Pengertian Manajemen Dana Pensiun 1. Pengertian Manajemenn Dana Pensiun
Dana pensiun selain menjadi lembaga penyelenggara program pensiun bagi masyarakat juga sebagai lembaga perhimpunan dana
masyarakat. Sebagai lembaga penyelenggara program pensiun bagi masyarakat, Dana Pensiun menjanjikan manfaat pasti berupa penghasilan
yang berkesinambungan bagi pesertanya dihari tua. Sementara sebagai lembaga perhimpunan dana masyarakat, Dana Pensiun menghimpun
iuran dana dari peserta, iuran pemberi kerja dan pengembang investasi. Dana Pensiun merupakan dana yang bersifat jangka panjang yang dapat
dijadikan asset investasi jangka panjang. Dalam Undang-undang No. 11 tahun 1992 pasal 6 ayat 1
dijelaskan bahwa
11
“pengertian mengenai arahan investasi merupakan pedoman bagi pengurus dana pensiun dalam mengelola atau
menginvest asikan kekayaan dana pensiun”. Selanjutnya dalam pasal 3
ayat 1 dijelaskan bahwa “pengelolaan dana pensiun harus dilakukan pengurus sesuai dengan: a arahan investasi yang digariskan pendiri b
ketentuan investasi yang ditentukan oleh Menteri”.
10
Oleh karena itu, pengelolaan dana pensiun semata-mata tidak hanya dipungut untuk mengamankan dana yang dikelolanya, tetapi juga
dituntut untuk mengupayakan agar dana tersebut tidak mengendap begitu saja sehingga perlu ada pengalihan bentuk ke dalam jenis investasi yang
menguntungkan untuk meningkatkan kesejahteraan hari tua.
10
UU RI No. 11 tahun 1992
Dalam pengelolaannya, pihak-pihak yang terkait dalam manajemen investasi dana pensiun selalu dihadapkan pada masalah klasik yaitu
manajemen pengolahan dana karena tujuan yang ingin dic apai ialah “…
agar portfolio investasi bisa memberikan nilai pengembalian yang setinggi-tingginya dan dengan resiko sekecil-
kecilnya”.
11
Maka keberadaan manajer dengan kredibilitas yang tinggi sangat dibutuhkan
untuk mengatur
dan mengelola
dana investasi
yang dapat
menguntungkan perusahaan. 2. Investasi Dana Pensiun
Investasi menurut Peraturan Menteri Keuangan No. 2959 LK 1995 tanggal 23 Mei 1995 adalah bagian kekayaan dari aktiva dana
pensiun yang digunakan untuk meningkatkan kekayaan melalui investasi yang dimaksud untuk memenuhi kewajiban dana pensiun dalam
membayar manfaat pensiun. Jenis investasi dana pensiun yang ditetapkan oleh keputusan
Menteri Keuangan RI No. 78 KMK.017 1994 dan peraturan Menteri Keuangan RI No. 93 KMK 017 1997 antara lain :
12
a. Deposito berjangka dan sertifikat deposito pada bank sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang
perbankan b. Saham, obligasi, dan surat berharga lainnya yang tercantum dalam
bursa efek Indonesia.
11
Sudibyo. Bambang, Investasi Dana Pensiun Menghadapi Dilema, Menajemen Dan Usahawan, XXIII, Jakarta ; 10 Oktober 1994 , hl.38
– 39
12
Ibid
c. Surat berharga pasar uang yang diterbitkan badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia.
d. Tanah dan bangunan di Indonesia e. Penempatan langsung pada saham atau surat pengakuan hutang
berjangka waktu lebih dari satu tahun yang diterbitkan oleh badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia.
