Peraksi Asam sulfat 2 N Pereaksi Asam klorida 2 N Pereaksi BesiIIIklorida 1 Pereaksi Bourchardat Pereaksi Dragendorff Pereaksi Kloralhidrat Pereaksi Liebermann-Burchard Pereaksi Mayer Pereaksi Molish Pereaksi Natrium hidroksida 2 N Pereaksi Timbal II aset

31 bila dapat diremahkan dan ditimbang beratnya. Kemudian diserbuk dengan menggunakan blender lalu disimpan dalam kantong plastik untuk mencegah pengaruh lembab dan pengotoran lain.

3.4 Pembuatan Larutan Pereaksi

Pembuatan larutan pereaksi menurut Depkes RI 1995 Asam sulfat 2 N, Asam klorida 2 N, Besi III klorida 1, Bourchardat, Dragendorff, kloralhidrat, Liebermann-Burchard, Mayer, Molish, Natrium hidroksida 2 N dan Timbal II asetat 0,4 M.

3.4.1 Peraksi Asam sulfat 2 N

Sebanyak 16,7 ml asam sulfat pekat kemudian diencerkan dengan air suling hingga 100 ml.

3.4.2 Pereaksi Asam klorida 2 N

Sebanyak 17 ml asam klorida pekat diencerkan dalam air suling hingga 100 ml.

3.4.3 Pereaksi BesiIIIklorida 1

Sebanyak 1 g besi III klorida dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml.

3.4.4 Pereaksi Bourchardat

Sebanyak 4 g kalium iodida, dilarutkan dalam sedikit air suling kemudian ditambahkan 2 g iodium, setelah semuanya larut ditambahkan air suling hingga 100 ml.

3.4.5 Pereaksi Dragendorff

Sebanyak 0,85 g bismut III nitrat ditimbang, kemudian dilarutkan dalam 100 ml asam asetat glasial ditambahkan 40 ml air suling. Kemudian pada wadah 32 lain ditimbang 8 g kalium iodida lalu dilarutkan dalam 20 ml air suling, lalu campurkan kedua larutan sama banyak. Kemudian ditambahkan 20 ml asam asetat glasial dan diencerkan dengan air suling hingga 100 ml.

3.4.6 Pereaksi Kloralhidrat

Sebanyak 50 g kloralhidrat dilarutkan dalam 20 ml air.

3.4.7 Pereaksi Liebermann-Burchard

Sebanyak 5 ml asam asetat anhidrat dicampurkan dengan 5 ml asam sulfat pekat kemudian ditambahkan etanol hingga 50 ml.

3.4.8 Pereaksi Mayer

Sebanyak 1,35 g raksa II klorida dilarutkan dalam 60 ml air suling. Kemudian pada wadah lain sebanyak 5 g kalium iodida dilarutkan dalam 10 ml air lalu campurkan keduanya dan ditambahkan air suling hingga 100 ml.

3.4.9 Pereaksi Molish

Sebanyak 3 g alfa naftol dilarutkan dalam etanol hingga 100 ml.

3.4.10 Pereaksi Natrium hidroksida 2 N

Sebanyak 8,002 g kristal natrium hidroksida ditimbang dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml.

3.4.11 Pereaksi Timbal II asetat 0,4 M

Sebanyak 15,17 g timbal II asetat dilarutkan dalam air yang baru dididihkan hingga 100 ml. 33 3.5 Karakterisasi Simplisia 3.5.1 Karakterisasi Simplisia Daun Kemenyan