Prosedur Setoran Kliring Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Kliring Sebagai Pengatur Arus Pembayaran Uang Giral Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Kisaran

Wulan Anggraeni Zega : Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Kliring Sebagai Pengatur Arus Pembayaran Uang Giral Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Kisaran, 2007. USU Repository © 2009

2. Prosedur Setoran Kliring

Adapun prosedur setoran kliring adalah sebagai berikut : 62 Beberapa istilah yang perlu diperhatikan dalam prosedur kliring, antara lain : a. Petugas kliring menerima tanda bukti setoran TBS dalam 2 dua rangkap dan warkat kliring WK dari nasabah, memeriksanya, kemudian membubuhkan cap “EFEKTIF” pada TBS dan cap “kliring” pada warkat kliring serta menyerahkannya kepada Kepala Seksi. b. Kepala Seksi memeriksa tanda bukti setoran dan warkat kliring, membubuhkan tanda tangan pada tanda bukti setoran serta menyerahkannya kembali pada petugas kliring untuk di bawa ke lembaga kliring Bank Sentral. c. Selanjutnya, petugas kliring memeriksa tanda bukti setor asli kepada nasabah, membubuhkan pada jurnal mutasi perkiraan dalam rangkap 2 dua, dan meneruskan jurnal mutasi perkiraan dan tanda bukti setor duplikat ke bagian akuntansi, menyimpan jurnal mutasi jurnal mutasi perkiraan duplikat. 63 62 Faisal Afiff, dkk, Op. Cit., hal. 73 63 Rudy Tri Santoso, Op. Cit., hal. 103 a. Tolakan Kliring Tolakan kliring terjadi karena adanya warkat yang dikembalikan dengan alasan dana tidak cukup dan atau ada kelainan pada warkat, seperti tanda tangan tidak cocok dengan spesimen, angka tidak cocok dengan tulisan huruf dan lain- lain. Wulan Anggraeni Zega : Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Kliring Sebagai Pengatur Arus Pembayaran Uang Giral Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Kisaran, 2007. USU Repository © 2009 b. Postdated Cheque Cekbilyet giro dengan tanggal efektif ysng belum jatuh tempo, dititipkan kepada bank untuk dikliringkan pada hari jatuh tempo. c. Cross Clearing Kliring Silang Penarikan cek melalui kliring atas beban dana yang diharapkan akan diterima penarik dari setoran-setoran cek bank lain melalui kliring pada hari yang sama. Pemberian fasilitas ini dilarang oleh Bank Indonesia. d. Call Money Bank yang memberi pinjaman kepada bank lain melalui penerbitan bilyet giro Bank Indonesia. Untuk itu bank yang menerima pinjaman menyerahkan promes sebagai jaminannya. Pinjaman diberikan untuk jangka waktu yang pendek paling lama 7 hari. Tujuannya adalah untuk memperbaiki likuiditas bank yang goyah, karena kalah kliring. Adapun prosedur pelaksanaan transaksi kliring mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : 64 64 Ibid,. hal. 104 a. Bank yang menerima warkat kliring dari bank lain, menagih kepada bank penyelenggara, dalam hal ini adalah Bank Indonesia. b. Bank Indonesia melakukan penagihan kepada bank tertagih berdasarkan warkat yang ditagih oleh bank tersebut. c. Disini bank tertagih merupakan bank yang aktif, yaitu melalui cara penerbitan Nota Kredit sebagai alat pembayaran kepada bank penagih melalui kliring. Wulan Anggraeni Zega : Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Kliring Sebagai Pengatur Arus Pembayaran Uang Giral Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Kisaran, 2007. USU Repository © 2009 Pertemuan kliring lokal dilakukan 2 dua kali sehari dan dilakukan dalam 2 dua tahap, yaitu : a. Pertemuan I yaitu pertemuan kliring penyerahan adalah waktu untuk penyerahan warkat, yang biasa disebut dengan Kliring waktu, yang dilaksanakan setiap hari kerja. Senin-Jum’at : Pukul 10.00-11.30 WIB b. Pertemuan II adalah waktu untuk pengembalian retur warkat, yaitu: Senin-Jum’at : Pukul 14.00-15.30 WIB Pada setiap pertemuan tersebut masing-masing bank peserta kliring wajib hadir dalam pertemuan itu. Ketidak hadiran peserta dalam pertemuan kliring yang disebabkan suatu hal, diwajibkan untuk mengajukan permohonan tertulis kepada bank Indonesia lewat penyelenggara dalam jangka waktu 10 hari sebelumnya, untuk kemudian diumumkan kepada para bank peserta kliring yang lain sekurang-kurangnya dalam 2 dua hari kerja sebelum hari efektif. Hal ini dikecualikan untuk kejadian yang sifatnya force majeur, seperti bencana alam, kebakaran, pemogokan, sabotase, demontrasi, dan lain-lain. Dalam pertemuan Kliring I, setiap peserta kliring menyerahkan warkat kliring kepada bank-bank peserta kliring lainnya. Warkat-warkat kliring dapat dikelompokkan menjadi : a. Warkat debit nota debit, terdiri dari : 1. Warkat debit masuk yaitu warkat-warkat yang diserahkan oleh peserta lain yang disetor nasabah atas beban nasabah bank yang bersangkutan. Dengan kata lain, warkat debit yang diterima dari bank lain. Wulan Anggraeni Zega : Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Kliring Sebagai Pengatur Arus Pembayaran Uang Giral Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Kisaran, 2007. USU Repository © 2009 2. Warkat debit keluar yaitu warkat-warkat yang disetorkan oleh nasabah suatu bank untuk keuntungan rekening nasabah tersebut. Dengan kata lain, warkat yang harus ditagihkan kepada bank lain melalui kliring. b. Warkat kredit nota kredit, terdiri dari : 1. Warkat kredit masuk yaitu warkat-warkat yang diserahkan oleh para peserta lain untuk keuntungan nasabah bank yang bersangkutan. Dengan kata lain, warkat kredit yang diterima dari bank lain. 2. Warkat kredit keluar yaitu warkat-warkat yang berupa pembebanan ke rekening giro nasabah atas beban bank yang bersangkutan terhadap transaksi yang dilakukan oleh nasabah tersebut. Dengan kata lain, warkat yang harus dipindahbubukan untuk keuntungan nasabah bank lain peserta kliring. Jadi, warkat kliring yang diserahkan suatu bank kepada bank peserta lain meliputi warkat debit keluar dan warkat kredit keluar. Sedangkan, warkat kliring yang diterima bank dari peserta lain meliputi warkat debit masuk dan warkat kredit masuk. Dalam pertemuan II, para peserta kliring menyampaikan penyerahan warkat debit masuk dan penolakan kliring kepada masing-masing bank bersangkutan. Semua warkat debit yang ditolak karena tidak memenuhi syarat dan dananya tidak cukup tersedia dikembalikan pada peserta yang mengajukan pada waktu kliring retur. Pengembalian warkat kredit dilakukan melalui kliring penyerahan setelah diketahui adanya kesalahan. Pengembalian warkat harus disertai dengan Surat Keterangan penolakan SKP yang ditanda tangani dan diberi nama jelas dari peserta penerima. SKP tersebut berisi alasan-alasan Wulan Anggraeni Zega : Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Kliring Sebagai Pengatur Arus Pembayaran Uang Giral Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Kisaran, 2007. USU Repository © 2009 penolakan warkat, sesuai ketentuan-ketentuan tentang cek dan bilyet giro kosong. Warkat yang ditolak dengan alasan tindak pidana, maka warkat tersebut harus di tahan. Kemudian dibuat surat keterangan pemalsuan dan dilaporkan pada polisi. Cara penyampaian warkat : a. Warkat asli diserahkan kepada peserta yang mengkliringkan. b. Tembusan pada penyetor. c. Tembusan pada penyelenggara Jadi, berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan bahwa proses yang terjadi pada pertemuan kliring tersebut adalah sebagai berikut : Misalkan terdapat kelompok bank peserta kliring yaitu Kelompok A dan Kelompok B. 65 Kelompok A dan Kelompok B akan menyerahkan kembali warkat-warkat kliring yang dapat dibayarkan maupun ditolak pembayarannya. Atas transaksi Pada pertemuan Kliring I : Kelompok A akan menyerahkan warkat-warkat kliring kepada Kelompok B yaitu : Warkat Debit Keluar dan Warkat Kredit Keluar. Warkat-warkat kliring tersebut akan diterima Kelompok B sebagai : Warkat Debit Masuk dan Warkat Kredit Masuk. Pada pertemuan Kliring II : 65 Kelompok A adalah kelompok yang hanya berwenang untuk membuat, mengubah, memberikan tanda terima dan menandatangani daftar rekapitulasi, neraca dan bilyet saldo kliring. Sedangkan, Kelompok B adalah kelompok yang berwenang melaksanakan apa yang dilakukan kelompok A, dan juga berwenang untuk mengubah, menambah dan menandatangani surat penolakan. Wulan Anggraeni Zega : Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Kliring Sebagai Pengatur Arus Pembayaran Uang Giral Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Kisaran, 2007. USU Repository © 2009 kliring ini, masing-masing bank akan membukukan transaksinya ke dalam jurnal harian dengan mutasi sebagai berikut : 1. Pembukuan Transaksi Kliring a. Pembukuan Warkat Debit Keluar : Dr : KliringBank Indonesia Cr : Rekening Nasabah b. Pembukuan Warkat Kredit Keluar : Dr : Rekening Nasabah Cr : KliringBank Indonesia c. Pembukuan Warkat Debit Masuk : Dr : Rekening Nasabah Cr : KliringBank Indonesia d. Pembukuan Warkat Kredit Masuk : Dr : KliringBank Indonesia Cr : Rekening Nasabah e. Pembukuan kembali retur debit terhadap warkat debit keluar yang diterima kembali : Dr : Rekening Nasabah Cr : KliringBank Indonesia f. Pembukuan kembali retur kredit terhadap warkat debit masuk yang diserahkan kembali : Dr : KliringBank Indonesia Cr : Rekening Nasabah Wulan Anggraeni Zega : Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Kliring Sebagai Pengatur Arus Pembayaran Uang Giral Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Kisaran, 2007. USU Repository © 2009 2. Neraca Kliring Terhadap pembukuan tersebut di atas, pada akhir hari kerja masing-masing bank membuat perincian mutasi rekening dari kliring yang terjadi pada hari itu. Mutasi ini lazim disebut dengan Neraca Kliring, yang isinya adalah sebagai berikut : NERACA KLIRING BANK TANGGAL……… Gambar 1.1 NOTAWARKAT KLIRING JUMLAH NOTAWARKAT KLIRING JUMLAH 1. Warkat Debit Keluar 2. Warkat Kredit Masuk 3. Retur Kredit 1. Warkat Debit Masuk 2. Warkat Kredit Keluar 3. Retur Debit TOTAL XXXXX TOTAL XXXXX Apabila hasil penjumlahan Neraca Debit lebih besar dari penjumlahan Neraca Kredit, maka bank tersebut menang kliring, karena jumlah penagihan lebih besar dari jumlah kewajiban kepada bank lain. Untuk itu, dibukukan jurnal sebagai berikut : Dr : Bank Indonesia Cr : KliringAntar Bank AktivaCall Money Wulan Anggraeni Zega : Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Kliring Sebagai Pengatur Arus Pembayaran Uang Giral Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Kisaran, 2007. USU Repository © 2009 Demikian pula sebaliknya, apabila hasil penjumlahan Neraca debit lebih kecil dari penjumlahan Neraca kredit, maka bank tersebut kalah kliring, karena jumlah hasil penagihan lebih kecil dari jumlah kewajiban kepada bank lain. Untuk itu, dibukukan jurnal sebagai berikut : Dr : KliringAntar Bank AktivaCall Money Cr : bank Indonesia Jika bank tersebut menang kliring, berarti simpanan giro bank tersebut di Bank Indonesia menjadi bertambah, sebaliknya aka berkurang apabila bank tersebut kalah kliring. Bank Indonesia sebagai penyelenggara kliring, setiap harinya selalu membukukan jurnal transaksi kliring tersebut ke dalam Neraca Kliring. Neraca tersebut memperinci jumlah bank yang menang maupun kalah dalam kliring. Jika neraca itu dibuat secara akurat maka tidak akan terdapat selisih transaksi, karena pada saat yang bersamaan timbul kewajiban dan tagihan dengan jumlah yang sama besar. NERACA KLIRING BANK INDONESIA TANGGAL…………. Gambar 1.2 NAMA BANK YANG KALAH KLIRING JUMLAH NAMA BANK YANG MENANG KLIRING JUMLAH 1. Bank A 2. Bank B 3. Bank C 4. Bank D 5. Bank E 6. Bank F 7. Bank G 8. Bank H 9. Bank I 10. Bank J TOTAL XXXXX TOTAL XXXXX Wulan Anggraeni Zega : Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Kliring Sebagai Pengatur Arus Pembayaran Uang Giral Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Kisaran, 2007. USU Repository © 2009 Dari uraian transaksi di atas, maka dapat digambarkan arus transaksi tersebut otomasi kliring, sebagai berikut : Diperiksa Pengamanan I : - Apakah nominal warkat = daftar kliring ? - Apakah daftar kliring = rekap penyerahan warkat kliring ? KLIRING I Pengamanan II : - Yang menyerahkan warkat kliring - Yang menerima warkat kliring : Pengamanan III : - Apakah jumlah warkat sesuai dengan banyaknya lembar yang tercantum dalam warkat penerimaan demikian pula dengan nominalnya ? KLIRING - Petugas kliring menunggu sampai perhitungan selesai II : Pengamanan IV : Gambar Skema 2.1 Warkat Diterima di Counter Diberi Stempel Kliring Membuat Daftar Rekap 3x Dicatat dalam Daftar Kliring 4x Pemisahan Warkat Dr dengan Cr Checking Oleh Kepala Bagian Warkat-warkat dibawa Ke Lembaga Kliring PenyerahanPenerimaan Warkat Kliring Petugas Kliring Kembali Ke Kantor - Konfirmasi Saldo RK - Verifikasi Tanda-tanda - Konfirmasi dengan Nasabah - Membuat Tolakan Kliring Membuat Neraca Kliring Berdasarkan Daftar Rekapitulasi Penyerhan dan Penerimaan Dr, Cr, Tolakan Berdasarkan Daftar Rekapitulasi Penyerhan dan Penerimaan Dr, Cr, Tolakan Berdasarkan Daftar Rekapitulasi Penyerhan dan Penerimaan Dr, Cr, Tolakan Wulan Anggraeni Zega : Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Kliring Sebagai Pengatur Arus Pembayaran Uang Giral Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Kisaran, 2007. USU Repository © 2009

D. Sanksi dan Jaminan Kliring