Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
yaitu melalui program pensiun baik dilakukan perorangan ataupun keharusan dalam perusahan.
Selanjutnya, di-Indonesia dengan ketetapan UU No. 11 tahun 1992 tentang suatu badan hukum yang memberikan manfaat kepada pesertanya, maka
akan dapat menjadi pedoman untuk merealisasikan kehidupan dihari tua dengan kesejahteraan yang terjamin.
Jika dilihat pada era 70-an sampai dengan 80-an masyarkat pedesaan pada umumnya banyak yang berkeinginan untuk menjadi pegawai negeri yang
memberikan asumsi bahwa kehidupan dihari tua bisa terjamin kesejahteraannya, maka hal itu dapat memberikan kemudahan pada masyarakat untuk memperbaiki
kesinambungan hidup dihari tua. Dana pensiun pada dasarnya mempunyai prinsip saling tolong menolong
yang diterangkan dalam Al-Quran :
Artinya “tolong - menolong dalam kebaikan dan ketakwaan dan janganlah kamu tolong
– menolong dalam melakukan perbuatan dosa dan permusuhan“ Berdasarkan ayat diatas tersebut memberikan penjelasan bahwa tolong
– menolong dalam kebaikan diperbolehkan dan dianjurkan, begitu pula halnya
dengan dana pensiun yang memberikan kebaikan atas diri orang lain dalam arti menuju jalan alternatif untuk memberikan jaminan kesejahteraan dihari tua.
Dengan diberlakukannya dana pensiun pada suatu perusahan atau instansi lainnya, dapat
memberikan kemungkinan
untuk memperkecil
permasalahan –
permasalahan yang timbul ditengah masyarakat heterogen dalam menghadapi
kehidupan dihari tua, misalnya risiko kehilangan pekerjaan, risiko kecelakaan yang tidak mungkin lagi untuk bekerja, atau risiko meninggal dunia. Risiko
tersebut memberi dampak finansial terutama bagi karyawan atau keluarga sehingga kesejahteraan yang bersangkutan secara otomatis akan terganggu dan
menimbulkan goncangan – goncangan yang pada gilirannya akan mengganngu
kelangsungan hidupnya.
2
Secara psikologis, jaminan tersebut merupakan suatu keringanan dalam menghadapi hari tua serta memberikan kepastian akan masa depannya, sehingga
dapat memberikan motivasi untuk bekerja lebih giat lagi.
3
Perlindungan terhadap tenaga kerja merupakan suatu keharusan bagi setiap pemberi kerja, baik itu
perlindungan keselamatan kerja, kesehatan, dan terutama sekali pemberi kesejahteraan dalam pemerintahan islam perlindungan terhadap tenaga kerja baik
itu perlindungan tenaga kerja itu sendiri, maupun ahli waris telah diterapkan pada masa zaman nabi Muhammad SAW.
Dana pensiun telah dikenal sejak tahun 1800-an dan pelaksanaannya mulai berkembang dinegara
– negara yang mayoritas pendapatan nasionalnya berasal dari sektor industri. Kanada misalnya, negara dimana penyelenggaraan program
pensiun telah lama berkembang dan memiliki undang – undang tentang dana
pensiun sejak tahun 1887 dikenal dengan nama pensiun Fund Societes Act Of 1887.
Di- Indonesia program dana pensiun berkembang dimasyarakat baru berupa tabungan yang dikenal dengan tabungan hari tua.
Setiap perusahan baik swasta
2
Siagian, Hasilohan, Managemen Dana Pensiun di-Indonesia, Jakarta : PT Bpk Gunung Mulia, 1994, cet. Ke-2 hl 39
3
Kadar Budiman et.al, Makalah Lembaga Keuangan Non Bank, Jakarta : MPI, 2002
maupun pemerintah memiliki program tabungan ini. Tabungan ini berupa tabungan untuk jangka waktu panjang dan untuk dinikmati hasilnya setelah
pensiun. maupun pemerintah memiliki program tabungan ini. Tabungan ini berupa tabungan untuk jangka waktu panjang dan untuk dinikmati hasilnya
setelah pensiun. Wadah penyelenggara tabungan ini berupa yayasan namun pada pelaksanaan
operasionalnya wadah ini tidak memadai sebagai dasar hukum penyelenggaraan program pensiun dalam pengertian bahwa aturan main tentang yayasan tidak jelas
didalam perundang – undangan melainkan hanya kebiasaan yang tumbuh dalam
praktek, ketidak jelasan wadah ini amat rentan akan penyalahgunaan wewenang, seperti penggelapan dana. Aspek lainnya dari wadah ini tidak dapat
mengembangkan dana yang dikumpulkan karena sifatnya hanya bergerak dibidang sosial bukan mengejar keuntungan.
