Flowchart Prosedur Poliesterifikasi Flowchart Analisis Bilangan Asam Analisis Viskositas Poliester Flowchart Analisis Berat Molekul Poliester

48

3.5.6 Flowchart Prosedur Poliesterifikasi

Gambar 3.7 Flowchart proses poliesterifikasi Dimasukkan metil ester terpolimerisasi yang dihasilkan ke dalam labu leher tiga Dipanaskan pada suhu 175 o C-200 o C sambil dihomogenkan selama waktu tertentu Selesai Mulai Ditambahkan larutan etilen glikol dengan perbandingan berat 1:1 Dilakukan analisis bilangan asam tiap satu jam sampai 4 jam reaksi Setelah waktu reaksi 4 jam tercapai, hasil reaksi dikeluarkan dari labu Dianalisis bilangan asam, viskositas, berat molekul, GC dan FT-IR poliester yang dihasilkan 29 Universitas Sumatera Utara 49

3.5.7 Flowchart Analisis Bilangan Asam

Gambar 3.8 Flowchart analisis bilangan asam Mulai 5 gram sampel dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer Ditambahkan 75 ml etanol panas Larutan dititrasi dengan KOH 0,1 N Apakah larutan sudah berubah warna menjadi merah rosa ? Selesai Ditambahkan indikator phenophthalein sebanyak 0,1 ml Ya Tidak Dihitung bilangan asam sampel Dicatat volume KOH 0,1 N yang terpakai 30 Universitas Sumatera Utara 50

3.5.8 Analisis Viskositas Poliester

Gambar 3.9 Flowchart analisis viskositas poliester Setelah 3 detik dicatat pembacaan skala viskositas Dipasang rotor no. 3 pada lubang penghubung rotor Selesai Dihidupkan alat hingga berputar berlawanan arah jarum jam Mulai Diisi 100 ml sampel ke dalam cup no.3 31 Universitas Sumatera Utara 51

3.5.9 Flowchart Analisis Berat Molekul Poliester

Gambar 3.10 Flowchart analisis berat molekul poliester Mulai Dimasukkan sampel sebanyak 1 gram ke dalam erlenmeyer Selesai Ditambahkan asam asetat 1 ml ke dalam sampel Ditambahkan indikator phenophthalein sebanyak 3 tetes Larutan dititrasi dengan NaOH 0,01 N Apakah larutan sudah berubah warna menjadi merah rosa ? Tidak Dilakukan ditrasi blanko Dicatat volume NaOH 0,01 N yang terpakai Dicatat volume titrasi blanko Ya 32 Universitas Sumatera Utara 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 KARAKTERISTIK BAHAN BAKU

Bahan awal yang digunakan untuk sintesis poliester ini adalah metil ester. Adapun metil ester yang digunakan dalam penelitian ini adalah metil ester hasil esterifikasi Asam Lemak Sawit Distilat ALSD dengan metanol menggunakan katalis asam sulfat. Hasil analisis kromatogram GC-MS terhadap ALSD yang digunakan sebagai bahan baku disajikan dalam tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil analisis kromatogram GC-MS terhadap ALSD Nama Komponen Berat Lauric Acid C:12-0 0,16 Miristic Acid C:14-0 1,08 Palmitic Acid C:16-0 39,15 Palmitoleic C:16-1 0,19 Stearic Acid C:18-0 5,73 Oleic Acid C:18-1 41,38 Linoleic Acid C:18-2 11,26 Linolenic Acid C:18-3 0,35 Ecosanoic Acid C:20-0 0,62 Ecosenoic Acid C:20-1 0,09 Jumlah 100 ALSD ini selanjutnya akan diesterifikasi menghasilkan metil ester. Adapun mekanisme reaksi esterifikasi yang terjadi menurut Eukema 2010 [48] yaitu pada tahap awal reaksi esterifikasi ALSD menerima proton atom hidrogen dari asam sulfat pekat. Proton mengikat elektron pada oksigen yang terikat pada karbon. Muatan positif didelokalisasikan ke seluruh molekul ion pada akhir rantai kanan, membentuk atom karbon positif. 33 Universitas Sumatera Utara