26 mempunyai kekuatan yang tinggi dan e-modulus serta penyerapan air yang rendah
dan pengerutan yang minimal bila dibandingkan dengan serat industri yang lain. Kain poliester tenunan digunakan untuk pakaian dan perlengkapan rumah seperti
penutup tempat tidur dan tirai. Poliester industri digunakan dalam penguatan ban, tali, kain sabuk mesin pengantar konveyor, sabuk pengaman, dan kain berlapis.
Poliester juga digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano, tampilan kristal cair, hologram, penyaring, saput dielektrik untuk kondensator [29].
2.2 ASAM LEMAK SAWIT DESTILAT ALSD
Pada umumnya minyak kelapa sawit yang dihasilkan perkebunan kelapa sawit masih berupa minyak kasar, sehingga untuk menghasilkan minyak goreng
diperlukan proses pemurnian. Pemurnian minyak kelapa sawit bertujuan untuk memperbaiki kualitas minyak dengan cara menghilangkan kotoran yang tidak
diinginkan, seperti rasa dan bau yang tidak enak ataupun warna yang tidak menarik. Melalui tahapan pemurnian akan dihasilkan minyak goreng dengan
karakteristik yang sesuai dengan keinginan konsumen dan memiliki masa simpan yang lebih lama. Tahapan pemurnian yang dilakukan pada minyak kelapa sawit
yaitu degumming, bleaching dan deodorisasi. Pemisahan gum degumming merupakan proses pemisahan getah atau
lendir yang terdiri atas fosfatida, protein, residu, karbohidrat, air, dan resin tanpa mengurangi jumlah asam lemak bebas dalam minyak. Getah-getah gum dalam
minyak nabati perlu dihilangkan untuk menghindari perubahan warna dan rasa selama langkah rafinasi berikutnya. Pemucatan bleaching adalah tahap
pemurnian untuk menghilangkan unsur-unsur pembawa warna yang tidak dikehendaki seperti karoten dan klorofil. Proses berikutnya adalah deodorisasi
yang merupakan proses penghilangan bau dengan menggunakan suatu alat yang disebut deodorizer [30]. Secara keseluruhan proses refining akan menghasilkan
73 RBD olein Refined Bleached Deodorized Olein, 21 stearin, 2,5-5 ALSD dan 0,5 buangan. ALSD tersedia dalam bentuk padatan berwarna putih
dan kuning pada temperatur kamar dan akan mencair bila dipanaskan. Hingga saat ini, pemanfaatan asam lemak sawit distilat masih terbatas pada pembuatan sabun
kualitas rendah [1].
7
Universitas Sumatera Utara
27 Asam lemak sawit distilat ALSD Palm Fatty Acid Distillate PFAD
memiliki kandungan asam lemak yang tidak jauh berbeda dengan komposisi asam lemak yang terdapat dalam minyak sawit. Adapun komposisi asam lemak dalam
ALSD yaitu dapat dilihat pada tabel 2.1 dan parameter ALSD pada tabel 2.2. Tabel 2.1 Komposisi asam lemak sawit distilat
Asam Lemak Rumus Molekul
Komposisi b
Titik Didih Asam lemak
Metil ester
Laurat C12:0 CH
3
CH
2 2
CO
2
H 0,2
172 133
Miristat C14:0 CH
3
CH
2 4
CO
2
H 1,2
192 161
Palmitat C16:0 CH
3
CH
2 14
CO
2
H 47,1
212 184
Stearat C18:0 CH
3
CH
2 14
CO
2
H 4,5
227 205
Oleat C18:1 CH
3
CH
2 7
CH=CHCH
2 7
CO
2
H 36,6
223 201
Linoleat C18:2 CH
3
CH
2 4
CH=CHCH
2 2
CH
2 6
CO
2
H 9,6
224 200
Linolenat C18:3 CH
3
CH
2
CH=CHCH
2 3
C H
2 6
CO
2
H 0,5
224 202
[31] [32] dan [33] Tabel 2.2 Parameter asam lemak sawit distilat [34]
2.3 POLIMER MINYAK NABATI