Tati Saida Ratna : Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah Zingiber officinale Rosc. Dan Ekstrak Rimpang Kunyit Curcuma domestica Val. Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan,
2009.
ini tidak terlihat pada daerah-daerah yang terkena radang jauh di dalam tubuh, karena jaringan-jaringan tersebut sudah mempunyai suhu inti 37 C.
c. Dolor Rasa sakit
Dolor atau rasa sakit dari reaksi peradangan dapat dihasilkan dengan berbagai cara.adanya regangan dan distorsi jaringan akibat edema mengakibatkan
peningkatan tekanan lokal yang juga dapat menimbulkan rasa sakit. Pengeluaran zat kimia tertentu seperti bradikinin, prostaglandin, histamin atau zat kimia
bioaktif lainnya diketahui juga dapat mengakibatkan rasa sakit karena dapat merangsang syaraf.
d. Tumor Pembengkakan
Gejala yang paling menyolok dari peradangan akut adalah tumor atau pembangkakan. Hal ini terjadi akibat adanya peningkatan permeabilitas dinding
kapiler serta pengiriman cairan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan yang cedera. Pada peradangan, dinding kapiler tersebut menjadi lebih permeabel dan
lebih mudah dilalui oleh leukosit dan protein terutama albumin, yang diikuti oleh molekul yang lebih besar sehingga plasma jaringan mengandung lebih banyak
protein dari p ada biasanya yang kemudian meninggalkan kapiler dan masuk ke dalam jaringan sehingga menyebabkan jaringan menjadi bengkak.
e. Funsio laesa Gangguan fungsi
Gangguan fungsi yang diketahui merupakan konsekuensi dari suatu proses radang. Gerakan yang terjadi pada daerah radang, baik yang dilakukan
secarasadar ataupun secara reflak akan mengalami hambatan oleh rasa sakit, pembengkakan yang hebat secara fisik mengakibatkan berkurangnya
gerakjaringan. Price dan Wilson, 1995
Tati Saida Ratna : Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah Zingiber officinale Rosc. Dan Ekstrak Rimpang Kunyit Curcuma domestica Val. Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan,
2009.
2.3.1 Mekanisme Terjadinya Radang
Terjadinya Inflamasi adalah reaksi setempat dari jaringan atau terhadap suatu rangsang atau cedera. Setiap ada cedera, terjadi rangsangan untuk
dilepaskannya zat kimia tertentu yang akan menstimulasi terjadinya perubahan jaringan pada reaksi radang tersebut, diantaranya adalah histamin, serotonin,
bradikinin, leukotrien dan prostaglandin. Histamin bertanggung jawab pada perubahan yang paling awal yaitu menyebabkan vasodilatasi pada arteriol yang
didahului dengan vasokontiksi awal dan peningkatan permeabilitas kapiler, hal ini menyebabkan perubahan distribusi sel darah merah. Oleh karena aliran darah yang
lambat, sel darah merah akan menggumpal, akibatnya sel darah putih terdesak ke pinggir, makin lambat aliran darah maka sel darah putih akan menempel pada
dinding pembuluh darah makin lama makin banyak. Perubahan permeabilitas yang terjadi menyebabkan cairan keluar dari pembuluh darah dan berkumpul
dalam jaringan. Bradikinin dan kalidin bereaksi lokal menimbulkan rasa sakit, vasodilatasi, meningkatkan permeabilitas kapiler. Sebagai penyebab radang,
prostaglandin berpotensi kuat setelah bergabung dengan mediator lainnya Mansjor, 1999.
Tati Saida Ratna : Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah Zingiber officinale Rosc. Dan Ekstrak Rimpang Kunyit Curcuma domestica Val. Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan,
2009.
Mekanisme asam arakidonat, sintesis zat-zat prostaglandin dan leukotrien dapat dilihat sebagai berikut:
Kortikosteroid
COX 1 NSAID
COX 2
Gambar 2. Metabolisme asam arakidonat, sintesis zat-zat prostaglandin, leukotrien Tjay, 2002.
Keterangan: = menghambat Asam arakidonat merupakan prekursor dari sejumlah besar mediator
inflamasi. Senyawa ini merupakan komponen utama lipid seluler dan hanya terdapat dalam keadaan bebas berada dalam fosfolipid membran sel. Bila
membran sel mengalami kerusakan oleh suatu rangsangan maka enzim fosfolipase Asam arakidonat
Hidroperoksida Endoperoksida
Leukotrien LTA Trombosan
XA
2
Prostasiklin PGI
2
Prostaglandin PGE
2
F
2
LTB
4
LTC
4
-LTD
4
-LTE
4
Fosfolipid Gangguan pada membrane sel
Traumaluka pada sel
Enzim Fosfolipase
Enzim Siklooksigenase
Enzim Lipoksigenase
Tati Saida Ratna : Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah Zingiber officinale Rosc. Dan Ekstrak Rimpang Kunyit Curcuma domestica Val. Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan,
2009.
diaktivasi untuk mengubah fosfolipid tersebut menjadi asam arakidonat, kemudian sebagian diubah oleh enzim siklooksigenase atau COX dan seterusnya
menjadi prostaglandin, prostasiklin dan tromboksan. Bagian lain dari asam arakidonat diubah oleh enzim lipooksigenase menjadi leuketrien. Siklooksigenase
terdiri dari dua iso enzim, COX 1 dan COX 2. Isoenzim COX 1 terdapat dikebanyakan jaringan seperti di ginjal, paru-paru, platelet dan saluran cerna
sedangkan COX 2 tidak terdapat di jaringan, tetapi dibentuk selama proses peradangan oleh sel-sel radang. Leuketrien yang dibentuk melalui alur
lipooksigenase yaitu LTA
4
yang tidak stabil kemudian oleh hidrolase diubah menjadi LTB
4
atau LTC
4
, yang terakhir bisa diubah lagi menjadi LTD
4
dan LTE
4
, selain pada rema, leukotrien juga berperan pada proses peradangan dan alergi
pada asma. Leukotrien dibentuk di granulosit eosinofil dan berkhasiat sebagai vasokontriksi di bronkhus dan mukosa lambung Tjay, 2002.