Setelah dikeluarkannya Undang – Undang No.11 tahun 1992, maka semua
bentuk dana pensiun yang semula berbentuk yayasan berubah status menjadi badan hukum tersendiri yang mengelolah dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat, dan dilengkapi dengan Undang – Undang No.7 tahun 1983,
tantang pajak penghasilan dan Keputusan Menteri Keuangan No. 250 KMK 001 1985, tanggal 6 Maret 1985, telah memberikan perlakuan khusus kepada dana
pensiun sebagai salah satu upaya dalam mengembangkan minat swasta utnuk
menyelenggarakan program dana pensiun sebagai salah satu jalan alternatif menuju pembiayaan didalam perkembangan ekonomi disektor riil.
4
Selanjutnya dalam beberapa tahun kemudian perkembangan perusahan yang mengelolah dana pensiun di- Indonesia lambat laun menjadi banyak, ini bisa
dilihat dari data yang dikeluarkan oleh Direktorat Dana Pensiun Departemen Keuangan jumlah perusahan yang mengelolah dana pensiun sampai dengan
Desember tahun 2001 tercatat sebanyak 314 DPPK Dana Pensiun Pemberi Kerja dengan jumlah pesertanya sebanyak ; 1,278,744 orang, dan 23 DPLK Dana
Pensiun Lembaga Keuangan dengan jumlah pesertanya sebanyak ; 439,652 orang.
Data tersebut diatas menunjukan bahwa potensi dana yang tersimpan diindustri sangat besar. Potensi industri dana pensiun seperti ini tentu bisa menjadi
andalan alternatif untuk menggerakan roda pertumbuhan sektor keuangan terutama untuk kegiatan investasi sektor riil.
5
Dana pensiun yang diatur oleh peraturan Bank Muamalat adalah Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Muamalat yang merupakan lembaga hukum
yang mengelolah dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun bagi pesertanya.
Dana pensiun ini diperoleh dari setoran peserta atau pemberi kerja kepada pengelolah dana pensiun yang dibukukan pada rekening masing
– masing peserta.
6
4
Slamat Dahlan, Managemen Lembaga Keuangan, Jakarta : UI Press, 2000 , cet ke- 2 hl.45
5
Mochtar Shyaril, “ Dana Pensiun “. Info Bank, xx, 279 Jakarta : September, 2002, hl.13
6
Sri Y Susilo, “ Bank Dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta ; Salemba Empat. 2010, set ke-35
Dilihat dari manfaatnya, maka dana pensiun memberikan pemahaman yang menjanjikan manfaat bagi pesertanya, serta dapat memberikan kesejahteraan
kepada karyawan suatu perusahan atau instansi yang mengelolah dana pensiun itu sendiri.
Hal ini dijelaskan dalam hadits Rasulullah ;
“tidak seorangpun memakan satu makanan yang lebih dari pada yang dia makan dari hasil kerja tangannya, dan sesungguhnya Nabi Allah Daud itu makan
dari hasil tangannya “ HR.Bukhori . PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, dengan salah satu produknya adalah
program Dana Pensiun, dimana program ini akan memberikan kemudahan dan keleluasaan, baik bagi para nasabah dan karyawannya untuk menatap hari tua
yang lebih baik, karena dana pensiun dapat yang dikelolahnya dapat memberikan kepastian, rasa aman, dan bahagia dihari tua kelak nanti. Namun manfaat program
ini belum dirasakan oleh sebagian pekerja. Beberapa hal dalam pengelolaan dana pensiun yang melatar belakangi
penulis untuk mengangkat sebagai tulisan antara lain ; 1. Dana pensiun merupakan Produk perbankan
syari’ah yang tidak hanya mengukur profitabilitas melainkan lebih menjaga unsur kemitraan, yang
tidak kalah dengan bank konvensional
2. Belum tersosialisasi dengan baik dimasyarakat tentang manfaat kepesertaannya dalam program dana pensiun yang memiliki nilai plus
dihari tua yang dikelolah oleh PT Bank Muamalat Tbk
3. Bank Muamalat memiliki beberapa produk yang unggulan dapat
menjamin hari tua
4. Membangun kepercayaan nasabah untuk kesejahteraan dihari tua dengan
program dana pensiun hari tua