b mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral
ketimbang dengan kenyataan, c
mendorong individu mencapai kesempurnaan. Aktivitas superego dalam diri individu, terutama apabial aktivitas ini bertentangan
atau terjadi konflik dengan ego, akan muncul dalam bentuk emosi- emosi tertentu seperti perasaan bersalah dan penyesalan.
Sikap-sikap tertentu dari individu seperti observasi diri, koreksi atau kritik diri, juga bersumber pada superego. Id, ego dan superego membutuhkan
energi psikis di anatar ketiga sistem kepribadian tersebut hampir selalu terjadi persaingan dalam penggunaan energi. Apabila ternyata satu sistem memperoleh
energi lebih banyak, dan oleh karenanya menjadi kuat, maka sistem-sistem yang lain akan kekurangan energi dan menjadi lemah, sampai energi baru ditambahkan
kepada sistem secara keseluruhan.
2.4.2 Dinamika Kepribadian
Konsep kedua yang dibahas dalam psikoanalisa Sigmund Freud adalah dinamika kepribadian. Dalam dinamika kepribadianFreud membahas insting
naluri sebagai komponen penting bagi manusia untuk beraktivitas, kecemasan dan mekanisme pertahanan ego.
a. Naluri Insting
Menurut Freud dalam Alwisol 2009:18, naluri insting adalah perwujudan psikologi dari kebutuhan tubuh yang menuntut pemuasan, hasrat atau
Universitas Sumatera Utara
motivasi atau dorongan dari insting. Secara kuantitatif adalah energi psikis dan kumpulan energi dari seluruh insting yang dimiliki seseorang. Energi insting
dapat dijelaskan dari sumber source, tujuan aim, objek object dan daya dorong impuls yang dimilikinya. Freud menjelaskan bahwa yang menjadi
sumber insting source adalah kondisi jasmaniah atau kebutuhan. Freud membagi isnting menjadi dua jenis, yaitu insting hidup dan
insting mati. Berikut adalah penjelasan tentang kedua insting tersebut. 1.
Insting hidup life instinct Menurut Freud dalam Alwisol 2009:19, insting hidup disebut
juga eros adalah insting yang ditujukan pada pemeliharaan ego dan pemeliharan kelangsungan jenis. Dengan kata lain, insing hidup adalah
insting yang ditujukan kepada pemeliharaan kehidupan manusia sebagai individu maupun sebagai spesies. Insting hidup adalah dorongan yang
menjamin survival dan reproduksi seperti lapar, haus dan seks. Energi yang dipakai oleh insting hidup ini disebut libido.
2. Insting mati dead instinct
Menurut Freud dalam Alwisol 2009:20, insting mati atau insting deskrutif destructive instinct atau disebut juga thanatos adalah insting
yang ditujukan kepada perusakan atau penghancuran atas apa yang telah ada. Freud mengajukan gagasan mengenai insting mati berdasarkan
fakta yang ditemukannya bahwa tujuan semua makhluk hidup adalah kembai kepada anorganis. Freud menjelaskan bahwa naluri kematian itu
pada individu biasanya ditujukan dua arah, yakni kepada dirinya sendiri dan kepada orang lain atau kepada orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Naluri kematian yang diarahkan pada diri sendiri tampil dalam tindakan bunuh diri, sedangkan naluri kematian yang diarahkan ke luar
atau kepada orang lain dilakukan dengan cara membunuh, menganiaya, atau menghancurkan orang lain. Insting mati mendorong orang untuk
merusak diri sendiri dan dorongan agresif merupakan bentuk penyaluran agar orang tidak membunuh dirinya sendiri. Untuk
memelihara diri, insting hidup umunya melawan insting mati dengan mengarahkan energinya keluar, ditujukan ke orang lain.
b. Kecemasan