Sri Ulina Tarigan : Pembuatan Dan Uji Sediaan Tablet Antalgin, 2008.
USU Repository © 2009
2.2. Analgetik antipiretik
Analgetik antipiretik adalah zat – zat yang mampu mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri sekaligus menurunkan panas tubuh. Nyeri adalah perasaan
sensori yang tidak baik dan berkaitan dengan kerusakan jaringan. Nyeri merupakan suatu perasaan yang pribadi dengan ambang toleransi yang berbeda – beda. Nyeri
dianggap sebagai tanda adanya gangguan di jaringan, seperti peradangan dan infeksi. Sedangkan demam pada umumnya adalah suatu gejala dan bukan merupakan penyakit
tersendiri Rahardja, K., dan Tan, 2003. Berdasarkan proses terjadinya, rasa nyeri dapat dihalangi dengan beberapa cara,
yakni : 1. Menghalangi terbentuknya rangsangan pada reseptor nyeri perifer dengan
menggunakan analgetik perifer. 2. Menghalangi penyaluran rangsangan di saraf – saraf sensori, misalnya dengan
menggunakan anastetika lokal. 3. Melindungi pusat nyeri di sistem saraf pusat dengan analgetik sentral
narkotika atau dengan anastetika umum Rahardja, K., dan Tan, 2003.
2.3. Antalgin
Antalgin merupakan salah satu derivat pirazolon yang mempunyai efek analgetik – antipiretik. Antalgin memiliki rumus bangun sebagai berikut :
Sri Ulina Tarigan : Pembuatan Dan Uji Sediaan Tablet Antalgin, 2008.
USU Repository © 2009
N N
CH
3
C
6
H
5
N CH
3
CH
3
H
2
C O
3
SNa O
H
2
O
Ciri – ciri antalgin : Rumus molekul : C
13
H
16
N
3
NaSO
4
. H
2
O Nama kimia : natrium-2,3-dimetil-1-fenil-5-pirazolon-4-
metilaminometanasulonat Berat molekul : 351,37 Dirjen POM,1995
Antalgin adalah salah satu obat penghilang rasa sakit analgetik turunan NSAID, atau Non – Steroidal Anti Inflammatory Drugs. Umumnya, obat – obatan
analgetik adalah golongan obat antiinflamasi anti pembengkakan, dan beberapa jenis obat golongan ini memiliki pula sifat antipireitk penurun panas, sehingga
dikategorikan sebagai analgetik – antipiretik. Golongan analgetik – antipiretik adalah golongan analgetik ringan. Contoh obat yang berada digolongan ini adalah parasetamol.
Tetapi Antalgin lebih banyak sifat analgetiknya Munaf, 1994
2.4. Pembuatan tablet