Teori SCP Structure, Conduct, Performance

dikatakan petani sudah mencapai margin pemasaran yang diinginkan Mubyarto, 1989.

2.1.4 Teori SCP Structure, Conduct, Performance

Efisiensi pemasaran dapat dinilai dengan kosep SCP yaitu dengan melihat struktur pasar, perilaku pasar, dan keragaan pasar suatu komoditi. Menurut Sudiyono 2002, pendektan ini secara umum dikenal sebagai pendekatan SCP atau S-C-P Approach S = Structure : struktur pasar, C = Conduct : tingkah laku pasar dan P = Performance : keragaan pasar. Struktur pasar adalah karakteristik organisasi pasar. Struktur pasar ini secara praktis dapat dilihat sebagai hubungan antara penjual – penjual, pembeli – penjual, dan pembeli – pembeli serta mudah tidaknya suatu lembaga pemasaran masuk ke dalam pasar. Tingkah laku pasar adalah bagaimana peserta pasar, yaitu produsen, konsumen dan lembaga pemasaran menyesuaikan diri terhadap situasi penjualan dan pembelian yang terjadi. Keragaan pasar adalah hasil keputusan akhir yang diambil dalam hubungannya dengan proses tawar menawar dan persaingan pasar. Keragaan pasar ini dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh pengaruh struktur pasar dan tingkah laku pasar dalam proses pemasaran suatu komoditi pertanian. Kriteria pendekatan SCP untuk mengoptimumkan kesejahteraan sosial dam memaksimumkan efisiensi pemasaran komoditi pertanian di negara-negara berkembang. Kriteria struktur pasar yang digunakan adalah 1 ukuran jumlah pembeli dan penjual harus banyak, sehingga menjamin adanya suatu intensitas persaingan yang memadai dalam hal harga dan kualitas produk, 2 adanya kebebasan keluar dan masuk pasar bagi lembaga-lembaga pemasaran, 3 jumlah pembeli harus memadai, sehingga mendorong peningkatan efisiensi investasi dalam usaha pemasaran komoditi pertanian. Kriteria tingkah laku pasar yang digunakan adalah 1 praktek-praktek penentuan harga harus memungkinkan adanya grading dan standarisasi komoditi pertanian, 2 biaya pemasaran harus seragam, 3 penetuan harga bebas dari praktek-praktek persekongkolan, tidak jujur atau perdagang gelap, 4 intervensi pemerintah dalam bentuk kebijakasanaan harga harus dapat memperbaiki mutu produk dan peningkatan keputusan konsumen. Kriteria keragaan pasar yang digunakan adalah 1 harus terdapat kemajuan teknologi, 2 adanya orientasi untuk perkembangan lembaga-lembaga pemasaran, 3 adanya peningkatan efisiensi penggunaan sumberdaya, 4 adanya perbaikan kualitas produk dan maksimasi jasa pemasaran dengan biaya serendah mungkin. Apabila kriteri-kriteria diatas terpenuhi, maka sistem pemasaran komoditi pertanian di negara-negara sedang berkembang akan dapat mencapai salah satu atau beberapa tujuan berikut ini : 1. Peningkatan efisiensi penggunaan sumberdaya 2. Terbukanya kesempatan kerja, terutama di sub sektor pemasaran komoditi pertanian 3. Terbentuknya harga di tingkat konsumen yang relatif rendah dan meningkatkan bagian yang diterima petani, yang pada akhirnya akan merangsang proses produksi 4. Memungkinkan adanya pembangunan dan pertumbuhan sektor jasa pemasaran 5. Mengurangi kerusakan dan kehilangan produk selama terjadi proses pemasaran 6. Meningkatkan intensitas persaingan sehingga ada upaya dan lembaga-lembaga pemasaran untuk meningkatkan kualitas produk, perlakuan mengenai hubungan harga dan kualitas komoditi pertanian yang diperdagangkan. Menurut Sudiyono 2002, ada empat karakteristik pasar yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan struktur pasar, yaitu : 1. Jumlah dan besar penjual dan pembeli 2. Keadaan produk yang diperjual belikan 3. Kemudahan masuk dan keluar pasar 4. Pengetahuan konsumen terhadap harga dan struktur biaya produksi Pada umumnya karakteristik jumlah penjual dan keadaan komoditi yang diperjual belikan merupakan karakteristik utama dalam menentukan struktur pasar. Ditinjau dari sisi penjualan, berdasarkan jumlah penjual dan keadaan komoditi yang diperujual belikan maka struktur dibedakan menjadi : 1 persaingan sempurna perfect competition banyak penjual dan homogen terstandarisasi sempurna, 2 persaingan monopolistik monopolistic competition banyak penjual dengan produk yang homogen terstandarisasi dan berbeda corak, 3 monopoli monopoly satu penjual dengan produk unik atau tidak dapat didistribusikan oleh produk lainnya. Dari sisi pembeli, maka struktur pasar dibedakan menjadi : 1 pasar persaingan sempurna yaitu banyak pembeli dengan produk homogen terstandarisasi, 2 persaingan oligopsonistik banyak pembeli dengan produk yang berbeda corak, 3 oligoposi sedikit pembeli dengan homogeny terstandarisasi atau berbeda corak, 4 monopsoni terdapat satu pembeli dengan produk yang unik.

2.1.5 Strategi Pemasaran