BAB II
KAJIAN TEORI
A. Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
1. Pengertian Peran dan Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Dalam kamus besar bahasa Indonesia menyebutkan pengertian peran sebagai
berikut “peran adalah sebagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan”.
1
Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris “supervision” yang terdiri dari dua kata yaitu super dan vision. Yang mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti
pekerjaan secara keseluruhan. Menurut pendapat yang dikutip oleh Departemen Agama RI dalam bukunya “adalah orang yang melakukan supervisi disebut
supevisor”.
2
Menurut pendapat yang dikutip oleh Drs. Piet Sahertian Pengertian supervisor “adalah orang yang berfungsi memberi bantuan kepada guru-guru dalam menstimulir
memacu guru-guru kearah usaha mempertahankan suasana belajar dan mengajar kearah yang lebih baik”.
3
Supervisi sebagai salah satu fungsi utama dalam
administrasi pendidikan, bukan hanya tugas
pengawas pendidikan tetapi juga tugas kepala
1
Departemen pendidikan dan kebudayaan “Kamus Besar Bahasa Indonesia” Jakarta: Balai
pustaka. 1988, cet. Ke-1, h. 667
2
Departemen Agama RI “Pedoman Pelaksanaan Supervisi Pendidikan” Jakarta: Derektorat Jend
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2000, h. 8-9
3
Drs. Piet A. Sahertian, Drs. Frans Mataheru DIP. ED. AD “Prinsip dan Teknik Supervisi”
Surabaya: Usaha Nasional 1979 cet. Ke-1, h. 17
9
sekolah terhadap para guru dan para pegawai
sekolah yang terlibat dalam suatu lembaga
pendidikan Pengawas sekolah hanya bekerja dalam
tugas khusus untuk melakukan supervisi yang
bekerja dibidang tertentu. Keadaan pengawas tidak
bisa menggantikan kedudukan kepala sekolah yang
bekerja bukan hanya dibidang khusus tetapi juga
dibidang umum dalam dunia pendidikan.
Menurut pendapat Drs. Ngalim Purwanto “kepala sekolah sebagai supervisor haruslah memiliki ciri-ciri pribadi sebagai guru yang baik, memiliki kecerdasan yang
tinggi, pandangan yang luas mengenai proses pendidikan dalam masyarakat, keperibadian yang menyenagkan, dan kecakapan dalam melaksanakan human
relation ”.
4
bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin disamping harus berkepribadian sehat, juga harus bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Sebagaimana hadis
nabi yang diriwayatkan oleh imam muslim yang berbunyi:
ﻪﺘْﻴﻋر ْﻦﻋ لْﻮﺌْﺴ ْ ﻜﻠآو عار ْ ﻜﻠآ
Artinya: “Tiap-tiap dari kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabanya
”.
5
4
Drs. Ngalim Purwanto, MP. “Administrasi dan Supervisi Pendidikan” Jakarta: PT. Remaja
Rosdakarya. 1987 cet. Ke-1, h. 84
5
Kitab Hadis “Shoheh Muslim”. Jilid 2, h. 188-187
Kepala sekolah sebagai supervisor adalah
sebagai pembimbing dan penolong guru-guru serta
para pegawai dalam perbaikan pendidikan, memberi
semangat kepada para guru dalam melaksanakan
tugasnya, memperbaiki tujuan pengajaran, metode
mengajar, evaluasi pengajaran, perbaikan kurikulum
dan tujuan pengajaran. Dengan demikian proses
kegiatan belajar mengajar KBM akan tercapai.
Seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT dalam
surat Al-Maidah ayat 2 yang berbunyi:
Artinya: Dan tolong menolonglah kamu di dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan
janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan maksiat.
6
6
Al-quran dan Terjemah Jakarta: Yayasan penyelenggara penterjemahtafsiran al-quran, juz 6, ayat 2, h. 156-157
Seorang supervisor dapat dilihat dari tugas yang dikerjakannya. Suatu tugas yang dilaksanakan dapat memberi status dan fungsi pada seseorang. Dalam fungsi
nampak peranan seseorang. Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor nampak dengan jelas peranannya. Sesuai dengan pengertian hakiki dari
supervisi itu sendiri, menurut pendapat yang dikutip oleh Drs. Piet A Sahertian “adalah peranan supervisor ialah memberi support supporting, membantu
assisting, dan mengikutsertakan shearing”.
7
Melihat definisi diatas, maka peran kepala sekolah sebagai supervisor, bahwasanya ia harus pandai dalam meneliti, mencari, dan menentukan syarat-syarat
seperti apakah yang diperlukan dalam melakukan kemajuan sekolahnya sehingga tujuan pendidikan disekolah tersebut dapat tercapai.
