Keadaan Geografis Padangsidimpuan. Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Padangsidimpuan Tahun 2012

diresmikan Padangsidimpuan menjadi Kota Oleh Gubernur Sumatera Utara dan Drs. Zulkarnain Nasution dilantik sebagai pejabat Walikota Padangsidimpuan.

3.2 Keadaan Geografis Padangsidimpuan.

3.2.1 Letak Padangsidimpuan

Kota Padangsidimpuan Terletak pada 1 8’00”-1 28’00” Lintang Utara dan garis bujur 99 13’00”-99 20’00” Bujur timur dan berada pada ketinggian 260 sampai dengan 1100 meter diatas permukaan laut. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan Kecamatan Angkola Timur, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan Kecamatan Batang Angkola dan Kec. Angkola Selatan, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan Kecamatan Angkola BaratKecamatan Angkola Selatan dan disebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan Kecamatan Angkola Timur. Luas wilayah Kota Padangsidimpuan mencapai 146.85 Km 2 . Yang dikelilingi oleh beberapa bukit serta dilalui beberapa sungai dan anak sungai. Berdasarkan luas daerah menurut kecamatan, luas wilayah terbesar berada di Kecamatan Batunadua dengan luas 37,74 Km 2 atau sekitar 25,70 persen dari luas total Padangsidimpuan. Diikuti oleh kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu dengan luas 28,18 Km 2 atau sekitar 19,19 persen, kecamatan Padangsidimpuan Tenggara dengan luas 27,69 Km 2 atau sekitar 18,86 persen, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru dengan luas 22,34 Km 2 atau sekitar 15,21 persen, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan dengan luas 15,81 Km 2 atau sekitar 10,77 persen sedangkan Kecamatan Padangsidimpuan Utara mempunyai luas wilayah terkecil yaitu 14,09 Km 2 atau sekitar 10,77 persen.

3.2.2 Iklim dan Cuaca Padangsidimpuan

Kota Padangsidimpuan terletak dekat garis Khatulistiwa sehingga daerah ini beriklim Tropis. Secara umum, Padangsidimpuan memiliki iklim yang sedang dengan suhu berkisar 22,5 C sampai dengan 24 C. Sebagaimana Kabupaten Kota lainnya, Kota Padangsidimpuan mempunyai dua musim, yaitu musin kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan September sampai dengan bulan Februari, diantara kedua musim itu diselingi oleh musim Pancaroba.

3.2.3 Kondisi Wilayah Padangsidimpuan

Kota Padangsidimpuan terletak pada 423 Km dari Kota Medan merupakan salah satu daerah yang berada di bagian barat Propinsi Sumatera Utara dan merupakan kota terluas dibagian barat Propinsi Sumatera Utara. Bentuk Tofografi kota Padangsidimpuan berbukit-bukit dan dikelilingi oleh pegunungan Bukit Barisan dan dilalui oleh beberapa sungai dan anak sungai. Kondisi tersebut sangat mempengaruhi suhu rata-rata harian sehingga menjadikan kota Padangsidimpuan sejuk, segar dan sangat cocok dijadikan sebagai daerah peristirahatan. Keadaan tanah yang subur dikarenakan lapisan permukaan tanah dengan ketebalan topsoil yang cukup tinggi merupakan hasil endapan alluvial sungai dan gunung berapi dengan warna tanah hitam kecoklatan. Bukit-bukit tor yang mengelilingi kota Padangsidimpuan adalah sebelah utara adalah bukit Lubuk Raya, Bukit Sanggarudang dan Tor Simarsayang ; disebelah barat dan selatan adalah Tor Silayang-layang serta sebelah timur adalah Tor Simincak. Sungai-sungai yang mengalir di Kota Padangsidimpuan antara lain Aek Batang Ayumi, Aek Sangkumpal Bonang, Aek Rukhare, Aek Sibontar dan Aek Batang Bahal. Posisi kota Padangsidimpuan memiliki akses darat yang memadai dan cukup strategis karena berada pada jalur utama yang merupakan penghubung antara berbagai pusat pertumbuhan. • Barat : Menuju Ibu Kota Propinsi Medan terdapat dua jalur yaitu melalui Sibolga dan Sipirok • TimurSelatan : Menuju Ibu Kota Mandailing Natal, Penyabungan dan ke Propinsi Sumatera Barat berlanjut ke Ibu Kota Negara, Jakarta • TimurUtara : Menuju Langgapayung Kabupaten Labuhanbatu yang terhubung dengan Trans Sumatera Highway Jalur TimurUtara yang dapat menghubungkan semua Ibu Kota Propinsi di Pulau Sumatera dan Ke Pulau Jawa.

3.2.4 Sosial Budaya Kota Padangsidimpuan

Masyarakat Kota Padangsidimpuan merupakan masyarakat yang heterogen dengan banyak suku dari berbagai daerah. Sebagian besar penduduknya suku batak, jawa, padang, cina, india dll. Bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi di Kota ini adalah bahasa mandailing. Mayoritas penduduk Kota Padangsidimpuan memeluk agama Islam dan pada umumnya masyarakat cepat beradaptasi dengan para pendatang sehingga tidak menyulitkan dalam pergaulan sehari-hari.

3.3 Struktur Ekonomi Padangsidimpuan