11
2.2 SMA Negeri 1 Padang Bolak Julu
Sekolah SMA Negeri 1 Padang Bolak Julu adalah salah satu sekolah popular yang berada di Kabupaten Padang Lawas Utara yang terletak di Jalan Padangsidimpuan
Km. 19 desa Sipupus Kecamatan Padang Bolak Julu.Siswa yang bersekolah di SMA tersebut berasal dari berbagai desa yang ada di Kecamatan Padang Bolak
Julu.Dimana, penduduk desa-desa disana masyarakatnya mayoritas bekerja sebagai petani yakni petani padi, petani sawit, dan petani karet. Pada saat orang
tua pergi ke kebun para anak yang masih berpedidikan SD akan dititipkan kepada tetangga. Pada saat orang tua pulang dari kebun para orang tua langsung
menghabiskan waktu untuk beristirahat, tanpa bisa melakukan pendampingan
secara intensif pada perkembangan anak.
Disaat anak-anak mulai masuk SMP, mereka mulai dibawa ke kebun ikut bekerja. Sehingga, anak-anak disana lebih cepat perkembangan psikologisnya
dalam pergaulan yang tidak jarang sangat jauh berbeda usia. Mereka mulai bisa bekerja untuk orang lain. Misal bekerja di sawah orang lain, bekerja untuk
menjaga ternak sapi dan bekerja menjaga kebun disaat hari libur.Mereka mulai terbiasa terus bekerja dan mendapatkan sejumlah uang.Tidak sedikit dari mereka
yang menyalahgunakan uang dari penghasilan mereka sendiri.Mereka mulai mencontoh kebiasan buruk dari teman di tempat mereka bekerja yaitu remaja yang
telah lulus SMA dan tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.Salah satu kebiasaan buruk tersebut adalah mengkonsumsi rokok.Meski banyak dari orang
tua yang melarang dan memarahi anak mereka, tetap saja anak mereka memiliki banyak peluang untuk bisa merokok.Seperti saat mereka sedang berjaga di
kebun.Dengan keadaan seperti ini banyak orang tua yang pasrah dan akhirnya membiarkan anak merokok sehingga sudah menjadi hal biasa terkhusus anak
SMA yang masa perkembangan fisiknya itu belum matang.
2.3 Defenisi Perilaku Merokok
Perilaku adalah segala tindakan yang dilakukan oleh manusia yang mencakup kegiatan motoris dan juga aktifitas atau kegiatan yang bersifat praktis atau jiwani.
Universitas Sumatera Utara
12 Menurut Alisjahbana 1986: 96 bahwa perilaku yang ditimbulkan oleh
manusia tercermin dari segala tindakan dan perbuatan untuk mencapai tujuannya dimana manusia bergantung pada lingkungannya. Jujun 1994: 86 muncul teori
KAP knowledge, attitude and practice bahwa perilaku orang dipengaruhi oleh sikap attitude, pengetahuan knowledge, akan tetapi semua perilaku terdapat
variabel penting yang menjembataninya yaitu variabel motivasi Kalangie 1994: 87 mengatakan bahwa perilaku merupakan tindakan atau
kegiatan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk kepentingan atau pemenuhan kebutuhan tertentu berdasarkan pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan
norma kelompok yang bersangkutan. Menurut Tomkinds 1991 ada 4 tipe perilaku merokok sebagai berikut:
a. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok, seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. Ditambahkan, ada 3
sub tipe ini yakni 1 merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi
atau makan. 2 Merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan, dan 3 kenikmatan yang diperoleh dengan
memegang rokok. b. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang
yang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif. Misalnya bila ia marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka
menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.
c. Perilaku merokok yang adiktif. Mereka yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok
yang diisapnya berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau tengah malam sekalipun, karena ia khawatir kalau
rokok tidak tersedia setiap saat ia menginginkannya. d. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan
rokok sama sekali merupakan suatu perilaku yang sudah bersifat otomatis, seringkali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari ia menghidupkan api
rokoknya bila rokok yang terdahulu telah benar-benar habis.
Universitas Sumatera Utara
13 Perilaku Merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang berupa
membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa Sitepoe, 2000: 20. Merokok merupakan suatu
aktivitas yang sudah tidak lagi terlihat dan terdengar asing bagi kita. Sekarang banyak sekali bisa kita temui orang-orang yang melakukan aktivitas merokok
yang disebut sebagai perokok. Conrad and Miller dalam Sitepoe 2000: 17 menyatakan bahwa
“seseorang akan menjadi perokok melalui dorongan psikologis dan dorongan fisiologis”. Dorongan psikologis biasanya pada anak remaja adalah untuk
menunjukkan kejantanan bangga diri, mengalihkan kecemasan dan menunjukkan kedewasaan. Dorongan fisiologis adalah nikotin yang dapat
menyebabkan ketagihan sehingga seseorang ingin terus merokok. Di Indonesia, kebanyakan anak-anak remaja mulai merokok karena
kemauan sendiri, melihat teman-temannya merokok, dan diajari atau dipaksa merokok oleh teman-temannya. Merokok pada remaja karena kemauan sendiri
disebabkan oleh keinginan menunjukkan bahwa dirinya telah dewasa. Umumnya mereka mulai dari perokok pasif menghisap asap rokok orang lain yang
merokok lantas jadi perokok aktif. Mungkin juga semula hanya mencoba-coba kemudian menjadi ketagihan akibat adanya nikotin di dalam rokok. Hampir
disetiap tempat berkumpul remaja atau anak-anak usia sekolah menengah banyak ditemukan para remaja sedang merokok.
2.4 Sumber dan Data Sampel