Menurut B Suryo Subroto peran kepala sekolah
yang paling penting dalam meningkatkan proses
belajar mengajar adalah sebagai berikut:
a. Membimbing guru agar dapat memilih metode mengajar yang tepat
b. Membimbing dan mengarahkan guru dalam memilih bahan pelajaran yang sesuai
dengan perkembangan anak dan tuntutan kehidupan masyarakat c.
Mengadakan kunjungan kelas secara teratur Pada awal tahun pelajaran baru, kepala sekolah mengarahkan para guru dalam
memyusun silabus sesuai dengan kurikulum yang berlaku d.
Menyelenggarakan rapat rutin untuk membahas kurikulum dan pelaksanaannya di sekolah
e. Setiap akhir pelajar penyelenggarakan penilaian bersama terhadap program
sekolah.
8
2. Tujuan dan Sasaran Supervisi Melakukan tugas atau suatu kegiatan tanpa mengetahui tujuan dan sasaran
yang akan dicapai akan mengakibatkan perbuatan yang kita kerjakan menjadi sia-sia
7
Drs. Piet A Sahertian. Drs Frans Mataheru DIP. ED. AD. Op. cit, h. 31
8
B. Suryo Subroto. “Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan” Jakarta: Bina Aksara 1998, cet ke-2, h. 145
dan tidak tahu apa hasil yang dicapai dari kerja kerasnya itu. Oleh karenanya memahami, dan menghayati seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan sangat penting
bagi setiap orang, termasuk para pengawas pendidikan. Tujuan supervisi pendidikan menurut Piet A Sahertian adalah perbaikan dan
perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi membina pertumbuhan
profesi guru, termasuk didalamnya mengadakan fasilitas-fasilitas, pelayanan kepemimpinan dan membina human relation yang baik kepada semua pihak yang
terkait.
9
Menurut pendapat Piet A Sahertian telah dijelaskan, “kata kunci dari supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan kepada guru-guru, maka tujuan supervisi
adalah memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajaryang dilakukan guru didalam kelas”.
10
Adapun tujuan pokok supervisi dalam pendidikan adalah, memperkembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik, melakukan usaha
kearah perbaikan belajar dan mengajar yang ditujukan kepada penempatan tujuan akhir dari pendidikan yaitu membentuk pribadi anak secara maksimal, dengan
mengembangkan kreatifitasnya di sekolah. Mengenai tujuan dan sasaran supervisi pendidikan menurut yusak Burhanudin
adalah sebagai berikut: 1.
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi belajar mengajar 2.
Mengendalikan penyelenggaraan bidang teknis edukatif disekolah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan kebijakan yang telah di tetapkan
3. Menjamin agar kegiatan sekolah berjalan dengan ketentuan yang berlaku,
berjalan lancar dan memperoleh hasil yang optimal 4.
Menilai keberhasilah sekolah dalam melaksanakan tugasnya 5.
Memberikan bimbingan langsung untuk memperbaiki kesalahan, dan kekurangan serta membantu memecahkan masalah yang dihadapi sekolah,
sehingga dapat dicegah kesalahan yang lebih besar lagi.
11
9
Drs. Piet A Sahertian. Drs. Frans Mataheru DIP. ED. AD. Op. cit. h. 11
10
Prof. Drs. Piet A Sahertian “ Konsep Dasar Dan Teknik Supervisi Pendidikan” Jakarta: Rineka Cipta 2000, cet ke-1, h. 19
11
Yusak Burhanudin “Administrasi Pendidikan” Bandung: Pustaka Setia 1998, cet ke-1, h. 100
Dengan demikian jelas bahwa tujuan dan sasaran supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru dikelas yang pada
gilirannya untuk meningkatkan kualitas dan kreatifitas belajar siswa. 3. Tugas dan Tanggung Jawab Supervisor
Sebelum kita mengetahui tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor, terlebih dahulu kita mengetahui pengertian
supervisi yang telah dibahas dibab sebelumnya. Yaitu supervisi adalah aktivitas menentukan kondisi atau syarat-syarat yang essensial yang akan menjamin
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Adapun menurut pendapat yang dikutip oleh Piet A Sahertian pengertian
supervisi yang lain adalah, usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin para guru dan petugas-petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk
menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan, perkembangan guru-guru, menyeleksi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, metode mengajar dan evaluasi
pengajaran.
12
Melihat definisi tersebut, maka tugas kepala
sekolah sebagai supervisor berarti ia hendaknya
pandai meneliti, mencari, dan menentukan syarat-
syarat manakah yang diperlukan bagi keperluan
sekolahnya sehingga tujuan-tujuan pendidikan
disekolah yang dipimpinnya dapat tercapai dengan
baik.
12
Prof. Drs. Piet A. Sahertian. Op. cit, h. 18
B. Kreativitas Belajar Siswa