Eva Beatrice : Perbandingan Pola Multifaktor Sidik Jari Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan Dengan Pria Normal Di Luar Lembaga Pemasyarakatan, 2009.
USU Repository © 2009
tersebut terbentuk di bawah lapisan kulit yang disebut dermal papilae. Selama lapisan ini masih berada di kulit, sidik jari akan selalu ada, walaupun sehabis terluka atau
terbakar. Setiap orang mempunyai pola sidik jari yang bersifat khusus sehingga berbeda satu sama lain. Dalam pemeriksaan identitas sebuah kasus kriminalitas
apabila tubuh belum hancur maka pemeriksaan DNA tidak perlu dilakukan.
Pola sidik jari yang dimiliki setiap individu berbeda. Bukan hanya itu, sidik jari yang dimiliki individu setiap jari juga berbeda antara sidik jari ibu jari, telunjuk,
jari tengah, jari manis, dan kelingking. Oleh Karena itu sidik jari dapat dijadikan sebagai identitas seseorang http:www. Artha profitech. com v02 ind fingerprint _
cience.pdf. Diakses tanggal 2 Febuari 2008.
2.5 Kegunaan Sidik Jari untuk Identitas Kriminalitas
Sidik jari merupakan hal yang penting dalam sebuah kasus kriminalitas. Setiap kasus kriminalitas baik pembunuhan, pencurian atau tindak kekerasan yang lain, sidik jari
merupakan hal yang terpenting untuk penyelesaian kasus. Sifat individual dari sidik jari ini dapat dijadikan sebuah bukti atau fakta yang akurat dan jelas, karena tidak ada
dua indvidu yang memiliki pola sidik jari yang sama meskipun terlahirkan secara kembar identik. Pemeriksaan sidik jari pada sebuah kasus kriminalitas dianggap sudah
cukup tanpa adanya pemeriksaan DNA dengan satu syarat sidik jari yang dimiliki masih utuh dengan kata lain sidik jari tidak rusak Weda, 1960.
Pada tahun 1970, Henry Fauld seorang ahli anatomi manusia mengatakan bahwa pola yang ada di bagian bawah jari tangan merupakan hal yang penting dalam
mengidentifikasi dan menyelidiki tindak kejahatan. Dua belas tahun kemudian 1982, Francis Galton mempublikasikan buku yang berjudul “finger print”, dan sejak saat itu
pola sidik jari banyak digunakan dalam dunia kepolisian. Pola ini dimanfaatkan seorang petugas dalam mencari sidik jari di TKP maupun di benda-benda yang
berhasil dikumpulkan. Saat ini sidik jari banyak digunakan sebagai petunjuk dalam penanganan kasus-kasus tindak kejahatan dan kriminal Elvyandri, 2008.
Eva Beatrice : Perbandingan Pola Multifaktor Sidik Jari Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan Dengan Pria Normal Di Luar Lembaga Pemasyarakatan, 2009.
USU Repository © 2009
Sidik jari dapat digunakan sebagai sistem identifikasi. Sidik jari telah terbukti cukup akurat, aman, mudah dan nyaman untuk dipakai identifikasi bila dibandingkan
dengan sistem biometrik seperti retina mata atau DNA untuk penyelidikan sebuah kasus kriminalitas. Menurut :www.arthaprofitech.comv02indfingerprintcience.pdf.
Diakses tanggal 2 Februari 2008, sifat yang dimiliki oleh sidik jari antara lain: a.
Perennial nature, yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada kulit manusia seumur hidup.
b. Immutability, yaitu sidik jari seseorang tidak akan pernah berubah, kecuali
mendapatkan kecelakaan yang serius. c.
Individuality, yaitu pola sidik jari adalah unik dan berbeda untuk setiap orang.
Menuruthttp:www.arthaprofitech.comv02indfingerprintcience.pdf diakses ta nggal 2 Februari 2008, dari ketiga sifat di atas, sidik jari dapat digunakan sebagai
sistem identifikasi yang dapat digunakan dalam aplikasi teknologi informasi seperti: a.
Acces System Security, yaitu akses untuk masuk ke suatu area atau ruangan tertentu yang terlarang.
b. Authentification System, yaitu akses data yang sifatnya rahasia dan terbatas.
2.6 Penggunaan Sidik Jari Untuk Identitas Calon Karyawan