Kecemasan Mekanisme Pertahanan Ego

Naluri kematian yang diarahkan pada diri sendiri tampil dalam tindakan bunuh diri, sedangkan naluri kematian yang diarahkan ke luar atau kepada orang lain dilakukan dengan cara membunuh, menganiaya, atau menghancurkan orang lain. Insting mati mendorong orang untuk merusak diri sendiri dan dorongan agresif merupakan bentuk penyaluran agar orang tidak membunuh dirinya sendiri. Untuk memelihara diri, insting hidup umunya melawan insting mati dengan mengarahkan energinya keluar, ditujukan ke orang lain.

b. Kecemasan

Dalam konsep dinamika kepribadian, di sini Freud juga akan membahas kecemasan. Menurut Freud dalam Alwisol 2009:22, kecemasan adalah variabel penting dari hampir semua teori kepribadian. Kecemasan adalah suatu pengalaman perasaan yang menyakitkan yang ditimbulkan oleh ketegangan- ketegangan dalam alat –alat intern dari tubuh. Ketegangan-ketegangan ini adalah akibat dari dorongan-dorongan dari dalam atau dari luar dan dikuasai oleh susunan saraf otonom. Kecemasan sebagai dampak dari konflik yang menjadi bagian kehidupan yang tidak terhindarkan, dipandang sebagai komponen dinamika kepribadian yang utama. Kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Freud membagi kecemasan menjadi tiga jenis kecemasan, yakni: 1. Kecemasan riil Universitas Sumatera Utara 2. Kecemasan neurotik 3. Kecemasan moral Kecemasan realistik adalah kecemasan atau ketakutan individu terhadap bahaya-bahaya nyata yang berasal dari dunia luar. Sedangkan yang dimaksud dengan kecemasan neurotik adalah kecemasan atas tidak terkontrolnya naluri- naluri primitif oleh ego yang kemungkinan mendatangkan hukuman. Adapun kecemasan moral adalah kecemasan yang timbul akibat tekanan superego atas ego individu telah atau sedang melakukan tindakan yang melanggar moral.

c. Mekanisme Pertahanan Ego

Ego berusaha sekuat mungkin menjaga kestabilan hubungannya dengan realitas, id dan superego. Namun, ketika kecemasan begitu menguasai, ego harus berusaha mempertahankan diri. Secara tidak sadar, dia akan bertahan dengan cara memblokir seluruh dorongan atau menciutkan dorongan-dorongan tersebut menjadi wujud yang lebih dapat diterima dan tidak terlalu mengancam. Cara ini disebut mekanisme pertahanan ego. Beberapa di antara mekanisme ini ditemukan oleh Freud, putrinya Anna Freud, dan murid-muridnya. Bentuk-bentuk pertahanan tersebut adalah: 1. Penolakan Penolakan dilakukan dengan cara memblokir peristiwa-peristiwa yang datang dari luar kesadaran. Jika dalam situasi tertentu peristiwa ini terlalu banyak untuk ditanggulangi, seseorang hanya perlu menolak untuk mengalaminya. Cara ini adalah cara yang paling primitif dan berbahaya, karena tidak ada orang yang selamanya mampu lari dari kenyataan. Universitas Sumatera Utara Penolakan dapat bekerja sendiri atau, biasanya dikombinasikan dengan bentuk mekanisme pertahanan lain yang lebih kukuh. Anna Freud dalam Zaviera, 2007:99 memberi contoh sebagai berikut. Penolakan ini terjadi ketika anak-anak membayangkan ayahnya yang “jahat” berubah menjadi seorang boneka lucu dan baik, atau mengubah seorang bocah yang tidak berdaya menjadi ksatria gagah. 2. Represi Anna Freud dalam Zaviera, 2007:99 menyebut hal ini dengan “melupakan yang bermotivasi”. Karena itu, represi adalah: ketidakmampuan untuk mengingat kembali situasi, orang, atau peristiwa yang menakutkan. Represi juga merupakan mekanisme pertahanan ego yang berbahaya sekaligus menjadi bentuk paling umumnya. Analisis Freudian menjelaskan fobia ini dengan sangat sederhana. Seseorang merepresi peristiwa traumatik tapi pengalaman melihat suatu obejek yang menakutkan bisa menimbulkan perasaan takut dan cemas kepanjangan tanpa mampu mengingat peristiwanya dengan jelas. Mekanisme pertahanan ego ini berfungsi secara tidak sadar. Sebagai contoh, seseorang sangat takut dengan anjing, tapi tidak ada mekanisme pertahanan ego yang terlibat dalam perasaannya ini. Kemungkinan, dia pernah digigit anjing dan tentu tidak ingin pengalaman ini terulang lagi. Biasanya yang kita sebut fobia adalah rasa takut yang rasional dan berasal dari represi terhadap trauma. 3. Asketisme atau menolak segala kebutuhan Ini adalah mekanisme pertahanan ego yang paling jarang dikenal orang, tapi sangat relevan di zaman sekarang dengan bergitu banyaknya Universitas Sumatera Utara gangguan mental yang disebut anoreksia. Contoh mekanisme pertahanan ego ini adalah diet yang dilakukan anak-anak remaja putri. Diet yang mereka lakukan sebenarnya adalah bentuk permukaan dari penolakan mereka terhadap pertumbuhan seksual yang mereka alami. Padahal mereka mematok berat badan ideal 10kg lebi rendah dari apa yang ideal menurut kesehatan. 4. Isolasi disebut juga intelektualisasi Mekanisme ini berjalan dengan cara mengalihkan emosi dari kenangan yang menakutkan. Contohnya, remaja yang senang film horor akan sering tampil ke hadapan orang banyak yang tujuan sebenarnya adalah menghilangkan rasa takut mereka sendiri. 5. Penggantian Mekanisme ini berjalan dengan cara mengalihkan arah dorongan ke target pengganti. Jika anda merasa nyaman dengan dorongan, hasrat dan nafsu yang Anda rasakan, tapi objek yang akan dijadikan sasaran semua perasaan itu malah membuat anda terancam, maka Anda dapat mengganti dia dengan orang lain atau benda lain sebagai pelampiasan. 6. Melawan Diri Sendiri Ini merupakan bentuk penggantian paling khusus di mana seseorang menjadikan dirinya sendiri sebagai target pengganti, biasanya untuk melampiaskan rasa benci, marah dan keberingasan, ketimbang pelampiasan terhadap dorongan-dorongan positif. 7. Proyeksi Anna Freud dalam Zaviera, 2007:103 menyebut proyeksi sebagai penggantian ke arah luar. Mekanisme ini merupakan kebalikan Universitas Sumatera Utara dari melawan diri sendiri. Mekanisme ini meliputi kecenderungan untuk melihat hasrat anda yang tidak bisa diterima oleh orang lain. Dengan kata lain, hasrat masih ada tetapi tidak lagi menjadi hasrat yang anda punyai. 8. Tawanan Altruistik Tawanan Alturuistik adalah bentuk proyeksi yang awalnya terlihat berlawanan. Di sini, orang berusaha memenuhi kebutuhannya semaksimal mungkin, tapi dengan memanfaatkan orang lain. 9. Pembentukan Reaksi Pembentukan reaksi yang oleh Anna Freud dengan percaya pada hal yang sebaliknya. Mekanisme ini adalah mengubah dorongan- dorongan yang tidak dapat diterima menjadi kebalikannya dapat diterima. Contohnya, ketika seorang anak dimarahi ibunya dia berubah dramatis menjadi sangat baik dan patuh pada ibunya, anak itu mungkin malah lari dan memeluk ibunya. 10. Penghapusan Mekanisme ini mencakup gestur atau ritual magis yang bertujuan menghapus pikiran atau perasaan yang tidak mengenakkan. 11. Introjeksi atau Identifikasi Mekanisme ini bekerja dengan cara membawa kepribadian orang lain masuk ke dalam diri anda, karena dengan begitu anda dapat menyelesaikan masalah perasaan yang mengganggu anda. Misalnya, seorang anak yang sering ditinggal bekerja oleh orang tuanya akan selalu mencoba menjadi seorang ibu untuk menghilangkan rasa takut dan kesepiannya, bisa saja dia berbicara pada bonekanya seolah-olah boneka itu adalah bayinya dan dia adalah ibu boneka itu. Universitas Sumatera Utara 12. Identifikasi dengan Penyerang Ini adalah bentuk introjeksi yang terfokus pada pengadopsian, bukan dari segi umum atau positif, tapi dari sisi negatif. Jika anda merasa takut dengan seseorang, anda akan menaklukan rasa takut itu dengan pura-pura menjadi orang yang anda takuti. 