BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan
benar. Rencana manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam merencanakan sebuah bisnis. Bisnis akan gagal jika tidak didukung oeh manajemen yang baik.
Perencanaan Bisnis adalah suatu cetak – biru tertulis blue print yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi usaha,
peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolaannya Syafrizal, 2009, halaman 20. Perencanaan bisnis mempunyai dua
fungsi yaitu : sebagai pedoman untuk keberhasilan manajemen usaha, dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar. Perencanaan usaha
memerlukan investasi modal, sumber daya manusia SDM, manajemen, target pasar, dan manfaat usaha bagi pendiri, masyarakat dan Negara.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara
mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Universitas Sumatera Utara
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1.
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- Dua Ratus Juta Rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- Satu
Miliar Rupiah 3.
Milik Warga Negara Indonesia 4.
Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5.
Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih. Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, di masing-
masing Provinsi atau KabupatenKota Wikipedia.com, 10 Maret 2011. Menurut Scarborough dan Zimmerer, wirausaha entrepreneur adalah seseorang
yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang
signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber- sumber daya itu bisa dikapitalisasikan Suryana, 2006, halaman 15. Dengan demikian
wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.
Universitas Sumatera Utara
Wirausaha yang bergerak dalam bisnis durian mempunyai prospek yang sangat menjanjikan, karena durian banyak diminati oleh masyarakat. Durian adalah nama
tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk
tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah raja dari segala buah King of Fruit, dan durian adalah buah yang Kontroversial Wikipedia.com, 10 Maret
2011. Durian bukanlah spesies tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio.
Durian juga memiliki beberapa jenis diantaranya adalah durian lai Durio kutejensis, kerantungan Durio oxleyanus, durian kura-kura atau kekura Durio graveolens, serta
lahung Dulcis dulcis. Durian memiliki beberapa kandungan gizi. Kandungan gizi dalam buah durian tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.
Ketersediaan bahan baku dan kandungan gizi didalamnya membuat prospek pengolahan durian mendapat respon yang baik dari masyarakat. Usaha lepat durian
mempunyai prospek cukup baik dan pangsa pasar penerima hasil produksi juga terbuka lebar. Hal ini didukung juga pola konsumsi masyarakat yang mulai memperhatikan
keanekaragaman makanan yang memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri maka dilakukan diversifikasi sehingga memunculkan makanan yang erat dengan perilaku
masyarakat sekitar Medan yang khas dengan durian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.Kandungan Gizi DurianDurio zibethinus
Nilai khasiat per 100 g Tenaga 150 kkal 620 Kj
Karbohidrat 27.09 g
- Serat pangan 3,8 g
Lemak 5.33 g
Protein 1.47 g
Air 65 g
Vitamin C 19.7mg 33 Kalium 436 mg
9 Hanya bagian yang dapat dimakan
mentah atau beku. Brangkasan: 68 Shell and seeds
Sumber: USDA Nutrient database
Bedasarkan minat dan ketersediaan bahan baku maka wirausaha menciptakan makanan khas durian “ kue lepat durian “. Kue lepat ini jelas berbeda dari kue lepat pada
umumnya. Hal ini dapat dilihat dari bahan baku dalam pembuatan produk ini. Bahan baku dari pembuatan produk ini diantaranya tepung jagung, durian, pisang raja, santan,
gula dan susu. Produk kue lepat durian ini dikemas secara unik, karena dikemas dengan balutan daun pisang yang memiliki aroma dan ciri yang berbeda dari kue lainnya.
Disinilah letak keistimewaan produk kue lepat durian ini.
Universitas Sumatera Utara
Segmentasi pasar dari kue ini adalah konsumen yang menyukai rasa dan aroma dari buah durian yang terkandung di dalam kue lepat ini. Target pasar yang dituju adalah
seluruh kalangan masyarakat baik orangtua, remaja maupun anak-anak. Prospek dari pengembangan usaha kue lepat durian ini di Indonesia khususnya
Sumatera Utara Medan cukup menjanjikan. Medan sebagai wilayah yang paling tinggi mengkomsumsi durian, karena buah durian di Medan selalu tersedia sepanjang waktu.
