commit to user 55
Penggunaan kadar serat yang terlalu sedikit atau terlalu banyak tidak menghasilkan efek yang baik terhadap beton. Jika serat yang digunakan terlalu
banyak maka akan mengurangi kelecakan beton dengan sangat drastis. Beton akan sulit dipadatkan dan banyak ronga udara yang terjebak didalamnya.
Nugraha, Paul. 2007
Berikut ini adalah persamaan garis regresi dan R
2
yang didapat dari Gambar 4.6 a. Beton berumur 7 hari : y = -0.884x
2
+ 1.369x + 1.985 ; R² = 0.907 b. Beton berumur 28 hari : y = -0.884x
2
+ 1.376x + 2.386 ; R² = 0.963
4.7.3. Modulus of Rupture
Dari Tabel 4.10. diperoleh hubungan antara penambahan kadar serat dan modulus of rupture
beton yang dapat dilihat pada Gambar 4.7
Gambar 4.7. Grafik Hubungan Pemakaian Kadar Serat Baja dengan MOR
Tabel 4.10. dan Gambar 4.7 diatas menunjukkan pengaruh penggunaan serat baja ban bekas terhadap modulus of rupture. Modulus of rupture beton agregat daur
ulang yang memakai campuran serat baja ban bekas dengan kadar 0,5 ,1 , 1,5 masih lebih tinggi 7,78 sampai 17,22 daripada beton agregat daur
y = -0.6439x
2
+ 0.956x + 2.193 R² = 0.8009
y = -0.6811x
2
+ 1.0241x + 2.5676 R² = 0.8434
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
3.00 3.50
0.5 1
1.5 2
M O
R M
P a
Kadar Serat
Data 7 Hari Data 28 hari
commit to user 56
ulang yang tidak memakai bahan tambah serat baja ban pada umur 7 hari, dan 28 hari . Nilai modulus of rupture maksimum terjadi pada beton dengan kadar
penambahan serat sebesar 1 dengan nilai 2,613 MPa untuk benda uji umur 7 hari dan 3,009 MPa untuk benda uji berumur 28 hari. Ditinjau dari penambahan
seratnya , penambahan serat kawat sebesar 1 dari volume adukan akan meningkatkan modulus of rupture sebesar 15,7 - 17,2 bila dibanding beton
agregat daur ulang tanpa serat karena keuntungan mengunakan beton serat adalah dapat meningkatkan modulus of rupture nya.
Berikut ini adalah persamaan garis regresi dan R
2
yang didapat dari Gambar 4.7 a. Beton berumur 7 hari : y = -0.681x
2
+ 1.024x + 2.567 ; R² = 0.843 b. Beton berumur 28 hari : y = -0.643x
2
+ 0.956x + 2.193 ; R² = 0.800
4.7.4. Hubungan Antara Kuat Tarik Belah dengan Modulus of Rupture
Hubungan antara kuat tarik belah f’t dengan modulus of rupture pada beton memiliki rumus empiris sebagaimana menurut Raphael :
Menurut Raphael 1984, hubungan tensile strength dengan modulus of rupture adalah :
f’t = ¾ MOR ……………………………………………………...………….4.1 Dimana :
f’t = Kuat tarik belah MPa
MOR = Modulus of Rupture MPa Dari hasil pengujian,diketahui bahwa penaikan nilai kuat tarik belah diiringi
dengan penambahab nilai MOR dengan menggunakan metode SK SNI T-15-1990-03 modifikasi. Perbandingan antara kuat tarik belah dan modulus of
rupture dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan 4.12.
Tabel 4.11.
Perbandingan Kuat Tarik Belah dan MOR Beton Berumur 7 Hari No.
Kadar Serat
Kuat Tarik Belah Rata-Rata MPa
MOR Rata - Rata Mpa
1 2.017
2.229 2
0,5 2.353
2.402 3
1 2.565
2.613 4
1,5 2.017
2.142
commit to user 57
Tabel 4.12.
Perbandingan Kuat Tarik Belah dan MOR Beton Berumur 28 Hari No.
Kadar Serat
Kuat Tarik Belah Rata-Rata MPa
MOR Rata - Rata Mpa
1 2.406
2.600 2
0,5 2.795
2.811 3
1 2.937
3.009 4
1,5 2.442
2.539 Dari tabel tersebut dapat dicari hubungan antara kuat tarik belah dan MOR
menggunakan metode SK SNI T-15-1990-03 modifikasi seperti dijelaskan pada
Gambar 4.8. berikut ini
Gambar 4.8. Grafik Hubungan MOR dan Kuat Tarik Belah
Berdasarkan Gambar 4.8 tampak bahwa korelasi antara kuat tarik belah dengan MOR memiliki faktor koefisien korelasi R
2
senilai 0,944. Hasil analisa menunjukkan bahwa hubungan kuat tarik belah dengan MOR beton memiliki
rumus empiris rata-rata sebagai berikut: Kuat tarik belah beton f’t = 96,1 x modulus of rupture
Rumus empiris yang didapat tidak sesuai teori yang dikemukakan oleh raphael. Hal ini dikarenakan beton yang digunakan dalam penelitian menggunakan agregat
dari hasil daur ulang,sehingga tingkat keakuratan hubungan sulit untuk diukur.
y = 0.9619x R² = 0.9447
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5
0.000 1.000
2.000 3.000
4.000
K u
a t
T a
r ik
B e
la h
M P
a
MOR MPa
Grafik Hubungan MOR dan Kuat Tarik Belah
commit to user 58
4.8. Aplikasi Penggunaan Beton pada Balok Anak Tangga