13. Regresi Regresi adalah kembali ke masa-masa di maaa seseorang mengalami tekanan psikologis. Ketika kita mengalami kesulitasn atau ketakutan, perilaku kita sering menjadi kekanak-kanakan atau primitif. 14. Rasioanlisasi Rasionalisasi adalah pendistorsian kognitif terhadap kenyataan dengan tujuan kenyataan tersebut tidak lagi memberi kesan menakutkan. Kita kerap melakukan hal ini secara sadar ketika kita mencoba memaafkan diri sendiri dari kesalahan dengan cara menyalahkan orang lain. Bagi orang yang memiliki ego sensitif, menyalahkan orang lain begitu mudah dilakukan. Dengan kata lain, banyak di antara kita yang dengan mudah membohongi diri sendiri. 15. Sublimasi Sublimasi adalah mengubah berbagai rangsangan yang diterima, apakah itu dalam bentuk seks, kemarahan, ketakutan atau bentuj lainnya, ke dalam bentuk-bentuk yang bisa diterima secara sosial. Misalnya, orang yang selalu cemas dalam dunia yang meragukan ini akan menjadi organisator, pengusaha atau ilmuwan. Ataupun, orang yang memiliki hasrat seksual tinggi akan menjadi seniman, fotografer, atau novelis. Universitas Sumatera Utara Walaupun pengikut Freud menganggap bahwa mekanisme pertahanan ego dapat digunakan secara positif, namun Freud mengatakan bahwa hanya ada satu pertahanan yang positif, yaitu sublimasi. Universitas Sumatera Utara BAB III ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA DALAM KOMIK “YAMATO NADESHIKO SHICHI HENGE” KARYA TOMOKO HAYAKAWA 3. 1. Sinopsis Cerita Tokoh-tokoh dalam manga “Yamato Nadeshiko Shichi Henge” adalah Nakahara Sunako, Takano Kyouhei, Mori Ranmaru, Oda Takenaga, dan Toyama Yukinojo. Kyouhei, Ranmaru, Takenaga dan Yuki Yukinojo adalah siswa SMA yang tinggal bersama di sebuah rumah sewa yang mewah milik Bibi Sunako yang seorang konglomerat. Mereka dititipkan oleh orang tua mereka agar bisa dididik menjadi lebih dewasa karena mereka mempunyai sifat dan latar belakang yang tidak biasa. Sedangkan Sunako, dititipkan pada bibinya, karena orang tuanya bekerja di Afrika. Karena pekerjaan Bibi Sunako yang menyebabkannya harus selalu berkeliling dunia, Sunako diminta untuk menggantikan bibinya mengurus rumah sewa yang ditinggali Kyouhei, Ranmaru, Takenaga dan Yuki. Kyouhei, Ranmaru, Takenaga dan Yuki, pada awalnya sangat bersemangat menantikan kedatangan Sunako karena Bibi Sunako berjanji akan memberikan sewa gratis selama 3 tahun kepada mereka, kalau mereka bisa mengubah Sunako menjadi seorang wanita yang ideal biasa disebut “yamato nadeshiko”. Namun, ketika Sunako datang mereka terkejut karena Sunako adalah seorang gadis yang suram, egois, keras kepala, dan menyeramkan. Wajah Sunako selalu ditutupi oleh rambutnya yang panjang dan tidak pernah disisir,dia juga selalu memakai baju training. Kamar Sunako yang gelap dan ditutupi tirai hitam dipenuhi oleh perabotan yang bertema halloween, seperti tengkorak, organ-organ dalam yang diawetkan, dan bermacam-macam pedang, pisau Universitas Sumatera Utara maupun senjata antik. Bahkan, Sunako mempunyai beberapa boneka peraga yang dia sebut sebagai teman, yaitu : Hiroshi, boneka anatomi yang menampilkan organ-organ dalam tubuh manusia; Akira, boneka anatomi yang menampilkan sistem syaraf manusia; dan Josephine, boneka kerangka manusia. Ranmaru, Takenaga dan Yuki berusaha bersikap ramah pada