commit to user
62
Gambar IV.1 Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil olahan data terlampir Dari gambar diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak terlihat pola yang jelas tidak ada plot tertentu dalam scatter plot. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa tidak ada gejala heteroskedastisitas dalam model regresi ini.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel DER, ROE, EPS, umur
perusahaan, reputasi under wr iter dan fr actional holding sebagai informasi keuangan dan informasi non keuangan terhadap tingkat under pr icing saham
perusahaan yang melakukan IPO di BEI tahun 2005-2009.
commit to user
63
Persamaan regresi yang digunakan untuk melihat pengaruh variabel DER, ROE, EPS, umur perusahaan, reputasi under wr iter dan fr actional
holding terhadap tingkat under pr icing saham adalah sebagai berikut:
lnY
= – 0,032 + 0,144X
1
– 0,43X
2
+ 0,002X
3
– 0,29 X
4
+ 0,068 X
5
–1,395X
6
+ e
Dari persamaan regresi diatas dapat dijelaskan bahwa nilai koefisien konstanta –0,032 memiliki makna apabila semua variabel independen
diasumsikan sama dengan nol 0, maka Y adalah –0,032. Hal ini berarti bahwa jika DER X
1
, ROE X
2
, EPS X
3
, umur perusahaan X
4
, reputasi under writer
X
5
, dan fractional holding X
6
nilainya nol, maka saham perusahaan akan mengalami penurunan underpr icing sebesar 0,032 atau 3,2.
Semakin besar nilai koefisien regresi dari variabel independen keuangan dan non keuangan penelitian menunjukkan semakin besar pengaruh dari variabel
independen penelitian terhadap variabel dependen. Koefisien 0,144 memiliki makna DER X
1
mempunyai hubungan positif terhadap tingkat under pr icing saham yang artinya apabila DER
meningkat sebesar 1 satuan maka tingkat under pr icing saham akan naik sebesar 0,144 dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain konstan.
Dengan demikian, semakin tinggi DER maka akan semakin tinggi tingkat under pr icing
saham.
commit to user
64
Koefisien -0,43 memiliki makna ROE X
2
mempunyai hubungan negatif terhadap tingkat underpr icing saham yang artinya apabila ROE
meningkat sebesar 1 satuan maka tingkat under pricing saham akan turun sebesar 0,43 dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain konstan.
Dengan demikian, semakin tinggi ROE maka akan semakin rendah tingkat under pr icing
saham. Koefisien 0,002 memiliki makna EPS X
3
mempunyai hubungan positif terhadap tingkat underpr icing saham yang artinya apabila EPS
meningkat sebesar 1 satuan maka tingkat under pr icing saham akan naik sebesar 0,002 dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain konstan.
Dengan demikian, semakin tinggi EPS maka akan semakin tinggi tingkat under pr icing
saham.
Koefisien -0,29 memiliki makna umur perusahaan X
4
, mempunyai hubungan negatif terhadap tingkat under pr icing saham yang artinya apabila
umur perusahaan meningkat sebesar 1 satuan maka tingkat under pr icing saham akan turun sebesar 0,29 dengan asumsi bahwa variabel independen
yang lain konstan. Dengan demikian, semakin banyak umur perusahaan maka akan semakin rendah tingkat underpr icing saham.
Koefisien 0,068 memiliki makna reputasi under writer X
5
mempunyai hubungan positif terhadap tingkat under pr icing saham yang
commit to user
65
artinya apabila reputasi under wr iter meningkat sebesar 1 satuan maka tingkat under pricing saham akan naik sebesar 0,068 dengan asumsi bahwa
variabel independen yang lain konstan. Dengan demikian, semakin baik reputasi under wr iter maka akan semakin tinggi tingkat underpr icing saham.
Koefisien -1,395 memiliki makna fr actional holding X
6
mempunyai hubungan negatif terhadap tingkat under pr icing saham yang artinya apabila
fractional holding meningkat sebesar 1 satuan maka tingkat under pr icing
saham akan turun sebesar 1,395 dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain konstan. Dengan demikian, semakin tinggi fr actional holding maka
akan semakin rendah tingkat underpr icing saham.
