Uji Aktivitas Antibakteri Getah Kemenyan dalam Etanol Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol, Fraksi n-heksan dan Fraksi Etilasetat Daun Kemenyan Uji Aktivitas Antijamur Getah kemenyan dalam Etanol

42 3.12 Pengenceran Ekstrak Etanol, Fraksi n-heksan dan Fraksi Etilasetat dari Daun Kemenyan dan Getah Dalam Etanol untuk Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak etanol ditimbang 5 g dilarutkan dengan etanol 96 hingga 10 ml maka konsentrasi ekstrak adalah 500 mgml kemudian dibuat pengenceran selanjutnya sampai diperoleh ekstrak dengan konsentrasi 400 mgml; 300 mgml; 200 mgml; 100 mgml; 50 mgml; 40 mgml; 30 mgml; 20 mgml; 10 mgml. Dilakukan prosedur yang sama terhadap fraksi n-heksan dengan pelarut n-heksan, fraksi etilasetat dengan pelarut etilasetat dan getah dengan pelarut etanol 96.

3.13 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi n-heksan dan Fraksi Etilasetat Daun Kemenyan

Cawan petri dimasukkan 0,1 ml inokulum, kemudian ditambahkan 20 ml media nutrient agar steril yang telah dicairkan dan ditunggu hingga suhu mencapai 45 o C, dihomogenkan dan dibiarkan sampai media memadat. Setelah itu ditanamkan silinder logam. Selanjutnya masing-masing silinder logam dimasukkan ekstrak etanol sebanyak 0,1 ml dengan berbagai konsentasi. Kemudian diinkubasi pada suhu 36-37 o C selama 18-24 jam. Hal yang sama dilakukan terhadap fraksi n-heksan dan fraksi etilasetat. Selanjutnya diameter daerah hambat di sekitar silinder logam diukur dengan menggunakan jangka sorong. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali Ditjen POM, 1995.

3.14 Uji Aktivitas Antibakteri Getah Kemenyan dalam Etanol

Prosedur pengujian sama dengan uji aktivitas antibakteri daun kemenyan tetapi yang dimasukkan di silinder logam adalah getah yang telah dilarutkan dengan etanol dalam berbagai konsentrasi. 43

3.15 Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol, Fraksi n-heksan dan Fraksi Etilasetat Daun Kemenyan

Cawan petri dimasukkan 0,1 ml inokulum, kemudian ditambahkan 20 ml media potato dextrose agar steril yang telah dicairkan dan ditunggu hingga suhu mencapai 45 o C, dihomogenkan dan dibiarkan sampai media memadat. Setelah itu ditanamkan silinder logam. Selanjutnya pada masing-masing silinder logam dimasukkan ekstrak etanol sebanyak 0,1 ml dengan berbagai konsentasi. Kemudian diinkubasi pada suhu 20-25 o C selama 48 jam. Hal yang sama dilakukan terhadap fraksi n-heksan dan fraksi etilasetat. Selanjutnya diameter daerah hambat di sekitar silinder logam diukur dengan menggunakan jangka sorong. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali Ditjen POM, 1995.

3.16 Uji Aktivitas Antijamur Getah kemenyan dalam Etanol

Prosedur pengujian sama dengan uji aktivitas antijamur daun kemenyan tetapi yang dimasukkan di silinder logam adalah getah yang telah dilarutkan dengan etanol dalam berbagai konsentrasi. 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Tumbuhan

Identifikasi tumbuhan yang dilakukan di Laboratorium Taksonomi, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemenyan Styrax benzoin Dryand, family Styracaceae. Identifikasi dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 42.

4.2 Karakterisasi Simplisia

Pemeriksaan makroskopik simplisia daun adalah daun menggulung tidak beraturan, berwarna hijau, mudah diremahkan, tidak berbau dan tidak berasa. Gambar simplisia daun dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 44. Pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia daun memperlihatkan adanya stomata tipe anomositik, trikoma kelenjar bentuk bintang dan kristal bentuk prisma. Gambar mikroskopik serbuk daun dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 46. Pemeriksaan makroskopik simplisia getah berupa massa keras, putih dan bau khas. Gambar simplisia getah dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 45. Pemeriksaan mikroskopik getah kemenyan memperlihatkan adanya kristal bentuk jarum dan prisma. Gambar mikroskopik serbuk getah dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 47. Hasil karakterisasi simplisia daun dan getah kemenyan dapat dilihat pada tabel 1 berikut.