persalinan yang terlalu dekat 5,2 , lingkar lengan atas 23,5 cm 29 , wanita usia subur yang menderita kekurangan energi kronis KEK yang berisiko
melahirkan bayi berat badan lahir rendah.
5
Dari data di atas dapat dilihat bahwa angka kejadian BBLR di Indonesia masih tingginya sehingga membuat penulis ingin mengetahui lebih lanjut mengetahui
“gambaran faktor risiko bayi berat badan lahir rendah di RSUP Fatmawati pada tahun 2014”.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah
“Bagaimana Gambaran Faktor Risiko Bayi Berat Lahir Rendah Di RSUP Fatmawati Pada Tahun 2014 ?
”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran faktor risiko bayi berat lahir rendah di RSUP Fatmawati pada tahun 2014.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mengetahui gambaran faktor risiko BBLR berdasarkan usia ibu, paritas, dan tingkat pendidikan ibu.
1.4. Manfaat
Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah : 1.
Masyarakat umum Memberikan informasi tentang gambaran faktor risiko BBLR di RSUP
Fatmawati pada tahun 2014 guna menurunkan angka kejadian BBLR. 2.
Institusi UIN Manfaat untuk institusi UIN itu sendiri adalah menambah literatur
mengenai “gambaran faktor risiko bayi berat lahir rendah di RSUP
Fatmawati pada tahun 2014”
3. Peneliti
Merupakan syarat kelulusan preklinik program studi pendidikan dokter. Manfaat lain untuk peneliti adalah dapat menambah pengetahuan tentang
“gambaran faktor risiko bayi berat lahir rendah di RSUP Fatmawati pada tahun 2014
”
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fisiologi kehamilan 2.1.1 Trimester I
2.1.1.1 Perkembangan minggu pertama
Perkembangan minggu pertama dimulai dengan proses ovulasi hingga implantasi. Proses ini dimulai dengan masuknya sperma ke ovum lalu nukleus
sperma dan ovum akan menyatu dan terbentuk zigot. Zigot ini akan mengalami
pembelahan mitotik menjadi morula. Tiga sampai empat hari setelah terjadi ovulasi progesteron dihasilkan dalam jumlah yang memadai untuk melemaskan
tuba uterin sehingga memungkinkan morula masuk ke dalam uterus, mengapung bebas di dalam uterus dan terus membelah. Setelah siap untuk implantasi morula
terus membelah menjadi blastokista kemudian blastokista ini akan berkembang menjadi mudigah sedangkan lapisan terluar dari blastokista yaitu trofoblas akan
melakukan implantasi dan membentuk plasenta.
6,7
2.1.1.2 Perkembangan minggu kedua
Pada permulaan minggu kedua blastokista sebagian tertanam ke dalam stroma endometrium. Trofoblas berdiferensiasi menjadi lapisan yang aktif
berproliferasi sititrofoblas dan lapisan yang mengikis jaringan ibu sinsitiotrofoblas. Menjelang hari ke sembilan terbentuk lakuna di dalam
sinsitiotrofoblas, kemudian sinusoid ibu terkikis oleh sinsitiotrofoblas, darah ibu memasuki jaringan lakuna, menjelang akhir minggu ke dua mulailah sirkulasi
utero-plasenta dan blastokista tertanam sepenuhnya.
6,7
2.1.1.3 Perkembangan minggu ketiga
Pada minggu ketiga terbentuk lapisan mudigah ektoderm, mesoderm, dan endoderm dan pada saat yang bersamaan terbentuk villi primer yang sudah
memiliki inti masenkim, tempat munculnya pembuluh kapiler kecil yang siap memasok zat-zat makanan dan oksigennya kepada mudigah.
7
2.1.1.4 Perkembangan minggu ketiga sampai minggu kedelapan
Perkembangan pada minggu ketiga sampai ke empat disebut massa embrionik. Masing-masing dari ketiga lapisan mudigah membentuk organ
spesifik. Lapisan ektoderm membentuk susunan saraf pusat, sistem saraf tepi, epitel sensorik telinga, hidung, dan mata, termasuk rambut dan kuku, kelenjar
hipofisis, kelenjar mammae, dan kelenjar keringat serta email gigi. Lapisan mesoderm membentuk masenkim di kepala, membentuk jaringan otot, tulang dan
tulang rawan, jaringan subkutan kulit, sistem pembuluh yaitu jantung, pembuluh nadi, pembuluh getah bening dan semua sel darah dan sel getah bening,
membentuk ginjal, gonad dan salurannya tidak termasuk kandung kemih, limpa, dan korteks adrenal. Lapisan endoderm membentuk lapisan epitel saluran
pencernaan, saluran pernafasan, kandung kemih, parenkim tiroid, kelenjar paratiroid, hati, kelenjar pankreas, kavum timpani, dan tuba eustachius.
7
2.1.1.5 Bulan ketiga
Pada minggu ketiga wajah sudah menyerupai manusia. Letak mata dan letak telinga mendekati letak definitifnya. Alat kelamin luar berkembang
sedemikian rupa. Dalam bulan ke tiga kepala kira-kira setengah dari panjang ubun-ubun.
7
2.1.2 Trimester II
2.1.2.1.Bulan keempat dan kelima. Pada bulan ke empat dan ke lima janin memanjang dengan cepat. Pada
bulan ke lima gerakan janin sudah mulai bisa dirasakan oleh ibunya. Menjelang bulan ke lima ukuran kepala kira-kira sepertiga panjang ubun-ubun ke tumit.
7
2.1.2.2.Bulan keenam Pada bulan keenam kulit janin kemerahan dan terlihat berkeriput, karena
tidak ada jaringan ikat di bawah kulitnya. Bayi yang dilahirkan pada bulan ke enam atau paruh pertama bulan ketujuh akan sukar untuk bertahan hidup karena
sistem pernafasan dan sistem saraf pusat belum cukup berdiferensiasi dan koordinasi antara keduanya belum baik.
7