Bantuan dalam Bidang Keuangan; Pengembangan Teknologi; dan Penerapan Kebijakan yang Kondusif.
Dalam perkembangannya, kerjasama ASEAN di sektor Jasa usaha menengah lebih difokuskan pada tindak lanjut proyek-proyek peningkatan
kapasitas dan daya saing Jasa usaha menengah di bawah payung Vientiane Action Plan
dan ASEAN Policy Blueprint for SMEs Development APBSD 2004-2014; kerjasama dengan negara-negara Mitra Wicara; serta hal-hal
berkaitan dengan prospek pengembangan Jasa usaha menengah di tengah kemajuan kerjasama ekonomi ASEAN. Dari 20 proyek yang disepakati dalam
APBSD, sembilan proyek diantaranya telah selesai, tiga sedang berjalan, tujuh dalam persiapan dan satu tidak dapat dilaksanakan. Proyek-proyek APBSD
2004-2014 yang belum dapat dilaksanakan pada umumnya disebabkan oleh belum jelasnya pendanaan bagi proposal yang telah masuk serta adanya
permintaan sejumlah Mitra Wicara agar usulan proyek-proyek baru dapat dikaitkan dalam kerangka FTA dengan ASEAN.
Pada pertemuan SMEWG ke-23 yang telah berlangsung di Vientiane, Lao PDR bulan Nopember 2008, telah disepakati bahwa draft common curriculum
for entrepreneurship in ASEAN akan diujicobakan di Myanmar dan Viet Nam
sebelum diterapkan di seluruh negara-negara ASEAN.
D. Pasar Tunggal dan Peranannya
1. Pengertian dan Dasar hukum Pasar Tunggal
Universitas Sumatera Utara
Pasar tunggal merupakan adanya pasar bersama dalam suatu kawasan yang mana aturan dan kebijakannya dibentuk bersama, ekspor
impor pun dilakukan bersama- sama sehingga tidak lagi kepada masing- masing Negara dalam proses perdagangan internasional ini. Dalam pasar
tunggal ini semua arus barang, manusia, jasa dan modal bebas bergerak diantara kawasan ini tanpa ada protect. Namun, untuk mencapai tahapan
ini tidak dengan mudah, suatu regionalisme harus sudah benar- benar kokoh dan kuat serta masing- masing Negara harus rela mengorbankan
sedikit kedaulatannya dan harus kompak dalam menjalankannya.
112
Pasar tunggal ASEAN meliputi arus bebas perdagangan barang dan jasa, permodalan dan investasi serta tenaga kerja. Penyatuan dan arus
bebas tersebut menuntut adanya daya saing, khususnya kemampuan layanan infrastruktur kita sebagai penyokong utama daya saing bangsa.
Pasar tunggal ASEAN yang bakal berjalan dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015 jangan dipandang sebagai
ancaman tetapi hendaknya dimanfaatkan sebagai peluang meningkatkan akses pasar. Pasar tunggal ASEAN sebagai ancaman. Namun harus dapat
dimanfaatkan sebagai peluang bagi pelaku usaha Indonesia untuk memperluas penetrasi pasar ke negara-negara ASEAN tersebut.
113
a. Declaration Of Asean Concord
II Bali Concord II Dasar hukum Pasar Tunggal yaitu :
112
http:ninafadilla.blogspot.co.id201004pasar-tunggal-asean-2015.html diakses tanggal 20 Juni 2016
113
http:www.beritasatu.comekonomi259070-pasar-tunggal-asean-jangan-dianggap- sebagai-ancaman.html, diakses tanggal 12 Mei 2016
Universitas Sumatera Utara
Masyarakat Ekonomi ASEAN akan membentuk ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, mengubah keragaman yang menjadi ciri
khas daerah menjadi peluang untuk komplementasi bisnis membuat ASEAN segmen yang lebih dinamis dan lebih kuat dari rantai pasokan
global. ASEAN Strategi terdiri dari integrasi ASEAN dan meningkatkan ASEAN ekonomi daya saing. Dalam bergerak menuju
Masyarakat Ekonomi ASEAN, ASEAN harus, antara lain, lembaga mekanisme baru dan langkah-langkah untuk memperkuat
implementasi dari ekonomi yang ada inisiatif termasuk ASEAN Free Trade Area AFTA, Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang
Jasa AFAS dan Kawasan Investasi ASEAN AIA; mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan
orang bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN, termasuk peningkatan Penyelesaian
Sengketa ASEAN yang ada Mekanisme untuk memastikan resolusi cepat dan mengikat secara hukum dari setiap sengketa ekonomi.
