Trimester II Fisiologi kehamilan .1 Trimester I

2.1.3 Trimester III

Pertambahan berat badan sangat mencolok pada dua bulan terakhir kehamilan. Selama dua bulan terakhir janin memperoleh kontur yang membulat karena endapan lemak di bawah kulit, pada akhir bulan kesembilan kepala telah mendapatkan ukuran-ukuran lingkar terbesar pada semua bagian tubuh. 7 Pada tahap trimester III terjadi pertumbuhan janin yang sangat cepat dibandingkan trimester sebelumnya maka kekurangan gizi dalam trimester III dapat menghambat pertumbuhannya hingga bayi dilahirkan dengan berat badan dan panjang yang kurang dari semestinya. 7 Tabel 2.1 Pertumbuhan panjang dan berat badan selama masa janin. Umur minggu Panjang puncak kepala bokongcm Berat badan g 9-12 5-8 10-45 13-16 9-14 60-200 17-20 15-19 250-450 21-24 20-23 500-820 25-28 24-27 900-1300 29-32 28-30 1400-2100 33-36 31-34 2200-2900 37-38 35-36 3000-3400 Sumber : T.W. Sadler, 2000

2.2 Berat badan lahir rendah BBLR

2.2.1. Definisi Definisi bayi berat lahir rendah BBLR adalah apabila berat badan lahir nya kurang dari 2500 gram. Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah premature baby dengan low birth weight baby bayi dengan berat lahir rendah = BBLR. Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi yang dengan BBLR pada waktu lahir prematur. 1 WHO 1979 telah membagi usia kehamilan menjadi 3 kelompok yaitu 1. Preterm, yaitu kurang dari 37 minggu 259 hari 2. Term, yaitu mulai dari 37 minggu sampai 42 minggu atau umur antara 259-293 hari 3. Post term, yaitu lebih dari 42 minggu 294 hari 1,8 Ada juga ciri bentuk bayi dengan BBLR yang dibagi menjadi dua yaitu, 1. Small for gestation age SGA atau kecil untuk masa kehamilan KMK. Bayi yang beratnya kurang dari berat semestinya menurut masa kehamilannya bayi yang berat badannya kurang dari persentil ke-10 dari berat sesungguhnya yang harus dicapai menurut umur kehamilannya ; 2. Umur hamil kurang 37 minggu, sesuai masa kehamilan SMK . 3. Berat badan lahir rendah akibat kombinasi dari keduanya umur hamilnya belum waktunya untuk lahir dan tumbuh kembang intrauterin, mengalami gangguan sehingga terjadi kecil untuk masa kehamilannya. 1,8 2.2.2 Epidemiologi Menurut data dari WHO terdapat lebih dari 20 juta kelahiran bayi di seluruh dunia yang mengalami BBLR sekitar 15,5 dan 95,6 berasal dari negara berkembang. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS tahun 2010 bayi yang mempunyai berat lahir di bawah 2500 gram sebesar 11,1 , 2500-3999 gram sebesar 82,5 , dan di atas 4000 gram sebesar 6,4 . Persentase bayi berat badan lahir rendah di DKI Jakarta pada tahun 2010 sekitar 9,1 . Persentase berat badan lahir di bawah 2500 gram banyak terdapat pada perempuan 12,4 lebih tinggi dari anak laki-laki 9,8 dan pesentase untuk BBLR di pedesaan 12,0 lebih tinggi dari di perkotaan 10,4 . 1,3 2.2.3 Patofisiologi dan faktor risiko terjadinya BBLR Patofisiologi terjadinya BBLR ini bergantung pada faktor-faktor yang berkaitan dengan terjadinya BBLR. Berat badan lahir rendah sering dikaitkan dengan keadaan sosial ekonomi rendah, kelainan kongenital, infeksi intrauterin, kehamilan multipel, fungsi plasenta yang buruk, gizi buruk pada ibu, penyakit ibu,