Eva Beatrice : Perbandingan Pola Multifaktor Sidik Jari Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan Dengan Pria Normal Di Luar Lembaga Pemasyarakatan, 2009.
USU Repository © 2009
Pola Acrh Pola Loop
Pola Whorl Gambar 1. Pola Sidik Jari A Arch, B Loop, C Whrol
Klasifikasi dari bentuk sidik jari didasarkan atas banyaknya triradius, yaitu titik-titik dari mana rigi-rigi menuju tiga arah dengan sudut kira-kira 120 derajat.
Untuk mendapatkan jumlah perhitungan rigi, rigi dari kesepuluh jari dijumlahkan. Pada wanita normal 144. Dalton mengemukakan bahwa pola sidik jari tangan telapak
tangan dan telapak kaki mempunyai hubungan erat dengan berbagai macam penyakit keturunan dan sifat seseorang. Lebih dari setengah jumlah anak-anak penderita
Sindroma Down mempunyai garis pada telapak tangan seperti kepunyaan kera dan banyak yang mempunyai sidik jari bentuk lingkaran atau sosok dan whorl Suryo,
1997.
Menurut Kastama 2000, karakteristik sifat individu yang mempunyai sidik jari 100 pola whorl dan 100 pola loop:
- Individu yang memiliki pola sidik jari 100 whorl memilikil karakteristik individu ini cenderung bangga akan harga diri. Suka berterus terang dan berhati terbuka.
- Individu yang memiliki pola sidik jari 100 loop memiliki karakteristik individu seperti ini tidak pernah boros dan cukup ekonomis. Hidup secara normal, serta puas
dalam keadaan biasa saja.
2.3 Kriminalitas dan Faktor Genetika
Setiap individu memiliki sifat turunan atau sifat warisan dari kedua orangtuanya karena individu berasal dari sel kelamin kedua orangtua. Kecenderungan watak
seseorang yang secara biologi ditentukan atau tergantung oleh faktor-faktor keturunan. Penelitian-penelitian yang sering dilakukan oleh para ahli didapatkan bahwa apabila
Eva Beatrice : Perbandingan Pola Multifaktor Sidik Jari Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan Dengan Pria Normal Di Luar Lembaga Pemasyarakatan, 2009.
USU Repository © 2009
seseorang memiliki sifat kasar, tidak sopan atau melakukan tindak kejahatan maka sifat itu 50 akan terwariskan kepada turunannya Santoso, 2001.
Seluruh pembawaan keturunan tidak diwariskan tanpa perubahan-perubahan dari satu generasi ke generasi. Individu yang baru berasal dari gabungan gen-gen yang
berasal dari kedua orangtuanya. Sifat turunan yang dibawa dari kedua orang tua tidak semuanya terekspresikan. Sifat itu juga dapat tidak kelihatan karena hanya sebagai
sifat yang resesif. Sifat itu akan kembali kelihatan apabila digabungkan dengan sifat yang sama sehingga sifat tersebut menjadi homozigot Suryo, 2003.
2.4 Hubungan Sidik Jari dan Kriminalitas
Sidik jari dan kriminalitas adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dalam setiap kasus kriminalitas sidik jari merupakan hal yang terpenting. Pengambilan sidik jari
dalam kasus kriminalitas adalah hal utama yang dilakukan untuk penyelesaian sebuah kasus. Sidik jari adalah tanda beberapa rangkaian garis yang ada pada bagian dalam
di bagian tangan manusia. Kulit pada telapak tangan dan telapak kaki manusia tertutup garis-garis timbul kecil yang disebut rabung gesekan friction ridges. Jika memegang
suatu benda, keringat minyak, dan asam amino yang berada di atas kulit, akan meninggalkan pola yang khas pada benda yang terpegang Elvyandri, 2008.
Pola sidik jari terbentuk ketika manusia masih di dalam rahim. Menurut Cummins dalam Nurulhaq 2008, bahwa sidik jari manusia terbentuk sejak usia 13
minggu dalam kandungan dan menjadi lengkap pada usia kandungan 24 minggu. Perkembangan sidik jari ini berhubungan atau sejalan dengan perkembangan sel-sel
otak manusia. Gangguan proliferasi sel epitel epidermis, tekanan pada kulit, gangguan pertumbuhan pembuluh darah perifer dan saraf perifer, kekurangan pasokan oksigen,
gangguan proses keratinisasi saat pertumbuhan embrio mempengaruhi variasi sidik jari. Gangguan-gangguan tersebut akan sangat nyata pengaruhnya pada kehamilan
sebelum berumur 19 minggu Cheryl et al., 1994. Menurut Quazi et al., 1980 menyatakan alkohol yang dikomsumsi seorang ibu yang sedang mengandung dapat
mempengaruhi sidik jari anaknya. Menurut Weda 1960, identitas setiap manusia
Eva Beatrice : Perbandingan Pola Multifaktor Sidik Jari Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan Dengan Pria Normal Di Luar Lembaga Pemasyarakatan, 2009.
USU Repository © 2009
tersebut terbentuk di bawah lapisan kulit yang disebut dermal papilae. Selama lapisan ini masih berada di kulit, sidik jari akan selalu ada, walaupun sehabis terluka atau
terbakar. Setiap orang mempunyai pola sidik jari yang bersifat khusus sehingga berbeda satu sama lain. Dalam pemeriksaan identitas sebuah kasus kriminalitas
apabila tubuh belum hancur maka pemeriksaan DNA tidak perlu dilakukan.
Pola sidik jari yang dimiliki setiap individu berbeda. Bukan hanya itu, sidik jari yang dimiliki individu setiap jari juga berbeda antara sidik jari ibu jari, telunjuk,
jari tengah, jari manis, dan kelingking. Oleh Karena itu sidik jari dapat dijadikan sebagai identitas seseorang http:www. Artha profitech. com v02 ind fingerprint _
cience.pdf. Diakses tanggal 2 Febuari 2008.
2.5 Kegunaan Sidik Jari untuk Identitas Kriminalitas