Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan era globalisasi, Indonesia merupakan salah satu Negara yang berkembang di segala bidang. Sebagai wujud untuk merealisasikan pembangunan-pembangunan dan menuju era pasar bebas, maka Bangsa Indonesia harus memiliki kesiapannya, baik bidang sosial, ekonomi, politik maupun pertahanan dan keamanan. Keseluruhan unsur itu harus dibenahi dan diperbaiki agar memperoleh hasil yang lebih maksimal. Salah satu kesiapan tersebut terlihat dalam kegiatan perekonomian baik dari sektor pertanian, perindustrian, jasa, maupun sektor pariwisata. Banyak juga berkembang perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang perindustrian, baik industri makanan, minuman, maupun tekstil. Perusahaan pada hakekatnya merupakan suatu organisasi atau lembaga yang bertujuan mencari keuntungan dengan jalan memproduksi barang atau jasa. Dengan demikian tujuan umum perusahaan yaitu membuat suatu produk atau jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya, menjual dengan harga yang wajar, dan membentuk suatu kebiasaan. Dengan berkembangnya perusahaan ditanah air, menyebabkan terjadinya persaingan yang ketat antar perusahaan, bahkan bagi perusahaan yang memproduksi barang yang sejenis dengan perusahaan lain. Perusahaan tersebut dituntut mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja agar dapat menekan biaya produksi disamping keharusannya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk, karena konsumen selalu akan memilih produk yang berkualitas tinggi tetapi dengan harga yang terjangkau. Semua perusahaan swata atau pemerintah, manufaktur maupun jasa, baik itu perusahaan kecil, menengah ataupun besar dalam melakukan proses produksi akan menjadi prioritas utama dalam keseluruhan perusahaan. Sehingga administrasi produksi harus dapat diatur dengan sebaik-baiknya, baik itu dalam persiapan penyediaan bahan baku sampai dengan menghasilkan produk jadi. Sehingga administrasi produksi dalam perusahaan tersebut akan menunjang proses produksi. commit to user Jika perusahaan tersebut dapat mengelola administrasi produksi dengan tepat, maka akan menghasilkan produk yang baik sesuai dengan target yang diinginkan. Persediaan bahan baku produksi suatu perusahaan harus dapat dikendalikan dengan sebaik-baiknya, baik dalam penyediaan bahan baku sampai dengan penggunaanya. Sehingga persediaan bahan baku yang ada dalam perusahaan akan dapat menujang proses produksi yang seefisien mungkin. Jika dalam pengelolaan bahan baku secara tepat, maka perusahaan itu dapat meminimalkan biaya yang membuat hasil produksi tidak efisien didalam kelancaran proses produksi. Kemasan jusa salah satu unsur dalam proses produksi karena konsumen dalam membeli akan melihat bentuk kemasan terlebih dahulu. Kemasan digunakan untuk melindungi produk atau mengawetkan produk pangan dan non pangan. Kemasan merupakan suatu wadah atau tempat yang digunakan untuk mengemas suatu produk yang dilengkapi dengan label atau keterangan-keterangan termasuk beberapa mamfaat dari isi kemasan. Pengemasan mempunyai peranan dan fungsi penting dalam menunjang distribusi produk. Sehingga penyediaan bahan baku dan pengemasan sangat dibituhkan dalam administrasi produksi barang jadi pada perusahaan, khususnya perusahaan industri pangan salah satunya adalah PT. Lombok Gandaria Foods Industry. Perusahaan ini memproduksi kecap, saos, cuka, dan sirup. Di perusahaan ini menunjukkan adanya masalah dalam pengelolaan administrasi produksi barang jadi, yaitu kurangnya koordinasi antara bagian-bagian yang terkait, seperti Kepala Produksi, Kepala Unit Produksi, dan Bagian Pelaksanaan. Mengelola administrasi produksi diperlukan adanya perencanaan dan pengendalian produksi untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Perencanaan dan pengendalian tersebut meliputi memasukan pesanan dari pelanggan kedalam jadwal produksi utama, kemudian perusahaan harus dapat menentukan jumlah permintaan dari pelanggan agar jadwal prodiktivitas dapat terkendali. Mengelola persediaan perlu diperlukan seperti membuat kebijakan kuantitas pesanaan produksi, kebijakan frekuansi dan periode pesanan, dan mengukur performasi keuangan dari kebijakan yang dibuat. Antara pesanan pelanggan dan penentuan permintaan pelanggan harus dapat disinkronisasikan dengan sumber daya perusahaan fasilitas, mesin, tenaga kerja, keuangan, dan lain-lain. commit to user Membuat suatu perencanaan terperinci mengenai apa dan berapa unit yang harus diproduksi pada suatu periode tertentu untuk setiap item produksi. Kemudian merencanakan kebutuhan barang penunjang. Melakukan penjadwalan pada mesin untuk penyelesaian urutan pengerjaan. Melakukan monitoring pelaksanaan yang dibandingkan dengan perencana yang telah dibuat. Terakhir diadakan evaluasi tentang jadwal yang telah direncanakan. Mengingat bahwa pentingnya administrasi produksi barang jadi bagi suatu perusahaan, maka penulis mengambil judul “ ADMINISTRASI PRODUKSI BARANG JADI DI PT. LOMBOK GANDARIA FOODS INDUSTRY JATEN KARANGANYAR ”

B. Perumusan Masalah