f. Saham atau unit penyertaan dana reksa, sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal. Pembatasan dana pensiun menurut keputusan Menteri Keuangan RI
No. 78 KMK 017 1995 adalah :
13
a. Investasi pada satu pihak maksimum 10 dari jumlah investasi dana pensiun
b. Surat berharga di pasar uang berkriteria ; 1 Yang diterbitkan oleh badan hukum bukan pendiri, mitra pendiri,
dari dana pensiun yang bersangkutan 2 Yang diterbitkan oleh badan hukum yang tidak terafiliasi dengan
pendiri dan mitra pendiri dari dana pensiun yang bersangkutan. 3 Bunga dan pengembalian dijamin oleh bank
4 Penyertaan langsung pada bank maksimum 20 dari jumlah investasi
a. Tanah dan bangunan berkriteria
13
Investasi Dana Pensiun, Kepustakaan Menteri Keuangan RI no.78 Jakarta ; tahun 1995
1 Tanah yang sudah mulai bangun dan bangunan yang sudah dibangun
2 Maksimum penempatan 15 dari jumlah investasi dana pensiun
b. Penempatan pada badan usaha yang memperoleh laba lebih besar atau sama dengan 50 dari jumlah investasi dana pensiun, namun
ada beberapa pengecualian antara lain ; 1 Penempatan berpihak 10 dari jumlah investasi seperti ;
a Didaerah yang tidak memungkinkan adanya 10 bank b Dana pensiun tidak menempatkan dana investasinya diluar
deposito dan sertifikat deposito 2 Dana pensiun dapat menginvestasikan pada tanah dan bangunan
diluar negeri apabila ; a Telah ada sebelumnya undang
– undang No. 11 tahun 1992 b Pendiri membuat rencana jangka waktu penyelesaian
dengan mendapat persetujuan pemilik perusahan melalui rapat umum pemegang saham.
c Dalam hal jangka waktu penyesuaian terlampaui, pendiri wajib mengganti jenis investasi sesuai dengan yang
diperkenankan. Investasi dari semua lembaga dana pensiun mengacu pada
ketetapan Undang – Undang No.11 tahun 1992 dan keputusan Menteri
Keuangan No.231 KMK,017 1993, yang menerangkan bahwa ;
a. Penempatan dana harus berdasarkan arahan investasi pendiri dan ketentuan pendiri.
b. Pengelolaan dana dapat dilakukan lembaga keuangan atas persetujuan pendiri dan dewan pengawas.
c. Kekayaan dana pensiun harus pada penerima titipan atas persetujuan pendiri.
d. Dana tidak boleh diinvestasikan atau dipinjamkan langsung atau tidak langsung pada ;
1 Surat berharga yang diterbitkan 2 Tanah dan bangunan yang dimiliki digunakan oleh ;
14
a Pengurus, pendiri, mitra pendiri, atau penerima titipan b Badan usaha yang lebih dari 25 dimiliki oleh pendiri atau
pengurus c Pejabat atau direktur dari badan hukum yang disebut pada
poin a dan b serta keluarganya. 3. Landasan Hukum Dana Pensiun Dari Aspek Konvensional Dan Islam
Dana pensiun dilihat dari sistem konvensional yaitu mengacu pada keputusan Menteri Keuangan RI No. 78 KMK,017 1995, maka
kekayaan dana pensiun dikategori sebagai ;
15
a. Kekayaan yang dikatagorikan sebagai investasi b. Kekayaan yang bukan dikatagorikan sebagai investasi
14
Kadarisman “ Pengalokasian Kekayaan Dan Investasi Dana Pensiun “ XXIII, Jakarta ; 10 Oktober 1994, hl.16
15
Ibid
Kekayaan yang dikatagorikan sebagai investasi menurut keputusan Menteri Keuangan RI No. 78 KMK,017 1995, adalah :
a. Deposito berjangka dan sertifikat deposito pada bank sebagaimana diatur dalam Undang
– Undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan b. Saham, obligasi, dan surat berharga lainnya yang tercantum dalam
bursa efek Indonesia c. Surat berharga pasar uang yang diterbitkan badan hukum yang
didirikan berdasarkan hukum Indonesia d. Tanah dan bangunan di Indonesia
e. Penempatan langsung pada saham atau surat pengakuan hutang berjangka waktu lebih dari satu tahun yang diterbitkan oleh badan
hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia f. Saham atau unit penyertaan dana reksa sebagaimana diatur dalam
Undang – Undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal dikaitkan
dengan sifat dan jangka waktu time horizon . Klasifikasi modal berdasarkan sifat dan jangka waktu dapat dilihat sebagai berikut ;
Jenis istrumen investasi Jangka waktu
Sifat Cash giro deposito SBI
Pendek Liquid
Obligasi Liquid
Reksadana Liquid
SPBU Liquid
Investasi langsung Liquid
Tanah dan bangunan Liquid
Dalam konsep islam bahwa bentuk penyaluran dana atau investasi dana pensiun dapat dilakukan kedalam bentuk, antara lain ;
a. Mudharabah Mudharabah merupakan suatu bentuk kerja sama dimana terdapat
dua belah pihak, dimana satu pihak sebagai pengelolah dana dan pihak kedua sebagai pihak yang mengelolah. Akad mudharabah ini
dibolehkan dalam islam dengan tujuan saling membantu antara pemilik modal dengan seorang yang dipercaya untuk mengelola dana
tersebut.
