Tati Saida Ratna : Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah Zingiber officinale Rosc. Dan Ekstrak Rimpang Kunyit Curcuma domestica Val. Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan,
2009.
penetesan penampungan ekstrak, terus menerus sampai diperoleh perkolat yang jumlahnya 1-5 kali jumlah bahan.
2. Cara Panas
a. Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur pada titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif
konstan dengan adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga proses
ekstraksi sempurna. b.
Sokletasi Sokletasi adalah ekstraksi yang umumnya dilakukan dengan alat khusus
sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
c. Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada teperatur yang lebih tinggi dari temperatur kamar, secara umum dilakukan
pada temperatur 40-50
o
C. d.
Infus Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur 96-98
o
C selama waktu 15-20 menit di penangas air, dapat berupa bejana infus tercelup
dalam penangas air mendidih Ditjen POM, 1989 .
2.3 Peradangan Inflamasi
Radang merupakan mekanisme pertahanan tubuh disebabkan adanya respons jaringan terhadap pengaruh-pengaruh merusak baik bersifat lokal maupun
Tati Saida Ratna : Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah Zingiber officinale Rosc. Dan Ekstrak Rimpang Kunyit Curcuma domestica Val. Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan,
2009.
yang masuk ke dalam tubuh. Pengaruh-pengaruh merusak noksi dapat berupa noksi fisika, kimia, bakteri, parasit dan sebagainya. Reaksi radang dapat diamati
dari gejala-gejala klinis disekitar jaringan seperti adanya panas kalor, timbul warnakemerah-merahan rubor dan pembengkakan tumor. Kemungkinan
disusul perubahan struktur jaringan yang dapat menimbulkan kehilangan fungsi. Kerusakan sel akibat adanya niksi akan membebaskan berbagai mediator atau
substansi radang antara lain histamin, bradikinin kalidin, serotonin, prostaglandin, leukotrien Mansjoer, 1999
a. Rubor Kemerahan
Rubor atau kemerahan biasanya merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang mengalami peradangan. Waktu reaksi peradangan mulai timbul
makaa artriol yang mensuplai darah ke daerah tersebut melebar, dengan demikian lebih banyak darah mengalir kedalam mikrosirkular lokal. Kapiler-kapiler yang
sebelumnya kosong atau sebagian saja meregang dengan cepat dan terisi penuh dengan darah yang menyebabkan warna merah lokal karena peradangan akut.
Timbulnya kemerahan pada permulaan peradangan diatur oleh tubuh baik secara neurogenik maupun secara kimia, melalui pengeluaran zat seperti histamin.
b. Kalor Panas
Kalor atau panas terjadi bersamaan dengan kemerahan. Panas merupakan sifat reaksi peradangan yang hanya terjadi pada permukaan tubuh yakni kulit.
Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panassss dari sekelilingnya, sebab darah dengan suhu 37 C yang disalurkan tubuh ke permukaan daerah yang terkena
lebih banyak dari pada yang disalurkan kedaerah normal. Fenomena panas lokal
Tati Saida Ratna : Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah Zingiber officinale Rosc. Dan Ekstrak Rimpang Kunyit Curcuma domestica Val. Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan,
2009.
ini tidak terlihat pada daerah-daerah yang terkena radang jauh di dalam tubuh, karena jaringan-jaringan tersebut sudah mempunyai suhu inti 37 C.
c. Dolor Rasa sakit