Proses Produksi DISKRIPSI LEMBAGAINSTANSI

commit to user

F. Proses Produksi

Pada prinsipnya proses pembuatan setiap produk di PT. Lombok Gandaria Foods Industry adalah hampir sama satu dengan yang lain. Proses pembuatan kecap dapat digambarkan sebagai berikut: Proses pembuatan kecap Gambar 3.03 proses pembuatan kecap PT. Lombok Gandaria Keterangan: 1. Pemasakan I pemasakan kedelai pecah Kedelai yang digunakan PT. Lombok Gandaria adalah kedelai yang kasar, sehingga mempermudah pertumbuhan jamur dan proses pencampurannya akan lebih merata. Kedelai ini biasanya putih kekuningan. Prses pemasakan dilakukan dengan memasukan bahan-bahan yang sudah ditakar kedalam tangki pemasak steamer selama ±40 menit dengan suhu 80 o C. hal ini dilakukan untuk meningkatkan kadar air dan melunakkan kedelai. Pemasakan I Fermentasi Pengepresan Pembaceman Pemasakan II Pengemasan Penyaringan commit to user 2. Proses Fermentasi Fermentasi berlansung dalam suatu ruangan yang disebut koji room. Pda proses ini kedelai yang sudah dimasak dicampur dengan tepung gandum dan ragi. Tujuannya yaitu untuk menghasilkan sari kecap dalam waktu 2x24 jam. 3. Proses Pembaceman fermentasi basah Proses ini lanjutan dari proses fermentasi. Perendaman kedelai yang dicampur dengan air garam 20 selama kurang lebih 4-5 bulan, sehingga dihasilkan kadar protein 12-13 dalam kedelai. Tujuannya untuk mengasilkan amino acid yang merupakan rasa dan aroma khas dari kecap. Hasil produksi kecap akan lebih baik jika proses pembaceman dilakukan lebih lama. Proses ini dilakukan dalam bak fermentasi yang diletakkan diluar ruangan supaya dapat tertutup dan terkena sinar matahari lansung. 4. Proses Pengepresan Hasil pembaceman yang selesai kemudian dilakukan pengepresan dengan menggunakan alat pres hidrolis bertekanan 100 kgcm 2 sebanyak dua kali proses. Masing-masing pengepresan memiliki mutu yang berbeda: a. Pengepresan tahap pertama Kedelai yang telah diambil diletakkan pada kotak yang terbuat dari papan 120x75x30 cm 2 . Kedelai disusun secara berlapis-lapis, setiap lapisannya memiliki tebal ±6 cm dengan diberi kain saring pada tiap lapisnya. Kemudian kedelai dimasukkan pada kotak hingga terisi penuh, lalu kotak tersebut diletakkan dibawah mesin pres yang diatasnya diberi bantalan untuk memperkuat tekanan semakin besar tekanan, filtrate akan keluar lebih banyak. Selanjutnya mesin pres diturunkan kemudian kedelai akan tertekan dan filtrate yang ada akan keluar melalui saluran menuju bak penampungan. Filtrate yang keluar dari pengepresan tahap pertama ini digunakan untuk pembuatan kecap kualitas pertama. b. Pengepresan tahap kedua Setelah pengepresan pertama selesai, ampas diambil untuk dilakukan proses pres kedua. Ampas terlebih dahulu direndam air garam dengan perbandingan 1:1 selama 2-3 hari. Setelah itu ampas dimasukan kedalam commit to user karung goni dan dilakukan pengepresan berlapis seperti pada pengepresan pertama. Filtrate ynag dihasilkan digunakan untuk pembuatan kecap kualitas kedua. 5. Pemasakan II pemasakan kecap Proses ini merupakan proses terakhir dari pembuatan berbagai jenis kecap. Untuk kecap asin, sari kecap yang diperoleh dimasak dengan menambahkan gula dan rempah-rempah. Proses pemasakan II kecap asin berlangsung selama 2 jam pada suhu 80 o C. Sedang untuk kecap manis, pemberian gula disesuaikan dengan mutu kecap yang dikehendaki kecap manis kualitas I menggunakan gula aren, sedangkan kecap manis kualitas II memakai gula tebu. Pada kecap manis, pemasakan II berlangsung selama 7 jam dengan suhu 80 o C agar pelarutan gula merahnya benar-benar homogeny dengan sari kecap. Proses pemasakan kecap dilakukan dalam alat pemasak yang menggunakan double jacket sebagai tempat uapnya. 