antaranya meningkatkan motivasi belajar siswa dengan mengadakan tambahan jam pelajaran dan les mata pelajaran bagi siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional yang di bina oleh guru mata pelajaran setelah selesai jam pelajaran, dengan tujuan meningkatkan kreativitas siswa. Adapun dalam proses pengajaran yang dilakukan oleh sekolah, perlu diadakan supervisi pengajaran yang bertujuan, untuk memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar serta membantu guru dan siswa agar belajar lebih mudah dan lebih kreatif. Disamping itu juga seorang guru harus mengetahui sejauh mana tingkat kreatifitas siswa dalam belajar, tugas guru untuk mengembangkan kreativitas siswa agar siswa tersebut dapat mengembangkan bakat dan minatnya, serta meningkatkan kreatifitas siswa, terutama dalam menghadapi ujian nasional UN agar bertambah semangat belajarnya, karena tidak semua siswa siap menghadapi ujian tersebut. Mengenai hal tersebut di atas, adalah tugas guru dan orang tua yang harus memperhatikan belajar mereka baik di sekolah maupun di rumah. Di sekolah adalah tugas guru yang membimbingnya, adapun di rumah adalah tugas orang tua untuk membimbing dan memperhatikan belajar mereka. Apabila orang tua tidak memperhatikan belajar mereka, maka anak tersebut tidak akan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban mereka sebagai seorang pelajar. menurut kutipan Agus Sujanto yang dimaksud bertanggung jawab “adalah mengerti tentang perbedaan antara yang benar dan yang salah, yang boleh dan yang dilarang, yang di anjurkan dan yang di cegah, yang baik dan yang buruk, dan sadar bahwa harus menjauhi sifat-sifat negatif dan mencoba membina diri untuk selalu menggunakan hal-hal yang positif”. 1 Untuk mencapai tujuan tersebut, usaha yang harus ditempuh adalah, mengembangkan kreativitas siswa dalam belajar, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga. Keberhasilan seseorang dalam pendidikan bukan ditentukan oleh tingginya tingkat intelegensial quality IQ, tetapi prestasi dan keberhasilan seorang tersebut ditentukan oleh beberapa sebab, diantaranya yang datang dari dalam individu itu sendiri, yaitu yang berhubungan dengan kejiwaan atau psikologi anak didik, diantaranya kreatifitas, minat dan bakat. Sedangkan sebab yang dipengaruhi dari luar adalah lingkungan tempat tinggal, baik 1 Agus Sujanto “Psikologi Perkembangan” Jakarta: PT. Rineka cipta, 1977 h. 267 lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga, serta alat atau sarana yang memadai dan mendukung kreatifitas dalam belajar dan berkarya. Melihat permasalahan di atas, penulis merasa terdorong untuk melakukan penelitian tentang “Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Dalam Meningkatkan Kreatifitas Siswa Untuk Menghadapi Ujian Nasional UN di MA ANNIDA AL-ISLAMY BEKASI ”. Merujuk pada latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi menjadi beberapa masalah yang berhubungan dengan tugas Kepala Sekolah dalam peningkatan kreatifitas siswa di antaranya: 1. Adapun peran kepala sekolah belum berjalan dengan baik 2. Peran guru unruk meningkatkan motivasi siswa seringkali terabaikan 3. Terkadang kepala sekolah belum mampu mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah