Pola Sidik Jari Setiap Strata Kriminalitas

Eva Beatrice : Perbandingan Pola Multifaktor Sidik Jari Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan Dengan Pria Normal Di Luar Lembaga Pemasyarakatan, 2009. USU Repository © 2009 Orang yang menderita cystic fibrosis juga mempunyai karakter sidik jari yang khas dan berbeda dengan orang yang normal Kobyliansky et al., 1999. Persentase pola sidik jari anak-anak yang mengalami keterbelakangan perkembangan mental berbeda nyata dengan anak-anak yang normal Naugler and Ludman, 1996. Berdasarkan pengujian chi-square x 2 Lampiran G, hal 27, bahwa data persentase pola sidik jari yang didapatkan pada kelompok normal dan pencurian tidak berbeda nyata, sedangkan persentase sidik jari narkoba dan pembunuhan berbeda nyata dari normal.

4.2 Pola Sidik Jari Setiap Strata Kriminalitas

Perhitungan persentase pola sidik jari untuk setiap strata kriminalitas dapat dihitung dengan membandingkan jumlah setiap pola sidik jari dengan jumlah keseluruhan sidik jari setiap strata kriminalitas. Data persentase pola sidik jari setiap strata dapat dilihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Perbandingan Persentase Pola Sidik Jari Untuk Setiap Strata Kriminalitas Kelompok n loop Whorl Arch n n n Narkoba 621 373 60 208 33 40 7 Pencurian 349 205 59 108 31 36 10 Pembunuhan 30 15 50 6 20 9 30 Keterangan: n = jumlah keseluruhan sidik jari n = jumlah tiap pola sidik jari Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa persentase pola sidik jari Narkoba; Loop = 60, Whorl = 33, Arch = 7. Pencurian; Loop = 59, Whorl = 31, Arch = 10. Pembunuhan; Loop = 15, Whorl = 20, Arch = 30. Dari data di atas dapat dilihat bahwa persentase untuk pola arch lebih tinggi di Pembunuhan daripada Pencurian dan Narkoba. Eva Beatrice : Perbandingan Pola Multifaktor Sidik Jari Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan Dengan Pria Normal Di Luar Lembaga Pemasyarakatan, 2009. USU Repository © 2009 Dari data Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa persentase arch narkoba lebih kecil dari pada kasus lainnya yaitu sebesar 7. Pada dasarnya para pengguna narkotika bukan sebagai pribadi yang tempramental egois, kasar, berbeda dengan pembunuh yang justru memiliki sifat dasar pemberani, kasar, dan egois. Narkotika adalah suatu obat penenang, bagi kalangan medis kedokteran, narkotika digunakan sebagai obat bius yang mengurangi rasa sakit. Bagi masyarakat yang menggunakan narkotika, mereka menggunakan obat tersebut sebagai penenang dari masalah-masalah yang mereka hadapi.http:anak ciremai.blogspot .com 200807makalah-psikologi- tentang.htm, diakses tanggal 30 Desember 2008l. Menurut Suryanto 2008, ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengkomsumsi narkoba; pergaulan yang tidak baik, kurang perhatian dari orang sekeliling, ancaman, contoh dari orangtua, bawaanketurunan. Membunuh merupakan suatu sifat yang berasal dari kurangnya pengendalian diri, menahan emosi, sikap menang diri sendiri sehingga dapat berbuat suatu tindakan yang anarkis dan tidak mengalah sehingga dapat berbuat menghilangkan nyawa seseorang yang dianggap sebagai lawannya. Pembunuh menurut beberapa ahli psikologi merupakan suatu penyakit psikopat, dimana penyimpangan perilaku tersebut adalah sikap egois, tidak pernah mengakui kesalahan, bahkan mengulangi kesalahan, tidak memiliki empati dan tidak mempunyai hati nurani Suryanto, 2008. Menurut perhitungan chi-square Lampiran G, hal 27, bahwa dari data yang didapatkan X 2 0.05 pada tabel chi-square Lampiran H, hal 28, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang terdapat di kelompok Narkoba dan Pembunuhan yang memiliki data yang signifikan, sedangkan pada kelompok Pencurian data tidak signifikan, karena memiliki X 2 0.05 pada tabel chi-square Lampiran G hal 27,. Penyimpangan data yang diperoleh dapat disebabkan oleh adanya faktor lain di luar faktor kemungkinan Suryo, 2003. Teori tentang kepribadian menyatakan bahwa sifat atau karakteristik kepribadian tertentu berhubungan dengan kecenderungan seseorang untuk melakukan tindakan kriminal. Dari penelitian yang dilakukan tindakan kriminal adalah bukan Eva Beatrice : Perbandingan Pola Multifaktor Sidik Jari Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan Dengan Pria Normal Di Luar Lembaga Pemasyarakatan, 2009. USU Repository © 2009 hanya dari perwarisan genetik saja melainkan dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan seperti rendah kemampuan mengontrol diri, orang yang cenderung pemberani, dominasi yang sangat kuat, power yang lebih Suryanto, 2008. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan