Teori Bauran Pemasaran Tinjauan Pustaka .1 Penelitian Terdahulu

kompetitif tersendiri dan telah banyak diminati oleh penggemar kopi dari berbagai dunia. Jenis kopi Bali Kintamani ini berasal dari kawasan dengan ketinggian berada di atas 900 dpl. Yang menarik adalah agroekosistem. Jenis kopi Kintamani Bali ini sangat cocok untuk pertumbuhan kopi Arabika dengan sistem pertaniannya yang dikenal homogen, terutama di kawasan Kintamani. Kawasan ini dikenal memiliki iklim dengan suhu udara yang dingin dan kering sesuai dengan suhu udara yang tinggi. Selain itu dengan tanah vulkanik yang subur membuat jenis tanaman kopi ini dapat dihasilkan dengan mutu berkualitas tinggi. Pemasaran kopi Kintamani yang telah dikenal dunia ini juga masih membutuhkan strategi pemasaran yang baik.

2.1.6 Teori Bauran Pemasaran

Strategi pemasaran dalam perusahaan harus mampu melihat apa yang akan terjadi dalam pengembangan pemasarannya. Perusahaan harus mampu mensegmentasi pasar, menempatkan produk dimata konsumen serta menentukan siapa saja konsumen yang akan menikmati produk yang akan diproduksi. Segmenting, Targeting, dan Positioning STP merupakan strategi pemasaran modern yang mulai dikembangkan saat ini, yaitu meliputi segmentasi pasar, penetapan pasar sasaran, dan penetapan posisi pasar. Kotler dan Amstrong 1997, menyatakan bahwa segmentasi pasar adalah membagi sebuah pasar kedalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghendaki bauran produk atau pemasaran yang terpisah. Perusahaan mengidentifikasi cara-cara yang berbeda untuk memilah pasar dan mengembangkan profil segmen-segmen pasar yang dihasilkan. Segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda, dimana suatu perusahaan dapat tidak melakukan segmentasi sama sekali pemasaran massal, pemasaran sepenuhnya pemasaran mikro, atau sesuatu diantaranya pemasaran segmen atau pemasaran ceruk. Variabel utama yang digunakan dalam mensegmentasi pasar konsumsi, antara lain: a. Segmentasi geografis, yaitu membagi pasar ke dalam unit geografis yang berbeda-beda seperti negara, regional, negara bagian, kotalingkungan. b. Segmentasi demografis, yaitu membagi pasar menjadi grup-grup berdasarkan pada variabel seperti usia, gender, siklus keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan. Tapi yang paling populer untuk segmentasi grup konsumen adalah kebutuhan, keinginan, tingkat penggunaan konsumen. c. Segmentasi psikografis, yaitu membagi pembeli menjadi beberapa grup yang berbeda yang didasarkan pada kelas sosial, gaya hidup atau karakteristik kepribadian. d. Segmentasi perilaku, yaitu memilah pembeli ke dalam grup-grup yang didasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau tanggapan mereka terhadap suatu produk Kotler, dan Amstrong, 1997. Setelah stragtegi segmentasi pasar diterapkan, Kotler dan Amstrong, 1997, mengungkapkan bahwa yang harus dilakukan selanjutnya adalah memilih segmen pasar yang akan dijadikan pasar sasaran. Untuk itu pasar perlu mempertimbangkan lima faktor segmen pasar yang dianggap menarik yaitu : 1. Ukuran segmen: ukuran pasar harus relatif cukup besar agar dapat lebih menguntungkan bagi perusahaan. 2. Pertumbuhan segmen: pertumbuhan segmen pasar yang menjadi pasar sasaran diharapkan dapat meningkat dari waktu ke waktu secara stabil sehingga lebih memudahkan dalam membuat perencanaan pemasaran. 3. Kemampulabaan segmen: segmen pasar yang dipilih harus mampu memberikan tingkat kontribusi laba yang berarti agar perusahaan dapat bertumbuh. Tanpa tingkat laba yang memadai perusahaan akan lama atau sulit untuk maju. 4. Persaingan saat ini dan yang akan datang: jumlah pesaing saat ini dan yang akan datang perlu dipertimbangkan 5. Kemampuan perusahaan: kemampuan perusahaan dalam memilih pasar sasaran perlu dipertimbangkan Untuk melengkapi proses segmentasi pasar, pemasar harus memutuskan posisi yang diinginkan pada setiap segmen pasar yang akan dilayani. Positioning adalah suatu strategi untuk mengkomunikasikan keberadaan produk kepada pelanggan. Dengan memiliki positioning, pelanggan akan mampu memberikan penilaian yang berbeda terhadap produk yang ditawarkan oleh pemasar. Strategi positioning menjadi semakin penting karena produk yang ditawarkan semakin banyak Tandjung, 2004. Posisi suatu produk adalah bagaimana suatu produk didefinisikan oleh konsumen melalui sifat-sifat pentingnya, dimana posisi dibenak konsumen yang ditempati oleh suatu produk relatif terhadap produk pesaingnya. Posisi suatu produk adalah suatu perangkat rumit dari persepsi, kesan, dan perasaan yang dipegang konsumen dengan mengacu pada produk bersaing. Konsumen memposisikan produk dengan atau tanpa bantuan pemasar. Akan tetapi pemasar tidak mau membiarkan posisi produknya berubah. Pemasar dapat mengikuti beberapa strategi positioning. Mereka dapat memposisikan produk berdasarkan kebutuhan yang mereka rasakan atau manfaat yang ditawarkan Kotler, dan Amstrong, 1997. Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah strategi acuanbauran pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarnya. Bauran pemasaran marketing mix adalah kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Bauran pemasaran terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan atau digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya Assauri, 2007. Marketing mix adalah suatu kumpulan alat – alat yang digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan. Formula tradisional dari marketing mix ini disebut dengan 4P product, price, place, dan promotion namun sekarang telah berkembang menjadi 16P. Kegiatan pemasaran diarahkan pada keinginan dan kebutuhan konsumen yang harus dipenuhi sehingga konsumen merasa puas. Untuk mencapai kepuasan konsumen bagian pemasaran secara efektif dan efisien perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli suatu produk. Swastha dalam Supartono dan Khuzaini, 2007 menyatakan marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Kegiatan-kegiatan ini perlu dikombinasi dan dikoordinir agar perusahaan dapat melakukan tugas pemasarannya seefektif mungkin. Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Konsep bauran pemasaran pertama kali dipopulerkan oleh Jerome Mc. Carthy yang merumuskannya menjadi 4P product, price, promotion and place. Hasilnya 4P tradisional diperluas dan ditambahkan dengan empat unsur lainnya yaitu people, process, physical evidence dan customer service Nastiti dan Soebari, 2007. Menurut Tjiptono dkk, 2008 kini 4P tradisional tersebut telah berkembang, mulai dari perkembangan 7P, 9P, 12P, hingga yang terbaru adalah 16P. 16P tersebut meliputi: Product, Place, Price, Promotion, People, Process, Physical Evidence, Power , Public Relation, Personnel, Physical Distribution mix, Presentation, Price policy, Packaging, Personal Selling, Physical Handling . 16P tersebut merupakan ujung tombak dalam keberhasilan pemasaran suatu barang atau jasa. Produk dalam strategi bauran pemasaran merupakan bentuk fisik dari barang yang akan diperjual belikan oleh perusahaan. 16P yang dimaksud meliputi: No. Bauran Pemasaran Penjabaran 1 Product meliputi siapa pasar yang dilayani dan bagaimana produk diciptakan untuk memuaskan konsumen serta kuantitas produk yang akan dikeluarkan. 2 Price meliputi tingkat harga, spesikfikasi harga yang akan diberlakukan pada produk yang telah dibuat. 3 Place meliputi kapan dan dimana produk akan dijalankan. 4 Promotion meliputi proses pemberitahuan kepada konsumen mengenai produk yang akan dijalankan. 5 People meliputi siapa saja yang terlibat dalam pemasaran produk baik produsen, konsumen maupun lembaga-lembaga pemasaran yang ada. 6 Process meliputi cara pembuatan produk serta tehnologi-tehnologi yang mungkin diterapkan dalam pembuatan produk. 7 Physical Evidence meliputi penampilan fisik dari produk yang telah diproduksi baik kemasan maupun label 8 Power meliputi kekuatan yang dimiliki oleh produsen untuk menguasai pasar dan mengembangkan produknya. 9 Public Relation meliputi pemberian contoh sampel produk kepada konsumen yang akan membeli produk. 10 Personnel meliputi karyawan atau pekerja yang membantu dalam proses produksi maupun pemasaran produk. 11 Physical Distribution Mix meliputi proses distribusi yang dilakukan oleh produsen dalam mendistribusikan produknya. 12 Presentation meliputi cara-cara memberitahukan produk melalui presentasi kepada lembaga-lembaga pemasaran bukan kepada konsumen seperti promosi. 13 Price Policy berupa kebijakan penetapan harga dari pemerintah untuk melindungi produsen. 14 Packaging meliputi kemasan yang layak, serta label perusahan dan perijinan merk dagang dari pemerintah. 15 Personal Selling berupa sistem penjualan produk yang dilakukan oleh produsen. 16 Personal Handling berupa proses penyimpanan yang dilakukan produsen untuk memperlambat proses kerusakan produk. Keempat bauran pemasaran tersebut merupakan empat proses yang efektif pada usaha kecil, bagaimana place tempat berperan sebagai tempat bertahan dan distribusi aliran produk. Tempat suatu usaha menentukan keberhasilan suatu usaha, karena tempat merupakan suatu pertahanan usaha. Product merupakan hal penting karena produk yang diciptakan adalah penentu suatu usaha dapat sukses atau tidak, sementara price dan promotion adalah harga dan promosi berperan penting namun keberadaan mereka masih perlu banyak dipelajari untuk dapat menciptakan suatu kesuksesan usaha Nastiti dan Soebari, 2007.

2.1.7 Teori Regresi Logistik