23 3. Orang tua, istri, atau suami informan lahir dan dibesarkan di desa itu serta jarang atau
tidak pernah meninggalkan desanya; 4. Berpendidikan maksimal tamat pendidikan dasar SD
– SLTP;
5. Berstatus sosial menengah tidak rendah atau tidak tinggi dengan harapan tidak terlalu tinggi mobilitasnya;
6. Pekerjaan bertani atau berburuh; 7. Memiliki kebanggaan terhadap isolek dan masyarakat isoleknya;
8. Dapat berbahasa Indonesia; dan 9. Sehat Jasmani dan rohani Mahsun, 1995:106.
Dalam penelitian dialektologi diperlukan banyak informan, sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih objektif mengenai situasi kebahasaan setempat Samarin, 1988:28.
Untuk itu, pada tiap daerah pengamatan dibutuhkan paling sedikit tiga orang informan dan dari tiga orang itu haruslah ditentukan satu orang sebagai informan utama, sedangkan yang
lainnya sebagai pendamping.
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode cakap. Metode cakap digunakan karena dalam penelitian ini melibatkan percakapan antara peneliti
dan informan. Adanya percakapan antara peneliti dengan informan menimbulkan terjadinya kontak antarmereka. Dalam penelitian dialektologi, kontak tersebut
dimaksudkan sebagai kontak antara peneliti dengan informan di setiap daerah pengamatan. Metode cakap menggunakan teknik dasar berupa teknik pancing karena percakapan yang
diharapkan sebagai pelaksanaan metode cakap itu hanya dimungkinkan muncul jika
Universitas Sumatera Utara
24 peneliti memberi pancingan pada informan untuk memunculkan gejala kebahasaan yang
diharapkan peneliti Mahsun,1995. Selanjutnya teknik dasar tersebut dijabarkan ke dalam dua teknik lanjutan, yaitu teknik lanjutan tatap semuka dan cakap taksemuka.
Penelitian ini menggunakan teknik lanjutan berupa teknik cakap semuka. Peneliti langsung mendatangi daerah pengamatan dan melakukan percakapan melalui daftar
pertanyaan yang telah disediakan kepada informan. Teknik cakap semuka ini juga didukung oleh teknik catat dan teknik rekam. Teknik catat digunakan peneliti untuk
membantu peneliti dan mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data dan teknik catat juga dilengkapi dengan teknik rekam. Teknik rekam untuk melengkapi teknik catat dan
dicek kembali dengan rekaman yang dihasilkan. Teknik ini berguna untuk melengkapi dan memperkuat data dalam penelitian. Pada pelaksanaan teknik cakap semuka peneliti
langsung melakukan percakapan dengan pengguna bahasa sebagai informan dengan bersumber pada pancingan yang sudah disiapkan berupa daftar tanya atau secara
spontanitas pancingan dapat muncul di tengah-tengah percakapan. Teknik pancingan secara spontanitas dapat mengumpulkan data yang benar-benar digunakan oleh penutur
bahasa di daerah lokasi penelitian tersebut. Dengan teknik pengumpulan data tersebut diperoleh sejumlah data leksikon yang berbentuk kata dasar seperti pupus
‘anak’, agi ‘adik’, bapa ‘ayah’, nandɛ ‘ibu’, bara ‘bahu’. Dengan teknik pengumpulan data tersebut
juga diperoleh data reduplikasi seluruhnya utuh seperti nand ɛ-nandɛ ‘ibu-ibu, bulaŋ-
bulaŋ ‘kakek-kakek’, mɛla-mɛla ‘malu-malu’ dan data reduplikasi parsial seperti nanandɛ ‘ibu-ibu’, bubulaŋ ‘kakek-kakek’, mɛmɛla ‘malu-malu.
3.4 Metode dan Teknik Analisis Data