4.5. Pengaruh Konsentrasi Asam Terhadap Adsorpsi Logam Fe dan Mn
Adsorpsi ion logam dipengaruhi oleh pH larutan, maka dilakukan variasi pH. Keasaman dan kebasaan larutan natrium silikat mempengaruhi adsorpsi ion
logam. Kondisi percobaan disini pada suhu kamar 30 C dengan massa kitosan
0,2 gram dan waktu yang optimum. Karena kitosan tidak dapat bereaksi dalam pH basa, maka adsorpsi dilakukan di pH asam untuk mengetahui berapa pH optimum
dari masing-masing ion logam tersebut. Hasil adsorpsi optimum dari ion logam besi Fe dan mangan Mn oleh kitosan terjadi pada pH 3 lihat data lampiran 5
no.3. Dalam larutan asam, gugus amina bebas sangat cocok sebagai polikationik untuk mengkelat logam atau membentuk dispersi.
Gambar 20. Variasi konsentrasi asam terhadap adsorpsi ion Fe dan Mn
Kitosan mempunyai gugus amina NH
2
yang memiliki sepasang elektron bebas pada atom N. Gugus amina ini bertindak sebagai basa lewis dengan
mendonorkan pasangan elektron bebasnya, sehingga pada pH rendah asam akan memungkinkan terdapat banyak proton H
+
yang tertarik ke NH
2
menjadi NH
3
, Pada pH yang sangat asam misalnya pH 2 jumlah ion hidrogen H
+
sangat banyak sehingga terjadi kompetisi antara ion logam dengan ion hidrogen untuk
menempati sisi aktif NH
2
. Kompetisi ini mengakibatkan terganggunya proses
68
pertukaran ion dan penyerapan terhadap ion logam Fe maupun Mn. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ruswanti dan Lusiana 2007, bahwa pH optimum
untuk adsorpsi logam Fe II oleh kitosan termodifikasi adalah pH 3. Penelitian menyebutkan bahwa dalam keadaan asam kitosan mempunyai daya reaktifitas
kimia yang tinggi dan menyebabkan sifat polielektrolit kation sehingga dapat berperan sebagai penukar ion dan berfungsi sebagai adsorben terhadap logam
berat Ruswanti dan Lusiana, 2007; Marganof, 2003. Penurunan penyerapan setelah pH 3 disebabkan terjadinya kenaikan pH
setelah proses adsorpsi. Kenaikan pH terjadi karena kitosan yang digunakan dideasetilasi dengan menggunakan NaOH 50 sehingga kemungkinan larutan
menjadi basa, maka terjadi pengendapan ion logam. Larutan dalam keadaan basa tersebut menjadikan daya kerja dari kitosan menjadi menurun, karena kitosan
hanya efektif bekerja pada pH asam. Selain itu, pada standar kalibrasi seharusnya dibuat dalam berbagai pH, sehingga analisis pada AAS akan didapatkan hasil
yang lebih akurat. Menurut Syahmani dan Arif Sholahuddin 2009, menyatakan bahwa
kapasitas serapan suatu bahan ditentukan oleh pH dan lamanya waktu berinteraksi yang spesifik untuk setiap bahan. Semakin naik pH, maka semakin kecil adsorpsi
yang dihasilkan, karena kemungkinan Fe telah membentuk endapan FeOH
3
dan Mn mengendap menjadi MnOH
2
, dimana Ksp FeOH
3
sebesar 1x10
-36
sedangkan MnOH
2
sebesar 2x10
-13
. Pada umumnya dalam medium asam, logam M berada sebagai ion kation bebas. Tetapi pada kondisi netral hingga basa,
kation akan terhidrolisis membentuk hidroksidanya, dimana sebagian besar hidroksida logam bersifat tidak larut Day Underwood, 2002.
69
4.6. Pengaruh Variasi Suhu Terhadap Adsorpsi Logam Fe dan Mn