perencanaan pembangunan yang baik dan didukung oleh sarana dan prasarana yang ada di wilayah tersebut.
Kondisi perekonomian suatu wilayah dapat dilihat dari pendapatan regionalnya. Salah satu indikator yang mampu mengukur tingkat pertumbuhan
perekonomian suatu daerah adalah dengan memperhatikan dan mengkaji bagaimana tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto PDRB, baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan. Hasil-hasil yang telah dicapai dapat dicerminkan dalam bentuk angka-angka pendapatan regional yang dapat dijadikan
sebangai pengukur tingkat pertumbuhan ekonomi maupun tingkat pendapatan secara periodik. Metode peramalan merupakan cara memperkirakan secara kwantatif apa
yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang relevan di masa lalu. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh
unit usaha kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah pada periode tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
ekonomi.
Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perekonomian di Kota Padangsidimpuan, maka perlu adanya suatu penelitian yang dapat memaparkan hasil-
hasil yang telah dicapai selama ini. Oleh karena itu, pada penulisan Tugas Akhir ini
penulis mengangkat judul : “ Peramalan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kota Padangsidimpuan Tahun 2012 “.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapaun identifikasi masalah ini adalah untuk melihat bagaimana tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto PDRB dari setiap sektor di kota
Padangsidimpuan tahun 2012 berdasarkan data tahun 2005 sd 2009.
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang melebar agar sesuai dengan sasaran yang dituju maka perlu membuat batasan masalah. Pembatasan masalah dalam tugas akhir ini
adalah untuk meramalkan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kota Padangsidimpuan tahun 2012 yang mencakup keseluruhan sektor ekonomi
berdasarkan data tahun 2005 sd 2009, yang meliputi ;
a. Sektor Pertanian
Pertanian : tanaman bahan makanan, tanaman berkebun, peternakan dan hasil- hasil lainnya, kehutanan dan perikanan.
b. Sektor pertambangan dan penggalian
Pertambangan dan penggalian merupakan : minyak dan gas bumi, pertambangan tanpa migas, pengalian.
c. Sektor industri dan pengolahan
Industri dan pengolahan meliputi industri migas dan industry tanpa migas. Industri migas meliputi pengilangan minyak bumi dan gas alam cair.
Sedangkan industri tanpa migas meliputi : makanan, minuman dan tembakau, testil, barang kulit dan alas kaki, barang kayu dan hasil hutan lainnya, semen
dan barang galian bukan logam, logam dasar besi dan baja, barang angkutan, mesin dan peralatannya, dan barang lainnya.
d. Sektor listrik, gas dan air bersih
Sektor listrik, gas dan air bersih meliputi : listrik, gas, air bersih e.
Sektor Bangunan f.
Sektor perdangangan, hotel dan restoran Sektor ini meliputi : perdagangan besar dan eceran, hotel, dan restoran.
g. Sektor pengangkutan dan komunikasi
1. Pengangkutan meliputi : angkutan rel, angkutan jalan raya, angkutan laut,
angkutan sungai, danau dan penyeberangan, angkutan udara, jasa penunjang angkutan.
2. Komunikasi meliputi : pos dan telekomunikasi, jasa penunjang
komunikasi.
h. Sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan
Sektor ini meliputi : Bank, lembaga keuangan tanpa Bank, jasa penunjang keuangan, sewa bangunan, dan jasa perusahaan.
i. Sektor jasa-jasa
1. Pemerintahan Umum Meliputi : Adminitrasi pemerintahan dan pertahanan,
jasa pemerintahan lainnya. 2.
Swasta meliputi : sosial kemasyarakatan, hiburan dan rekreasi, perorangan dan rumah tangga.
1.4 Maksud dan Tujuan