Sunako demi sewa gratis, walaupun gadis yang menyeramkan ini selalu bersikap kasar dan acuh pada mereka. Tetapi, Kyouhei yang mempunyai sifat kasar dan tidak sabaran dengan terus terang mengatakan bahwa mereka sebenarnya sama sekali tidak ingin bicara dengan gadis menyeramkan seperti Sunako. Sunako yang sakit hati mendengar kata-kata itu, diam-diam kabur dari rumah. Satu-satunya yang menyadari Sunako pergi dari rumah adalah Kyouhei, merasa bersalah dan tidak ingin kehilangan sewa gratis, Kyouhei keluar mencari Sunako dan mendapati gadis itu duduk menangis di tengah jalan tanpa ada yang mempedulikannya. Sunako yang selalu dicela dan tidak pernah diperhatikan untuk pertama kalinya merasa simpati pada Kyouhei, ketika Kyouhei menyuruhnya pulang. Ketika Sunako memasak makan malam untuk Kyouhei, Ranmaru, Takenaga, dan Yuki, sebagai permintaan maaf atas sikapnya selama ini, mereka melihat sedikit aura wanita dari sosok Sunako yang memasak. Mereka yang merasakan sedikit harapan untuk mengubah Sunako menjadi seorang wanita ideal lalu mulai memaksa Sunako untuk melakukan perawatan wajah. Mereka juga berharap setidaknya Sunako dapat bersikap seperti seorang gadis SMA pada umumnya, dan sedikit demi sedikit bisa menjadi seorang wanita yang ideal. Namun, penampilan dan sikap anti sosial Sunako membuat murid-murid di sekolahnya menjadi penasaran dan menjadikannya sasaran untuk ditindas, seperti Universitas Sumatera Utara adanya hadiah seratus ribu yen bagi yang berhasil mendapatkan foto wajah Sunako, ataupun ditindas oleh para siswi yang iri melihat kedekatan Sunako dengan keempat teman serumahnya yang populer di sekolahnya. Hubungan Kyouhei dan Sunako sering kali diartikan sebagai hubungan romantis, baik menurut teman ataupun keluarga mereka. Walaupun keduanya selalu bertengkar baik secara verbal maupun fisik, tapi teman-teman mereka menganggap itu adalah bukti kedekatan mereka. Sunako dan Kyouhei sendiri tidak pernah mau mengakui dan menyadari hal tersebut, terutama Sunako yang malah sering kali berusaha membunuh Kyouhei walaupun rencananya selalu gagal. Meskipun begitu, mereka selalu memberikan perhatian lebih pada satu sama lain dibandingkan dengan teman serumah mereka yang lain. Kyouhei dan Sunako selalu menyimpulkan perhatian lebih yang mereka berikan kepada yang lain hanya karena perasaan bersalah atas kata-kata kasar yang tanpa sengaja mereka katakan ataupun karena situasi mereka yang bisa dikatakan serupa. Jika Sunako mengalami masalah sosial karena penampilannya yang buruk, maka Kyouhei mengalami masalah sosial karena penampilannya yang terlalu sempurna, Kyouhei juga dikatakan sering mengalami pelecehan seksual dan sering diculik sejak kecil. Karena pengalaman hidup yang serupa ini yang membuat mereka tanpa sadar ingin mendukung satu sama lain. Sunako mengatakan bahwa hal yang menyebabkan dirinya menjadi gadis anti sosial dan lebih suka dikelilingi oleh benda-benda menyeramkan adalah karena dia pernah patah hati saat pria yang disukainya mengatakan, “aku benci perempuan jelek” ketika Sunako menyatakan perasaannya pada pria itu. Sejak kejadian itu, Sunako menjadi sensitif terhadap kata “jelek” dan lambat laun mulai Universitas Sumatera Utara menjauhkan diri dari teman-temannya, dan sering menyendiri di laboratorium IPA. Sunako mengatakan bahwa ketika dia sendirian dan tidak perlu mempedulikan penampilannya membuat segalanya terasa lebih mudah dan menyenangkan sehingga hal itu membuatnya lebih memilih kehidupan seperti itu.

3.2. Analisis Psikologis Tokoh Nakahara Sunako 1. Struktur Kepribadian Id, ego, superego