Beberapa masyarakat di Medan mengkomsumsi durian sebagai makanan atau minuman khasnya. Sehingga durian banyak dijadikan sebagai oleh – oleh khas Medan bagi
pengunjung atau wisatawan. Bisnis ini merupakan bisnis yang hampir tidak sama sekali memiliki pesaing.
Pesaing dari bisnis ini memang ada, tetapi memiliki perbedaan dalam produknya. Oleh karena itu, saya yakin produk yang akan ditawarkan ke konsumen ini akan memiliki
pangsa pasar yang besar. Penjualan dalam produk ”kue lepat durian khas Medan” ini adalah setiap hari. Pemasaran penjualan produk kue ini dilakukan tidak hanya di kampus
Universitas Sumatera Utara melainkan akan didistribusi ke toko – toko kue yang ada disekitar wilayah Medan. Selain dipasarkan di kampus dan di toko- toko kue, penjualan
produk ini pun dapat dilakukan di rumah. Karena proses produksi untuk kue ini yang tidak memakan waktu yang lama dalam proses produksinya.
Kebutuhan investasi yang dibutuhkan pada produk ”kue lepat durian khas Medan” sekitar Rp. 160.000,00- untuk mendapatkan 380 kue lepat durian. Modal atau
investasi senilai Rp.160.000,00- ini sudah termasuk biaya- biaya untuk pembelian bahan baku dalam pembuatan kue lepat ini. Modal untuk usaha kue lepat durian ini relatif
Universitas Sumatera Utara
minim. Laba yang didapatkan pun relatif sedang dikarenakan produksi yang relatif masih sedikit. Modal senilai Rp.160.000,00- ini ini menghasilkan 380 kue lepat dan
masing- masing kue dihargai sekitar Rp.1.000,00- untuk pembelian satu kue. Sehingga akan didapatkan keuntungan dari produksi kue ini senilai Rp.220.000,00- Keuntungan
ini memang belum merupakan keuntungan bersih, karena keuntungan ini belum termasuk biaya yang dikeluakan untuk gaji pegawai, biaya pendistribusian produk, dan
biaya- biaya lainnya. Dalam setiap harinya produksi kue ini akan memproduksi sekitar 380 kue.
Sumber modal produksi kue lepat durian ini adalah saya sendiri selaku pemilik usaha. Dalam menjalankan usaha ini saya dibantu oleh empat pegawai yang bekerja
sesuai bidangnya masing-masing. Akan tetapi, dengan majunya usaha bisnis ini maka akan terjadi pertambahan pegawai.
Untuk mengembangkan bisnis kue lepat durian ini maka pemilik beserta pegawai harus memperhatikan manajemen dari perusahaan atau bisnis usaha ini. Selain itu,
pengusaha harus dapat mengelola resiko bisnis dan melakukan analisis SWOT. Pengelolaan resiko bisnis ini dilakukan agar resiko dari bisnis yang dijalankan dapat
diminimalisir resikonya. Analisis SWOT dilakukan untuk meninjau faktor internalidentifikasi kekuatan dan kelemahan bisnis dan faktor eksternalidentifikasi
peluang dan tantangan bisnis dari bisnis atau usaha yang diciptakan. Harapan saya selaku pemilik usaha atau bisnis ini adalah agar bisnis usaha ini
dapat berkembang di pasar dan memiliki konsumen yang besar.
Universitas Sumatera Utara
Dengan melihat pospek pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini, maka dengan ini penulis
ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul “Perencanaan Bisnis Kue Lepat Durian “Lepat Durian Khas Medan“ Langkah Awal
Menjadi Wirausaha Enterprenuer Sukses.”
Universitas Sumatera Utara
1.2 Tujuan dan Manfaat