commit to user 35
Rumus =
:: ú ú
.
100 Dimana : berat sampel awal 500 gram
A: Berat kering akhir B: Berat volumetric flash + air
C: Berat volume volumetric flash + air + pasir
e. Pengujian Kadar Air
Dalam campuran beton bila agregatnya tidak jenuh maka agregat akan menyerap air campuran beton. Air bebas pada permukaan agregat akan menjadi bagian dari
campuran beton. Dengan mengetahui kadar air suatu agregat dapat ditaksir penambahan air dalam adukan sehingga kadar total adukan tersebut sesuai dengan
perhitungan. Kadar air =
ú
.
100
Dimana : A: Berat awal pasir + cawan B: Berat akhir pasir + cawan
3.5.2. Pengujian Agregat Kasar Daur Ulang
a. Pengujian Kadar Lumpur
Kadar lumpur agregat kasar yang akan digunakan harus memenuhi syarat yang ditetapkan yaitu tidak boleh melebihi 1 dari berat keringnya. Tujuan dari
pengujian ini adalah untuk mengetahui prosentase kadar lumpur dalam agregat kasar.
Kadar lumpur =
¾ ¾ ¾
.
100 Dimana : G
1
: berat kering awal G
2
: berat kering akhir
commit to user 36
b. Pengujian Abrasi
Agregat kasar sebagai bahan dasar campuran beton harus memenuhi standar tertentu pada daya tahan keausan akibat beban gesekan. Agregat kasar harus tahan
terhadap daya aus dan diisyaratkan kehilangan bagian karena gesekan dan prosentase jumlah berat agregat yang hancur selama pengujian harus kurang dari
50 dari berat awal. Abrasi agregat kasar merupakan ukuran dari sifat agregat yang meliputi keuletan, kekerasan dan ketahanan aus. Untuk mengetahui daya
tahan agregat kasar terhadap gesekan dapat dipakai penujian dengan mesin Los Angeles
. Mesin dilengkapi dengan 12 bola baja yang terdiri dari 6 buah pengaus ukuran besar dan pengaus ukuran kecil.
c. Pengujian Specific Gravity
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui nilai: 1. Apparent specific gravity, yaitu perbandingan antara berat agregat kasar
kering dengan volume agregat kasar. 2. Bulk specific gravity, yaitu perbandingan antara berat agregat kasar kering
dengan volume agregat kasar total. 3. Bulk specific gravity SSD, yaitu perbandingan antara berat agregat kasar
jenuh dengan kondisi kering permukaan dengan volume agregat kasar total. 4. Absorbsi, yaitu perbandingan antara berat air yang diserap dengan agregat
kasar kering sehingga dapat menunjukkan banyaknya air yang dapat diserap oleh agregat kasar.
d. Pengujian Gradasi
Agregat kasar sebagai bahan campuran pembuatan beton, sangat mempengaruhi mutu beton. Gradasi dan keseragaman diameter agregat kasar lebih
diperhitungkan daripada agregat halus, karena menentukan sifat pengerjaan dan sifat kohesif campuran adukan beton. selain itu, gradasi agregat kasar
mementukan jumlah pemakaian semen dalam campuran beton. tujuan dari
commit to user 37
pengujian ini adalah untuk mengetahui susunan variasi diameter agregat kasar dan modulus kekasarannya.
3.6. Perencanaan Campuran Beton Mix Design