Perencanaan Campuran Beton Mix Design Pembuatan Benda Uji Pengujian Nilai Slump

commit to user 37 pengujian ini adalah untuk mengetahui susunan variasi diameter agregat kasar dan modulus kekasarannya.

3.6. Perencanaan Campuran Beton Mix Design

Perencanaan campuran beton yang tepat dan sesuai dengan proporsi campuran adukan beton sangat diperlukan untuk mendapatkan kualitas beton yang baik. Penelitian ini menggunakan rancang campur beton yang mengacu pada peraturan SK.SNI .T-15-1990-03 dengan kuat tekan fc’ target 30 MPa.

3.7. Pembuatan Benda Uji

Langkah-langkah pembuatan benda uji beton pracetak disesuaikan dengan ukuran alat yang akan digunakan untuk memudahkan dalam pengujian. a. Menyiapkan dan menimbang bahan-bahan campuran adukan beton sesuai dengan rancang campur adukan beton mix design b. Mencampur bahan-bahan tersebut sampai homogen dengan cara dimasukkan ke dalam alat aduk beton secara berurutan mulai dari kerikil, semen, pasir, serat, dan air. c. Mengukur nilai slump adukan setelah tercampur homogen d. Memasukkan adukan ke dalam cetakan hingga penuh sambil dipadatkan dengan menggunakan vibrator e. Setalah cetakan penuh dan padat, meratakan permukaannya dan memberi kode benda uji di atasnya, kemudian didiamkan selama 24 jam. f. Setelah 24 jam, cetakan dibuka dan dilakukan curing untuk uji 7 hari dan 28 hari.

3.8. Pengujian Nilai Slump

Slump beton adalah besaran kekentalan viscosityplastisitas dan kohesif dari beton segar. Menurut SK-SNI M-12-1989-F, cara pengujian nilai slump adalah sebagai berikut : commit to user 38 a. Membasahi cetakan dan pelat. b. Meletakkan cetakan diatas pelat dengan kokoh. c. Mengisi cetakan sampai penuh dengan 3 lapisan, tiap lapis berisi kira-kira 13 isi cetakan, kemudian setiap lapis ditusuk dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali tusukan secara merata. d. Segera setelah selesai penusukan, meratakan permukaan benda uji dengan tongkat dan menyingkirkan semua sisa benda uji yang ada disekitar cetakan. e. Mengangkat cetakan perlahan-lahan tegak lurus keatas. f. Mengukur slump yang terjadi. Gambar 3.2 Pengujian nilai slump

3.9. Perawatan Benda Uji