commit to user
71
diajukan pada penelitian ini dimana DER berpengaruh terhadap tingkat under pricing
saham pada perusahaan yang melakukan IPO tahun 2005-2009 di BEI diterima.
3. Variabel ROE
H3 : ROE perusahaan berpengaruh terhadap tingkat under pr icing saham
perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2009.
Hasil pengujian ROE diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,018 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5. Dari hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa ROE berpengaruh signifikan terhadap tingkat under pricing
saham. Temuan ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Yolana dan Martani 2005, yang menyatakan adanya hubungan negatif
dan signifikan antara ROE dengan under pr icing saham. Tanda koefisien regresi variabel ROE X
2
pada persamaan regresi menunjukkan hubungan negatif antara ROE terhadap tingkat under pr icing
saham. Semakin tinggi nilai ROE semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk memberikan r etur n dari ekuitasnya sehingga ketidakpastian r etur n
saham yang nantinya akan diterima investor berkurang. Oleh karena itu, investor cenderung memilih saham-saham yang memiliki ROE tinggi. Hal ini
mengakibatkan semakin tinggi nilai ROE maka semakin rendah tingkat
commit to user
72
under pricing saham. Dengan demikian, H3 yang pada diajukan penelitian ini
dimana ROE berpengaruh terhadap besarnya tingkat under pr icing saham pada perusahaan yang melakukan IPO tahun 2005-2009 di BEI diterima.
4. Variabel EPS
H4 : EPS perusahaan berpengaruh terhadap tingkat under pr icing saham
perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2009.
Hasil pengujian variabel EPS diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,259 yang lebih besar dari taraf signifikansi 5. Dari hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat under pricing
saham. Temuan ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Rajangam dan Sundarasen 2006 yang menyatakan bahwa EPS tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat underpr icing saham. Tanda koefisien regresi variabel EPS X
3
dalam persamaan regresi menunjukkan hubungan positif antara EPS terhadap tingkat under pr icing
saham tetapi berdasarkan hasil penelitian ini tidak ada pengaruh yang signifikan antara EPS terhadap tingkat under pricing saham. Hasil ini
bertolakbelakang dengan penelitian Ardiansyah 2004 yang menyatakan bahwa variabel EPS berpengaruh signifikan terhadap terhadap initial return.
Perbedaan hasil ini dikarenakan beberapa investor beranggapan bahwa
commit to user
73
perusahaan yang melakukan IPO hanya untuk kepentingan internal ear nings management
sehingga rasio EPS yang ada dalam laporan keuangan dianggap tidak dapat menggambarkan kemampuan perusahaan tersebut
dalam pemberian retur n terhadap pemegang saham. Hal ini didukung oleh penelitian Gumanti 2000 dengan obyek penelitian perusahaan yang
melakukan IPO tahun 1995-1997 menemukan bahwa ear nings mana gement dilakukan pada periode 2 tahun sebelum go public untuk mendapatkan
laporan keuangan yang diharapkan perusahaan. Penelitian Setiawati 2002 juga menemukan bahwa ear nings management dilakukan perusahaan satu
periode sebelum IPO. Dengan demikian, H4 yang diajukan pada penelitian ini dimana EPS berpengaruh terhadap besarnya tingkat under pr icing saham
pada perusahaan yang melakukan IPO tahun 2005-2009 di BEI ditolak.
5. Variabel Umur Perusahaan