16
Banyak diantara pemilik modal yang tidak pakar dalam mengelola uangnya. Disisi lain banyak pakar yang tidak memiliki modal untuk
berusaha atas dasar saling tolong menolong dan amanah, maka islam memperbolehkan hal ini sebagai bentuk kerjasama antara pemilik
modal dengan orang yang mempunyai ketrampilan.
17
Secara umum mudharabah dibagi menjadi dua macam, yaitu; Mudharabah Mutlaqoh
16
Lubis. Suhrawati K, “ Hukum Ekonomi Islam “ Jakarta ; PT. Sinar Grafika, 1998 , hl. 89
17
Chapra Umar, “ Menuju Sistem Moneter Yang Adil “ Yogyakarta ; PT. Dana Bakti Prima Yasa, 1997 , cet ke-2, hl. 44
Mudharabah Mutlaqoh adalah kontrak mudharabah yang tidak memiliki ikatan tertentu
1 Mudharabah Muqayyadah Mudharabah Muqayyadah adalah jenis akad yang dicantumkan
persyaratan – persyaratan tertentu
b. Musyarakah Musyarakah adalah suatu bentuk kerja sama antara dua belah pihak
atau labih, yang mana pihak tersebut saling menanamkan modalnya kedalam suatu usaha atau dikenal sebagai syirkah atau kemitraan.
Dimana besar keuntungannya yang diperoleh masing – masing
pihak dan tergantung pada seberapa besar dana yang ditanamkan.
18
Pada dasarnya hukum fiqih memperbolehkan bersyirkah dan dijelaskan dalam Al-
Qur’an Allah SWT berfirman yang artinya : Daud berkata “ sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu
dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang
– orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada
sebagian yang lain, kecuali orang – orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang soleh dan amat sedikitlah mereka ini. “ Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya maka ia meminta
ampunkepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertobat. Dalam literatur fiqih islam syirkah dibagi menjadi dua macam,
yaitu ; 1 Syirkah kepemilikan amlak, dimana syirkah ini dibagi lagi
menjadi ;
18
Ibid, hl. 46
a Ikhtiari, ini terjadi karena kehendak dua orang atau lebih untuk berkongsi.
b Jabari, ini terjadi karena dua orang atau lebih tidak dapat mengelak untuk berkongsi, misalnya dalam pewarisan
2. Syirkah uqug, adalah pengongsian yang terjadi karena kesepakatan dua orang atau lebih untuk berkongsi modal kerja,
atau keahlian dan jika kongsinya menghasilkan untung maka hal itu akan dibagi bersama menurut kesepakatan saham
masing – masing.
c. Ijarah Ijarah adalah kepemilikan jasa dari seorang ajiir orang yang
dikontrak tenaganya oleh mustajiir orang yang mengontraknya, serta pemilik hak atas manfaat dari penggunaan aset sebagai ganti
dari pembayaran. Pengertian ijarah itu sendiri adalah sewa atas sebuah manfaat atau jasa seseorang.
19
Dasar hukum ijarah diterangkan dalam Al- Qur’an Allah berfirman
yang artinya : Para ibu hendaklah menyusukan anak
– anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada ibu dengan cara yang ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan
menurut kadar kemampuannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena
anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih sebelum dua tahun dengan kerelaan keduanya
19
Tim Pengembangan Institut Bankir Indonesia, “ Bank Syari’ah Konsep Produk dan Implementasi Operasional “ Jakarta ; Djambatan, 2001 , hl.104
dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada
dosa bagimu. Apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan.