Eva Beatrice : Perbandingan Pola Multifaktor Sidik Jari Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan Dengan Pria Normal Di Luar Lembaga Pemasyarakatan, 2009.
USU Repository © 2009
Sidik jari dapat digunakan sebagai sistem identifikasi. Sidik jari telah terbukti cukup akurat, aman, mudah dan nyaman untuk dipakai identifikasi bila dibandingkan
dengan sistem biometrik seperti retina mata atau DNA untuk penyelidikan sebuah kasus kriminalitas. Menurut :www.arthaprofitech.comv02indfingerprintcience.pdf.
Diakses tanggal 2 Februari 2008, sifat yang dimiliki oleh sidik jari antara lain: a.
Perennial nature, yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada kulit manusia seumur hidup.
b. Immutability, yaitu sidik jari seseorang tidak akan pernah berubah, kecuali
mendapatkan kecelakaan yang serius. c.
Individuality, yaitu pola sidik jari adalah unik dan berbeda untuk setiap orang.
Menuruthttp:www.arthaprofitech.comv02indfingerprintcience.pdf diakses ta nggal 2 Februari 2008, dari ketiga sifat di atas, sidik jari dapat digunakan sebagai
sistem identifikasi yang dapat digunakan dalam aplikasi teknologi informasi seperti: a.
Acces System Security, yaitu akses untuk masuk ke suatu area atau ruangan tertentu yang terlarang.
b. Authentification System, yaitu akses data yang sifatnya rahasia dan terbatas.
2.6 Penggunaan Sidik Jari Untuk Identitas Calon Karyawan
Meskipun lebih popular untuk melacak pelaku kejahatan, alat pendeteksi sidik jari ini ternyata juga digunakan untuk mengetahui latar belakang seorang calon pekerja. Sejak
tahun 1970-an, beberapa perusahaan sedikitnya di suatu negara dunia sudah menggunakan teknologi ini. Efisiensi menjadi dasar penggunaan sistem identifikasi
sidik jari di perusahaan-perusahaan. Data tentang sidik jari seorang karyawan dapat disimpan menggunakan alat pendekteksi sidik jari seperti penggunaan komputer untuk
menyimpan data sidik jari dapat menghemat waktu, tenaga sekaligus menjamin keamanan Kosz,1992.
Eva Beatrice : Perbandingan Pola Multifaktor Sidik Jari Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan Dengan Pria Normal Di Luar Lembaga Pemasyarakatan, 2009.
USU Repository © 2009
2.7 Penggunaan Sidik Jari Untuk Kesehatan
Kelainan-kelainan yang dapat mempengaruhi dermatoglifi antara lain trisomi 13, trisomi 18, trisomi 21 Sindrom down, monosomi kromosom X Sindrom Turner,
polisomi kromosom X Sindrom Klinefelter, polisomi kromosom Y Sindrom cry-du- cat Thompson and Thompson, 1991. Menurut Rafi’ah 1990, mendapatkan adanya
perbedaan jumlah sulur dermatoglifi yang lebih banyak pada kelompok sarjana dan yang bukan sarjana. Menurut Inmar 2006, pola dermatoglifi dapat dilihat pada
penyakit genetis yaitu hipertensi dimana jumlah whorl lebih banyak daripada orang normal, dan dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pola dermatoglifi dapat
diketahui penyakit yang disebabkan oleh faktor genetis.
2.8 Alat Untuk Pendeteksian Sidik Jari dan Manfaat
Menurut http: www. Cert .or.id-budi courses e195projects reportelva .pdf diakses tanggal 3 Maret 2008, alat untuk pengdeteksian terdiri atas.
a. Cara Manual yaitu pengambilan sidik jari dengan tinta di atas kartu atau kertas.
Cara manual sangat mudah untuk dilakukan. Biasanya pengambilan sidik jari secara manual dilakukan untuk hal-hal sederhana seperti sidik jari untuk ijasah.
Tetapi kelemahan cara manual ini adalah data tidak dapat tersimpan dengan baik.
b. Lem Sianoakrilat yaitu lem sianoakrilat digunakan untuk mengidentikasi sidik jari