Hasil analisis regresi untuk pengujian dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
commit to user
66
Tabel IV.8 Uji Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant -.032
.974 -.033
.974 Der
.144 .062
.298 2.331
.024 Roe
-.043 .018
-.324 -2.436
.018 Eps
.002 .002
.150 1.141
.259 Umur
-.029 .014
-.278 -2.096
.041 Underwriter
.068 .304
.028 .224
.824 Fh
-1.395 1.378
-.130 -1.013
.316 a. Dependent Variable: lnundpr
Sumber : Hasil olahan data Terlampir
a. Uji Simultan Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen keuangan dan non keuangan DER, ROE, EPS, umur
perusahaan, reputasi under wr iter , dan fr actional holding secara simultan
bersama-sama terhadap
variabel dependen
tingkat under pr icing
saham pada penawaran saham perdana di BEI periode 2005–2009 secara simultan. Hasil Uji F dapat dilihat pada tabel berikut
IV.7.
commit to user
67
Tabel IV.7 Uji F
ANOVA
b
20,250 6
3,375 2,953
,015
a
60,566 53
1,143 80,815
59 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, fh, underwriter, der, eps, umur, roe a.
Dependent Variable: lnundpr b.
Sumber : Hasil olahan data Terlampir
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Fhitung sebesar 2,953 dengan nilai signifikansi sebesar 0,015. Nilai tersebut jauh lebih kecil dari
derajat kepercayaan 0,05 maka model ini layak memprediksi tingkat under pr icing
saham. Hal ini berarti terdapat pengaruh antara variabel independen keuangan dan non keuangan DER, ROE, EPS, umur
perusahaan, reputasi under wr iter, dan fr actional holding terhadap variabel dependen tingkat under pricing saham secara simultan.
b. Uji Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen keuangan dan non keuangan DER, ROE, EPS, umur
perusahaan, reputasi under wr iter , dan fr actional holding terhadap variabel dependen under pr icing saham pada penawaran saham perdana
di BEI periode 2005–2009 secara parsial.
commit to user
68
Berdasarkan hasil uji t pada tabel IV.8, diketahui variabel Debt to Equity Ratio
DER, Retur n on Equity ROE, dan umur perusahaan, nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
variabel Debt to Equity Ratio DER, Retur n on Equity ROE, dan umur perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap tingkat under pr icing
saham yang diwakili oleh initial return. Sedangkan variabel Ear ning per Share
EPS, reputasi under writer, dan fractional holding signifikansinya lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
variabel Ear ning per Share EPS, reputasi under wr iter , dan fr actional holding
secara parsial tidak berpengaruh terhadap terhadap tingkat under pr icing
saham yang diwakili oleh initial r etur n.
c. Koefisien Determinasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat dengan melihat nilai
Adjusted R
2
koefisien determinasi secara simultan. Berikut hasil analisis dari data 60 sampel perusahaan yang mengalami under pricing saham.
Tabel IV.9 Koefisien Determinasi
Model Summary
b
,501
a
,251 ,166
1,06900 1,947
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
Predictors: Constant, fh, underwriter, der, eps, umur, roe a.
Dependent Variable: lnundpr b.
commit to user
69
Sumber : Hasil olahan data Terlampir Besarnya nilai Adjusted R
2
yang didapat dari nilai Adjusted R Squar e
pada tabel diatas adalah 0,166. Hal ini menunjukkan bahwa 16,6 variasi variabel dependen underpr icing yang dapat dijelaskan
oleh variabel independen DER, ROE, EPS, umur perusahaan, reputasi under writer
, dan fractional holding, sedangkan sisa 83,4 dijelaskan oleh faktor lain diluar model.
D. Interpretasi dan Pembahasan Hasil Penelitian
Adapun interpretasi hasil uji t untuk setiap variabel independen dan uji F adalah sebagai berikut:
1. Hasil Uji F