2.3.2 Obat-obat antiradang
Obat-obat antiradang adalah golongan obat yang memiliki aktivitas menekan atau mengurangi peradangan. Aktivitas ini dapat dicapai melalui
berbagai cara, yaitu menghambat pembentukan mediator radang prostaglandin, menghambat migrasi sel-sel leukosit ke daerah radang, menghambat pelepasan
prostaglandin dari sel-sel tempat pembentukannya. Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat antiradang dibagi menjadi
dua golongan utama yaitu : 1.
Golongan Steroid Bekerja dengan cara menghambat pelepasan prostaglandin dari sel- sel
sumbernya
Tati Saida Ratna : Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah Zingiber officinale Rosc. Dan Ekstrak Rimpang Kunyit Curcuma domestica Val. Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan,
2009.
2. Golongan Non Steroid
Bekerja melalui mekanisme lain seperti inhibisi siklooksigenase yang berperan pada biosintesis prostaglandin.
a. Obat-obat Antiradang Golongan Steroid Glukokortikoid
Efek glukokortikoid berhubungan dengan kemampuannya untuk merangsang biosintesis protein lipomodulin yang dapat menghambat kerja
enzimatik fosfolifase, suatu enzim yang bertanggung jawab terhadap pelepasan asam arakidonat dan metabolitnya seperti prostaglandin PG, leukotrien LT,
prostasiklin dan tromboksan. glukokortikoid dapat memblok jalur siklooksigenase dan lipooksigenase, sedangkan NSAID non-steroid antinflammatory drugs
hanya membolok jalur siklooksigenase Katzung, 2002.
b. Obat-obat Antiradang Golongan Non Steroid
OAINS merupakan obat-obat seperti aspirin yang menghambat sintesa prostaglandin. Pada inflamasi prostaglandin berperan dalam menyebabkan
vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas vaskuler. Akan tetapi, inhibisi sintesis prostaglandin oleh OAINS mengurangi inflamasi daripada
menghilangkannya karena obat ini tidak menghambat mediator inflamasi lainnya. Meskipun demikian, pada sebagian besar pasien dengan artritis reumatoid, efek
antiinflamasi OAINS yang relatif ringan mengurangi nyeri, kekakuan dan pembengkakan. Namun OAINS tidak mengubah perjalanan penyakit Neal,
2006. Obat-obat antiradang golongan NSAID:
1. Derivat Asam fenilasetat
Contoh: diklofenak, fenklofenak
Tati Saida Ratna : Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah Zingiber officinale Rosc. Dan Ekstrak Rimpang Kunyit Curcuma domestica Val. Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan,
2009.
2. Derivat Asam asetat-IndenIndol
Contoh: indometasin, sulindak 3.
Derivat Asam salisilat Contoh: aspirin, salsalat, diflunisal
4. Derivat Asam propionat
Contoh: ibuofen, ketoprofen, naproksen 5.
Derivat Asam fenamat Contoh: asam mefenamat
6. Derivat Pirazolon
Contoh: fenilbutazon, oksifenbutazon 7.
Derivat Oksikam Contoh: piroksikam, tenoksikam
8. Derivat Para-aminofenol
Contoh: asetaminofen Ganiswara, 1995.
Tati Saida Ratna : Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah Zingiber officinale Rosc. Dan Ekstrak Rimpang Kunyit Curcuma domestica Val. Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan,
2009.
BAB III METODE PERCOBAAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi dan Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental yang dimulai dengan determinasi tumbuhan, pengumpulan sampel, pengolahan sampel, pemeriksaan
karakteristik simplisia, pembuatan ekstrak, uji aktivitas antiinflamasi secara topikal menggunakan alat pletismometer digital. Data analisis dengan
menggunakan analisis variansi ANAVA, dan dengan uji beda rata-rata Duncan mengunakan program Statistical Product Service Solution SPSS versi 15.
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat-alat gelas, blender National, neraca analitik, pipet tetes, aluminium foil, kapas, plastik,
karet, objek glas, serbet, pisau, gunting, kertas perkamen, kertas saring, tissu, lumpang, stamfer, sudip, pot plastik, spatula, rotary evaporator, freeze dryer,
seperangkat alat destilasi penetapan kadar air, perkolator, mikroskop, lemari pengering, neraca hewan, kandang mencit, spuit , kain kasa, pletismometer digital
UGO Basile Cat.No.7140. 3.1.2 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah rimpang jahe merah, rimpang kunyit, etanol 96, air suling, kloralhidrat, kloroform, NaCl,
gelatin, gliserin, toluena, natrium diklofenak, -karagenan.