6. Penyaringan Penyaringan dimaksudkan untuk memidahkan cairan kecap dari kotoran-kotoran yang berasal dari gula dan rempah-rempah. Proses penyaringan dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu: a. Penyaringan kasar dengan saringan kawat baja Alat ini berfungsi untuk menyaring benda-benda asing yang menyebabkan kecap kotor, seperti potongan plastik pembungkus gula, serat-serat bumbu, dan lain sebagainya. b. Penyaringan halus dengan saringan kain Kain katun memiliki pori-pori yang lebih halus guna menyaring partikel- partikel yang lebih kecil sehingga dihasilkan kualitas kecap yang baik. Kecap yang diperoleh dari hasil penyaringan ditampung dalam bak-bak penampung dan setelah melalui pengujian mutu, kecap tersebut disimpan dalam tangki penyimpanan kemudian siap dibotolkan. 7. Pengemasan Kecap yang ada dalam tangki penyimpanan dimasukan dalam botol-botol agar siap untuk dipasarkan. Pembotolan dan pemberian etiket berlansung secara semi manual dengan mesin filler dan dengan cara manual. Sebelum melakukan proses pembotolan, botol harus disentralisasi diruang khusus. commit to user Kecap yang telah dimasukan kedalam botol ditutup dengan alat penutup botol. Kemudian botol diberi etiket sesuai dengan jenis dan tingkat mutunya. Etiket dimaksudkan sebagai pengenal atau cirri perusahaan yang memproduksinya sehingga dapat menjamin bahwa produk kecap tersebut adalah benar-benar produk PT. Lombok Gandaria Foods Industry. Untuk menjamin keutuhan dan kapasitasnya, maka dilakukan penyegelan dan dilakukan pengepakan. Pengepakan bertujuan untuk mempermudah penghitungan dan pengangkutan produk kecap untuk dipasaran. 8. Penggudangan Penggudangan adalah salah satu cara menanggulangai kerusakan dan untuk menunggu sampai produk kecap tersebut di pasarkan. Penggudangan yang dilakukan oleh PT. Lombok Gandaria Foods Industry hanya bersifat sementara dalam jangka waktu 1-6 hari. Hal ini dikarenakan tingkat permintaan pasar yang cukup tinggi dan buffer stock tiap produk dibuat 1-6 hari habis dengan sistem FIFO. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggudangan adalah suhu dan kebersihan tempat. Tempat penyimpanan selalu diadakan pengontrolan untuk menjaga keutuhan dan kualitas produk kecap. Pada dasarnya penggudangan pada perusahaan ini bertujuan untuk persediaan penjualan, menyelamatkan hasil produksi atau aliran barang First In First Out FIFO, mengurangi kerusakan, dan menghindari barang yang berserakan yang berakibat mempermudah kerusakan barang. Dengan demikian dapat diperhitungkan jumlah barang yang akan diproduksi dan jumlah barang yang akan dipasarkan. 9. Pemasaran Pada permulaan berdiri PT. Lombok Gandaria hanya memasarkan produk di daerah Solo saja. Karena semakin berkembangnya perusahaan dan luasnya hubungan kerja yang dapat dibina, serta pindahnya lokasi pada tahun 1977, maka pemasaran dapat ditingkatkan mencapai daerah Kotamadya Surakarta dan sekitarnya seperti, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri. Pada tahun berikutnya perusahaan mengalami perkembangan yang baik, daerah pemasarannya berkembang sampai daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selanjutnya ditambah mengalami penambahan jenis produk yaitu macam sirup dan saos. Fungsi pemasaran memegang peranan penting, jika sampai terjasi masalah atau hambatan di commit to user bidang pemasaran, maka penjualan perushaan tidak lancer, hali ini sangat berbahaya karena menyebabkan produksi terhambat dan menurunkan mutu barang. Daerah pemasaran PT. Lombok Gandria meliputi: 1. Daerah Pusat, meliputi: Surakarta, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri. 2. Daerah Barat Daya, meliputi: Salatiga, Semarang, Weleri, Kendal, Pekalongan, Tegal, Purwokerto, Magelang, dan Purworejo. 3. Daerah Selatan, meliputi: Pacitan, Ponorogo, Yogyakarta, dan Gunung Kidul. 4. Daerah Timur,meliputi: Ngawi, Madiun, Surabaya, dan Malang.

G. Administrasi Produksi Barang Jadi