Pasir Kuarsa Silika TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pasir Kuarsa Silika

Pasir kuarsa merupakan bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika SiO 2 dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama, seperti kuarsa dan bijih batuan. Hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai, danau atau laut Kimung, 2008.. Gambar 1. Pasir kuarsa Butirannya secara khas di semen bersama-sama oleh tanah kerikil atau kalsit untuk membentuk batu pasir tersebut. Batu pasir paling umum terdiri atas butir kuarsa sebab kuarsa adalah suatu mineral yang umum yang bersifat menentang laju arus. Batu pasir dapat memiliki berbagai jenis warna, dengan warna umum adalah coklat muda, coklat, kuning, merah, abu-abu dan putih. Karena lapisan batu pasir sering kali membentuk karang atau bentukan topografis tinggi lainnya, warna tertentu batu pasir dapat diidentikkan dengan daerah tertentu. Sebagai contoh, sebagian besar wilayah di bagian barat Amerika Serikat dikenal dengan batu pasir warna merahnya Anonim, 2008. 21 Sifat kimia batu pasir diantaranya konstitusi kimia dari batu pasir adalah sama dengan pasir, batu dengan demikian pada dasarnya terdiri dari kuarsa. Bahan penyemenan alam yang mengikat pasir bersama sebagai batu biasanya terdiri dari silika, kalsium karbonat, atau oksida besi. Persentase masing-masing unsur adalah sebagai berikut: ¾ SiO 2 93-94 ¾ Besi Fe 2 O 3 1,5 -1,6 ¾ Alumina Al 2 O 3 1,4 1,5 ¾ Soda Na 2 O Potash K 2 O 1,0 menjadi 1,2 ¾ Kapur CaO 0,8 menjadi 0,9 ¾ Magnesia MgO 0,2-0,25 ¾ Lost of Ignition LOI 1,0 menjadi 1,2 ¾ Sangat tahan terhadap asam, alkali dan dampak termal. Karakteristik Batu pasir diantaranya: • Warna Warna bervariasi dari merah, hijau, kuning, abu-abu dan putih. Variasi tersebut adalah hasil dari materi yang mengikat dan persentase konstituen. • Penyerapan Air Kapasitas penyerapan air tidak lebih dari 1,0 • Kekerasan Terletak antara 6 sampai 7 pada Skala Mohs Kepadatan 2,32-2,42 kgm3 • Porositas Porositas bervariasi dari rendah sampai sangat rendah. • Kekuatan tekan Bervariasi 365-460 kgm 2 Anonim, 2008 22 Batuan dan mineral yang mengandung silikon, umumnya merupakan zat padat yang mempunyai titik didih tinggi 2355 o C, keras, yang setiap kepingnya merupakan suatu kisi yang kontinu terdiri dari atom-atom yang terikat erat. Sebuah contoh dari zat padat demikian, adalah silikon dioksida, yang terdapat dialam dalam bentuk kuarsa, aqata akik, pasir, dan seterusnya Rohayati, 2009. Batu pasir merupakan jenis batuan sedimen klastik. Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk oleh proses pembentukan kembali segala macam sumber batuan pada kondisi tekanan P dan temperatur T normal di permukaan bumi. Proses pembentukan batuan sedimen klastika ini secara alami dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu: 1. Proses pelapukan baik mekanis proses penghancuran batuan secara desintegratif maupun secara kimiawi dekomposisi. 2. Proses erosi dan transportasi atau pengangkutan material sedimentasi dari sumbernya melalui beberapa media, yaitu berupa air, angin, ataupun es. 3. Proses pengendapan, yang merupakan tahap terakhir dari perjalanan material yang terangkut dari hasil pengangkutan batuan asal yang dikenal juga dengan bahan-bahan allogenik Anonim, 2008. Di Indonesia, khususnya Sumatera Utara keadaan industri pertambangan bahan galian alam seperti pasir kuarsa belum berkembang pesat, salah satu penyebabnya karena pemakaian bahan galian tersebut belum optimum. Endapan pasir kuarsa banyak tersebar di beberapa tempat di Indonesia dan beberapa tempat di Sumatera Utara yaitu sepanjang pantai Kabupaten Asahan Asmuni, 2008. Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO 2 , Fe 2 O 3 , Al 2 O 3 , TiO 2 , CaO, MgO, dan K 2 O, berwarna putih bening atau warna lain bergantung pada senyawa pengotornya, kekerasan 7 skala Mohs, berat jenis 2,65 gcm 3 , titik 23 lebur 1715 o C, bentuk kristal hexagonal, panas spesifik 0,185, dan konduktivitas panas 12–100 o C Kimung, 2008. Pada umumnya hasil tambang berupa mineral industri seperti batu gamping, tanah liat dan pasir kuarsa memiliki kualitas yang rendah, disebabkan banyaknya bahan pengotor yang mencampuri mineral tersebut. Bahan pengotor ini dapat terjadi karena adanya proses sedimentasi endapan lumpur yang mungkin bercampur dengan mineral tersebut. Pasir kuarsa merupakan salah satu mineral industri yang mempunyai banyak pengotor terutama unsur besinya Sulistiyono, 2005. Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas, baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku utama, misalnya digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan abrasit ampelas dan sand blasting dan sekarang dipakai untuk bahan baku pembuatan sel surya dengan cara memurnikan SiO 2 yang terdapat pada pasir kuarsa. Sedangkan sebagai bahan ikutan, misal dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api refraktori, dan lain sebagainya Kimung, 2008. Pasir kuarsa silika dapat dibentuk menjadi kaca natrium silikat dengan menambahkan natrium karbonat anhidrat pada suhu yang tinggi. SiO 2 + Na 2 CO 3 Na 2 SiO 3 + CO 2 Titik leleh dari kaca tersebut sekitar 900 o C, dan keadaan berkaca dihasilkan jika pendinginan melewati suhu tersebut dilakukan dengan cepat. Produk ini dapat larut dalam air Oxtoby, et al., 2003. 24

2.2. Rajungan Portunus pelagicus