commit to user
69
Sumber : Hasil olahan data Terlampir Besarnya nilai Adjusted R
2
yang didapat dari nilai Adjusted R Squar e
pada tabel diatas adalah 0,166. Hal ini menunjukkan bahwa 16,6 variasi variabel dependen underpr icing yang dapat dijelaskan
oleh variabel independen DER, ROE, EPS, umur perusahaan, reputasi under writer
, dan fractional holding, sedangkan sisa 83,4 dijelaskan oleh faktor lain diluar model.
D. Interpretasi dan Pembahasan Hasil Penelitian
Adapun interpretasi hasil uji t untuk setiap variabel independen dan uji F adalah sebagai berikut:
1. Hasil Uji F
H1 : DER, ROE, EPS, Umur perusahaan, Reputasi under writer, dan
fractional holding berpengaruh secara simultan terhadap tingkat
under pr icing saham perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek
Indonesia tahun 2005-2009. Dari hasil uji F diketahui nilai signifikansi sebesar 0,015, lebih kecil
dari derajat kepercayaan 0,05. Dengan demikian, H1 yang diajukan pada penelitian ini dimana variabel DER, ROE, EPS, umur perusahaan, reputasi
under writer , dan fr actional holding secara simultan berpengaruh terhadap
variabel dependen tingkat under pr icing saham perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2009 diterima.
commit to user
70
2. Variabel DER
H2 : DER berpengaruh terhadap tingkat under pricing saham perusahaan
yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2009. Hasil pengujian DER diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,024
yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap tingkat
under pricing saham. Temuan ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Daljono 2000, yang menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara DER dengan under pr icing saham.
Tanda koefisien regresi variabel DER X
1
pada persamaan menunjukkan hubungan positif antara DER terhadap tingkat under pr icing
saham. Variabel DER memiliki hubungan positif terhadap tingkat under pricing
saham karena rasio ini mencerminkan resiko perusahaan terhadap hutang, semakin tinggi DER maka semakin tinggi pula resiko
perusahaan. Resiko yang tinggi akan meningkatkan ketidakpastian investor dan akan menurunkan tingkat r etur n saham sehingga kemungkinan r etur n
yang akan diterima investor semakin kecil di masa mendatang. Hal ini dikarenakan perusahaan akan berusaha memenuhi kewajiban hutangnya
dahulu sebelum memberikan r etur n pada investor. Oleh karena itu, investor cenderung menghindari saham-saham yang memiliki DER tinggi akibatnya
tingkat under pricing saham juga semakin tinggi. Dengan demikian, H2 yang
commit to user
71
diajukan pada penelitian ini dimana DER berpengaruh terhadap tingkat under pricing
saham pada perusahaan yang melakukan IPO tahun 2005-2009 di BEI diterima.
3. Variabel ROE