Gambar 4.9. menunjukkan bahwa distribusi kematian nyamuk Anopheles spp yang dijadikan kontrol, pada pengamatan 6 jam pertama, 6 jam kedua dan 6 jam
ketiga tidak ada yang mati. Pada pengamatan 6 jam keempat menunjukkan bahwa nyamuk Anopheles spp yang dijadikan kontrol mengalami kematian.
4.4. Hasil Uji Anova
Hasil penelitian diatas kemudian dianalisa dengan uji Anova Analysis of Variance untuk melihat pengaruh jenis insektisida bendiocarb, etofenproks,
lamdasihalotrin terhadap kematian nyamuk Anopheles spp dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.6. Hasil uji anova tiga jenis insektisida terhadap kematian nyamuk Anopheles spp untuk tiap perlakuan
Variabel Mean
SD Nilai p
Bendiocarb Etofenproks
0.98375 0,10075
Lamdasihalotrin 1.0075
0,105 0.000
Etofenproks Bendiocarb
0.98375 0,10075
Lamdasihalotrin 1.05375
0,105 0.001
Lamdasihalotrin Bendiocarb
1.0075 0,105
Etofenproks 1.05375
0,102875 0.004
Tabel 4.6. menunjukkan bahwa hasil uji Anova untuk jenis insektisida yang pertama yaitu bendiocarb terdapat nilai p = 0.000
α = 0.05 artinya Ho ditolak, berarti ada perbedaan yang bermakna dalam hal kematian nyamuk Anopheles spp
pasca perlakuan bendiocarb.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji Anova untuk jenis insektisida yang kedua yaitu etofenproks berdasarkan hasil uji Anova terdapat nilai p = 0.001
α = 0.05 artinya Ho ditolak, berarti ada perbedaan yang bermakna dalam hal kematian nyamuk Anopheles spp
pasca perlakuan etofenproks. Hasil uji Anova untuk jenis insektisida yang ketiga yaitu lamdasihalotrin
berdasarkan hasil jenis uji Anova ternyata nilai p = 0.004 α = 0.05 artinya Ho
ditolak, berarti ada perbedaan yang bermakna dalam hal kematian nyamuk Anopheles spp pasca perlakuan lamdasihalotrin. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 4.7. Perbedaan rata-rata kematian nyamuk Anopheles spp untuk tiap 6 jam pengamatan
Kematian nyamuk Anapheles spp terhadap insektisida Waktu
Variabel 6 Jam I
6 Jam II 6 Jam III
6 Jam IV Mean
SD Mean
SD Mean
SD Mean
SD Nilai p
Bendiocarb 0.00
0.000 0.25
0.224 5.75
0.470 9.00
0.510 0.000
Etofenproks 0.00
0.000 1.75
0.308 6.25
0.489 8.50
0.510 0.001
Lamdasihalotrin 0.00
0.000 3.25
0.366 5.50
0.470 8.50
0.510 0.004
Kontrol 0.00
0.000 0.00
0.000 0.00
0.000 3.25
0.000 0.023
Tabel 4.7. menunjukan rata-rata kematian nyamuk Anopheles spp diatas untuk tiap jam pengamatan bahwa kelompok 6 jam I tidak terdapat perbedaan rata-
rata kematian nyamuk Anopheles spp.
Universitas Sumatera Utara
Pada kelompok 6 jam II terdapat perbedaan rata-rata kematian nyamuk Anopheles spp pada setiap jenis insektisida yaitu insektisida bendiocarb 0.25 ekor,
insektisida etofenproks 1.75 ekor dan insektisida lamdasihalotrin 3.25 ekor. Pada kelompok 6 jam III juga terdapat perbedaan rata-rata kematian nyamuk
Anopheles spp yaitu pada insektisida bendiocarb 5.75 ekor, insektisida etofenproks 6.25 ekor dan insektisida lamdasihalotrin 5.50 ekor.
Kemudian sama halnya pada kelompok 6 jam IV bahwa terdapat perbedaan rata-rata kematian nyamuk Anopheles spp pada jenis insektisida bendiocarb 9.00
ekor, tetapi insektisida etofenproks dan insektisida lamdasihalotrin tidak terdapat perbedaan rata-rata kematian nyamuk Anopheles spp 8.50 ekor.
4.5. Uji T Independent