27
2.12.4 Rotasi Faktor
Pada rotasi faktor, matrik faktor ditransformasikan ke dalam matrik yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah diinterpretasikan.Dalam analisis ini rotasi faktor
dilakukan dengan metode rotasi varimax. Hasil dari rotasi ini terlihat pada tabel Rotated Component Matrix, dimana dengan metode ini nilai total variance dari
tiap variabel yang ada di tabel component matrix tidak berubah. Yang berubah hanyalah komposisi dari nilai faktor Loading dari tiap variabel. Interpretasi hasil
dilakukan dengan melihat Faktor Loading. Faktor Loading adalah angka yang menunjukkan besarnya korelasi antara
suatu variabel dengan faktor satu, faktor dua, faktor tiga, faktor empat atau faktor lima yang terbentuk. Proses penentuan variabel mana akan masuk ke faktor yang
mana, dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris di dalam setiap tabel.
Dalam penelitian ini digunakan metode Varimax, karena bertujuan untuk mengekstraksi sejumlah variabel menjadi beberapa faktor.Selain itu metode ini
menghasilkan struktur relatif lebih sederhana dan mudah diinterpretasikan.
2.12.5 Penamaan Faktor
Pada tahap ini akan diberikan nama-nama faktor yang telah terbentuk berdasarkan factor loading suatu variabel terhadap faktor terbentuknya. Setelah tahapan
pemebrian nama faktor terbentuk.
2.12.6 Deskripsi Variabel • Faktor Sikap X
1
Faktor sikap adalah faktor yang mencakup bagaimana anak menerima, merespon pengaruh dari luar yang membuat anak cenderung untuk melakukan
suatu tindakan merokok. • Faktor Norma Lingkungan X
2
Faktor lingkungan dalam perilaku merokok merupakan persepsi seseorang mengenai tekanan social dari lingkungan sosial sehingga mempengaruhi anak
untuk melakukan tindakan merokok.
Universitas Sumatera Utara
28
• Faktor Lingkungan Keluarga X
3
Faktor lingkungan keluarga dalam perilaku merokok merupakan persepsi seseorang mengenai tekanan fisik atau tekanan mental dari keluarga, misalnya
orang tua dan anggota keluarga lainnya yang bebas merokok sehingga mempengaruhi anak untuk melakukan tindakan merokok.
• Faktor Iklan X
4
Faktor iklan dalam perilaku merokok adalah dengan adanya iklan-iklan di setiap bungkus rokok atau iklan yang ada di media atau yang ada di poster
pinggir jalan, sehingga mempengaruhi anak untuk melakukan tindakan merokok.
• FaktorMedia Iklan X
5
Sedikitnya keterpaparan informasi mengenai bahaya merokok dan dimana dalam iklan juga terlihat bintang ikalan sehingga mendorong anak untuk
melakukan tindakan merokok.
• Faktor Kedekatan Orang Tua X
6
Faktor kedekatan orang tua dalam perilaku merokok adalah orang tua yang
terlalu sibuk bekerja sehingga kurang memperhatikan perilaku anak • Faktor Status Merokok Orang TuaX
7
Kebiasaan dimana sejak anak kecil anak telah melihat perilaku merokok sehingga membuat mereka berpikir bahwa merokok merupakan perilaku yang
baik. • Faktor Teman Sebaya X
8
Tingkah laku dimana individu berusaha untuk mencari dan memelihara kedekatan dengan teman-temannya sehingga mencontoh seorang teman yang
berperilaku merokok. • Faktor Gaya Hidup X
9
Bila teman sebaya sudah banyak yang merokok, maka dorongan untuk merokok bertambah besar tanpa tahu akibat ke depan nya. Dan jika tidak
merokok dianggap anak kecil
Universitas Sumatera Utara
29
• Faktor Kepribadian X
10
Kepribadian dalam perilaku merokok adalah ciri khas, ekspresi, perasaan dan keseluruhan sikap. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen tersebut akan
terwujud dalam tindakan seseorang kalau dihapkan kepada situasi tertentu, misalnya tindakan merokok.
• Faktor Ketergantungan X
11
Ketergantungan dalam perilaku merokok adalah situasi dimana menghisap rokok telah mengubah perilaku, menciptakan kebutuhan untuk terus
menghisap sehingga menjadi perokok aktif atau pecandu rokok.
• Faktor Lingkungan Sekolah X
12
Faktor lingkungan sekolah dalam perilaku merokok merupakan persepsi seseorang mengenai tekanan fisik atau tekanan mental di lingkungan sekolah
misalnya guru dan siswa – siswi lainnyayang merokok di area sekolah.
• Faktor Kurangnya Pengarahan Tentang Bahaya Rokok X
13
Kurangnya pengarahan tentang bahaya rokok dalam perilaku merokok adalah kurangnya atau ketiadaan pemberitahuan secara jelas efek dari
merokok.Sehingga siswa, kurang atau tidak memahami dampak perilaku merokok ke depannya.Pengarahan seharusnya banyak didapatkan di sekolah,
seperti kampanye anti rokok.
• Faktor MudahDidapatX
14
Kemudahan mendapatkan rokok di lingkungan tempat tinggal maupun di lingkungan sekolah.Misalnya rokok banyak terdapat di warung – warung kecil
yang membebaskan siapa saja boleh membeli rokok.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Merokok merupakan kegiatan yang masih banyak dilakukan oleh banyak orang, walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang
menyatakan bahaya merokok. Bagi pecandunya, mereka dengan bangga menghisap rokok di tempat-tempat umum, kantor, rumah, jalan-jalan, dan
sebagainya. Di tempat-tempat yang telah diberi tanda “dilarang merokok” sebagian orang ada yang masih terus merokok. Anak-anak sekolah yang masih
berpakaian seragam sekolah juga banyak yang melakukan kegiatan merokok Ketika seseorang menghisap rokok, tubuhnya pasti bereaksi. Untuk
menghabiskan sebatang rokok, seseorang hanya membutuhkan kurang lebih 10-15 isapan dalam waktu sekitar lima menit. Pada saat itulah sekitar 4000 jenis zat
kimia memasuki organ – organ tubuhnya.Ketika rokok diisap, asap akan masuk ke mulut dan meninggalkan bekas lapisan cokelat tipis di setiap gigi. Di dalamnya
juga terkandung gas toksik yang sifatnya sama dengan formalin dan ammonia. Gas tersebut mengaktifkan sistem imun menjadi dalam keadaan waspada sehingga
terjadi inflamasi. Dengan demikian, saat merokok sebagian organ tubuh manusia akan bekerja ekstra. Organ yang dimaksud, terutama paru-paru, jantung serta sel
syaraf otak.Karena itulah para perokok sangat berisiko terserang berbagai penyakit berat.
Berbagai kandungan zat yang membahayakan organ-organ tubuh manusia terdapat di dalam sebatang rokok.Pertama, nikotin.Zat ini membuat kecanduan
untuk terus menghisap rokok.Kedua, tar.Zat ini merupakan bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa menimbulkan
iritasi atau bahkan kanker.Ketiga, karbon monoksida.Gas ini mampu mengikat oksigen di dalam tubuh.Saat menghisap rokok, tubuh bisa kekurangan oksigen
sehingga dapat memicu penyakit jantung.Keempat, zat kimia beracun.Zat yang jumlahnya ribuan ini berpotensi menimbulkan kanker, baik pada paru-paru, kulit,
tenggorokan, maupun bagian tubuh lainnya.Seseorang yang telah kecanduan
Universitas Sumatera Utara