Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Rumusan Masalah
xxii maksud dari tulisan tersebut dapat ditangkap oleh pembaca. Tanpa inteligensi,
tulisan siswa hanyalah rangkaian kalimat dan paragraf yang kurang padu. Untuk mengetahui inteligensi siswa perlu diadakan tes. Biasanya
dilakukan pada saat penerimaan siswa baru, pembinaan atau evaluasi dan pengelompokan siswa pada bakat khusus. Dengan adanya tes tersebut, dapat
diketahui potensi yang dimiliki siswa, sehingga dapat mengukur prestasi yang akan dicapai atau yang telah dicapai siswa selama ini sesuai atau tidak dengan
potensi yang dimilikinya, serta dapat diketahui juga hambatan yang dialami oleh siswa tersebut. Guru hendaknya dapat lebih sabar, lebih rajin dan memberikan
perhatian serta bimbingan yang lebih terhadap siswa maupun anak yang ber-IQ rendah pada saat pembelajaran menulis, khususnya menulis argumentasi, sehingga
tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Di sisi lain, bagi siswa yang memiliki IQ tinggi, tetapi keterampilan
menulis argumentasinya rendah, dapat segera diteliti lebih lanjut untuk diketahui penyebabnya. Berbagai sebab dapat timbul baik dari faktor eksternal maupun
internal siswa tersebut. Dengan demikian, guru di sekolah dapat mengetahui lebih dini kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dari tiap-tiap anak didiknya dalam
menulis argumentasi, sehingga sebagai pendidik dapat dengan segera membenahi, membina dan menindaklanjuti dengan suatu langkah yang tepat, agar siswa
tersebut dapat mengembangkan kemampuan menulisnya secara optimal. Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti bermaksud
melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Model Pembelajaran dan Tingkat Inteligensi terhadap Kemampuan Menulis Argumentasi Siswa Kelas X SMA
Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 20092010”.