enam jam pertama tidak terdapat Anopheles spp yang mati, enam jam kedua sebanyak 1 ekor, enam jam ketiga sebanyak 6 ekor dan enam jam keempat sebanyak
8 ekor. Pada perlakuan etofenproks 2 pada enam jam pertama tidak terdapat Anopheles spp yang mati, enam jam kedua sebanyak 2 ekor, enam jam ketiga
sebanyak 7 ekor dan enam jam keempat sebanyak 8 ekor. Pada perlakuan etofenproks 3 pada enam jam pertama tidak terdapat Anopheles spp yang mati, enam
jam kedua sebanyak 2 ekor, enam jam ketiga sebanyak 5 ekor dan enam jam keempat sebanyak 9 ekor. Kemudian pada perlakuan etofenproks 4 pada enam jam
pertama tidak terdapat Anopheles spp yang mati, enam jam kedua sebanyak 2 ekor, enam jam ketiga sebanyak 7 ekor dan enam jam keempat sebanyak 9 ekor.
4.3.3. Perbedaan Pengamatan Jenis Insektisida Lamdasihalotrin Untuk Tiap
Enam Jam Perbedaan pengamatan perlakuan jenis insektisida lamdasihalotrin untuk tiap
enam jam dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
8
5 3
8
5 3
9
3 6
9
4 6
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
6 J a m I 6 J a m II
6 J a m III 6 J a m IV
J a m P e nga m a ta n Lam das ihalo trin 1
Lam das ihalo trin 2 Lam das ihalo trin 3
Lam das ihalo trin 4
Gambar 4.8. Rata-rata perbedaan peningkatan kematian nyamuk Anopheles spp tiap enam jam dengan perlakuan jenis insektisida
lamdasihalotrin
Gambar 4.8. menunjukkan bahwa distribusi rata-rata kematian nyamuk Anopheles spp tiap enam jam perlakuan dengan jenis insektisida lamdasihalotrin 1
pada enam jam pertama tidak terdapat Anopheles spp yang mati, enam jam kedua sebanyak 3 ekor, enam jam ketiga sebanyak 5 ekor dan enam jam keempat sebanyak
8 ekor. Pada perlakuan lamdasihalotrin 2 pada enam jam pertama tidak terdapat Anopheles spp yang mati, enam jam kedua sebanyak 3 ekor, enam jam ketiga
sebanyak 5 ekor dan enam jam keempat sebanyak 9 ekor. Pada perlakuan lamdasihalotrin 3 pada enam jam pertama tidak terdapat Anopheles spp yang mati,
enam jam kedua sebanyak 3 ekor, enam jam ketiga sebanyak 6 ekor dan enam jam keempat sebanyak 9 ekor. Kemudian pada perlakuan lamdasihalotrin 4 pada enam
Universitas Sumatera Utara
jam pertama tidak terdapat Anopheles spp yang mati, enam jam kedua sebanyak 4 ekor, enam jam ketiga sebanyak 8 ekor dan enam jam keempat sebanyak 8 ekor.
4.3.4. Perbedaan Pengamatan Kontrol Untuk Tiap Enam Jam
Perlakuan pengamatan terhadap nyamuk Anopheles spp dilakukan untuk hewan uji yang tidak diberi perlakuan insektisida. Adapun distribusi perbedaan
kematian nyamuk Anopheles spp setiap enam jam dengan tanpa perlakuan sebagaimana terlihat dibawah ini.
Distribusi rata-rata perbedaan peningkatan kematian nyamuk Anopheles spp sebagai kontrol tiap enam jam dengan tanpa perlakuan sebagaimana terlihat pada
grafik dibawah ini.
3 4
3 3
1 2
3 4
5
6 J a m I 6 J a m II
6 J a m III 6 J a m IV
J a m P e nga m a ta n Ko ntro l 1
Ko ntro l 2 Ko ntro l 3
Ko ntro l 4
Gambar 4.9. Rata-rata perbedaan peningkatan kematian nyamuk Anopheles spp tiap enam jam dengan tanpa perlakuan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9. menunjukkan bahwa distribusi kematian nyamuk Anopheles spp yang dijadikan kontrol, pada pengamatan 6 jam pertama, 6 jam kedua dan 6 jam
ketiga tidak ada yang mati. Pada pengamatan 6 jam keempat menunjukkan bahwa nyamuk Anopheles spp yang dijadikan kontrol mengalami kematian.
4.4. Hasil Uji Anova