Struktur Ekonomi Padangsidimpuan Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Padangsidimpuan Tahun 2012

Sungai-sungai yang mengalir di Kota Padangsidimpuan antara lain Aek Batang Ayumi, Aek Sangkumpal Bonang, Aek Rukhare, Aek Sibontar dan Aek Batang Bahal. Posisi kota Padangsidimpuan memiliki akses darat yang memadai dan cukup strategis karena berada pada jalur utama yang merupakan penghubung antara berbagai pusat pertumbuhan. • Barat : Menuju Ibu Kota Propinsi Medan terdapat dua jalur yaitu melalui Sibolga dan Sipirok • TimurSelatan : Menuju Ibu Kota Mandailing Natal, Penyabungan dan ke Propinsi Sumatera Barat berlanjut ke Ibu Kota Negara, Jakarta • TimurUtara : Menuju Langgapayung Kabupaten Labuhanbatu yang terhubung dengan Trans Sumatera Highway Jalur TimurUtara yang dapat menghubungkan semua Ibu Kota Propinsi di Pulau Sumatera dan Ke Pulau Jawa.

3.2.4 Sosial Budaya Kota Padangsidimpuan

Masyarakat Kota Padangsidimpuan merupakan masyarakat yang heterogen dengan banyak suku dari berbagai daerah. Sebagian besar penduduknya suku batak, jawa, padang, cina, india dll. Bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi di Kota ini adalah bahasa mandailing. Mayoritas penduduk Kota Padangsidimpuan memeluk agama Islam dan pada umumnya masyarakat cepat beradaptasi dengan para pendatang sehingga tidak menyulitkan dalam pergaulan sehari-hari.

3.3 Struktur Ekonomi Padangsidimpuan

Struktur perekonomian disuatu daerah menunjukkan besarnya peran masing-masing sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah. Peranan kontribusi sumbangan sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah PDRB dinyatakan dalam persentase. Hal tersebut menggambarkan ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi dari masing-masing sektor ekonominya. Selama kurun waktu lima tahun ini, fluktuasi perubahan besarnya peranan sektor ekonomi untuk tiap sektor ekonomi masih relatif kecil. Perubahan tersebut tidak merubah struktur perekonomian di Padangsidimpuan. Berdasarkan besarnya peranan dlam pembentukan PDRB, maka dapat diketahui kalau sektor perdagangan, hotel dan restauran merupakan leading sector dalam perekonomian di Padangsidimpuan. Pada tahun 2009, sektor tersebut berperan sebesar 23,05 persen. Sektor kedua yang cukup besar peranannya adalah sektor jasa- jasa yaitu sebesar 18,72 persen. Kemudian diikuti oleh sektor pertanian sebesar 16,11 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 12,59 persen, sektor indusri pengolahan sebesar 11,88 persen dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 11,68 persen. Beberapa sektor tersebut merupakan sektor-sektor yang berperan lebih dari 10 persen dalam perekonomian Padang Sidimpuan. Sedangkan sektor-sektor yang peranannya dibawah 10 persen adalah sektor bangunan sebesar 4,99 persen, sektor listrik gas dan air bersih sebesar 0,66 persen, serta yang paling kecil adalah sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 0,33 persen. Secara makro, sektor ekonomi dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu sektor primer, sekunder dan tersien. Pengelompokkan tersebut berdasarkan output maupun input dan asal terjadinya proses produksi untuk masing-masing produsen. Disebut sektor primer karena outputnya masih merupakan tingkat dasar dan sangat tergantung pada sumber daya alam. Yang termasuk sektor ini adalah sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian. Untuk sektor ekonomi yang outputnya berasal langsung dari sektor primer dikelompokkan menjadi sektor sekunder. Sektor sekunder tersebut meliputi sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor bangunan. Sektor yang lainnya yang sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa dikelompokkan ke dalam sektor tersier. Apabila dilihat menurut kelompok sektor tersebut, kontribusi sektor primer mencapai 16,44 persen pada tahun 2009 lebih tinggi dibandingkan tahun 2005 yang mencapai 16,36 persen. Sedangkan kontribusi sektor sekunder sedikit menurun yaitu sebesar 18,34 persen pada tahun 2005 menurun menjadi 17,52 persen pada tahun 2009, kontribusi sektor tersier merupakan yang terbesar bila dibandingkan dengan dua sektor yang lain. Sektor ini telah memberi kontribusi diatas 65 persen terhadap PDRB pada tahun 2009, kontibusi sektor tersier mencapai 66,04 persen sedikit meningkat dibandingkan dengan tahun 2005 yang mencapai 65,30 persen.

3.4 Pertumbuhan Ekonomi Kota Padangsidimpuan