Sebagai pertama langkah menuju terwujudnya Masyarakat Ekonomi ASEAN, ASEAN harus melaksanakan rekomendasi dari Satuan Tugas
Tingkat Tinggi Integrasi Ekonomi ASEAN sebagai dianeksasi. Untuk memfasilitasi integrasi ke pasar tunggal dan basis produksi dengan
lebih cepat, Masyarakat Ekonomi ASEAN memfokuskan dua wilayah khusus, yaitu: sektor-sektor integrasi prioritas, pangan, pertanian dan
kehutanan. b.
Undang-Undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan
Universitas Sumatera Utara
Pasar adalah lembaga ekonomi tempat bertemunya pembeli dan penjual, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk
melakukan transaksi Perdagangan.
114
Kebijakan dan pengendalian Perdagangan Dalam Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat 1
diarahkan pada peningkatan efisiensi dan efektivitas Distribusi, peningkatan iklim usaha dan kepastian berusaha, pengintegrasian dan
perluasan Pasar dalam negeri, peningkatan akses Pasar bagi Produk Dalam Negeri dan pelindungan konsumen.
115
Pemerintah, Pemerintah Daerah, danatau Pelaku Usaha secara sendiri- sendiri atau bersama-sama mengembangkan sarana Perdagangan
berupa: Pasar rakyat, pasar tunggal, pusat perbelanjaan, toko swalayan, Gudang, perkulakan, Pasar lelang komoditas, Pasar berjangka
komoditi atau sarana Perdagangan lainnya.
116
Pemerintah danatau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya melakukan
pengaturan tentang pengembangan, penataan dan pembinaan yang setara dan berkeadilan terhadap Pasar rakyat, pasar tunggal, pusat
perbelanjaan, toko swalayan, dan perkulakan untuk menciptakan kepastian berusaha dan hubungan kerja sama yang seimbang antara
pemasok dan pengecer dengan tetap memperhatikan keberpihakan kepada koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah.
117
114
Undang-Undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan, Pasal 1 angka 12
115
Ibid, Pasal 5 ayat 2
116
Ibid, Pasal 12 ayat 1
117
Ibid, Pasal 14 ayat 1
Universitas Sumatera Utara
b. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11
Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015-2019
MEA 2015, merupakan komitmen bersama untuk menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, kawasan berdaya saing
tinggi, kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata dan integrasi kedalam perekonomian dunia. Masyarakat ekonomi ASEAN
akan mulai diimplementasikan pada akhir Tahun 2015. Disamping menimbulkan implikasi berupa tantangan bagi industri dalam negeri
karena persaingan di pasar domestik dan internasional yang lebih ketat, MEA juga membawa berkah berupa potensi akses pasar yang lebih
luas bagi barang dan jasa dalam negeri. MEA sebenarnya bukan hanya berdimensi liberalisasi Peraturan Daerahgangan barang dan jasa
melalui penciptaan pasar tunggal dan basis produksi tunggal di kawasan ASEAN, tetapi MEA juga bertujuan untuk mengembangkan
ASEAN menjadi kawasan yang berdaya saing tinggi, memiliki pembangunan ekonomi yang merata dan terintegrasi dengan
perekonomian dunia. c.
Instruksi Presiden Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru Masyarakat Ekonomi Association Of Southeast
Asian Nations Dalam mengambil langkah-langkah berpedoman kepada program yang
meliputi: 1
Menuju Pasar Tunggal dan Basis Produksi, yang fokus kepada:
Universitas Sumatera Utara
a Peningkatan Daya Saing dan Pemanfaatan Komitmen AEC;
b Komitmen AEC untuk Arus Barang Secara Bebas;
c Komitmen AEC untuk Arus Jasa Secara Bebas;
d Komitmen AEC untuk Arus Investasi Secara Bebas;
e Komitmen AEC untuk Arus Modal yang lebih bebas;
f Priority Integration Sectors; dan
g Komitmen AEC untuk Perdagangan Makanan, Pertanian, dan
Kehutanan
d. Piagam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, sangat kompetitif, dan terintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi
yang efektif untuk perdagangan dan investasi, yang di dalamnya terdapat arus lalu lintas barang, jasa-jasa dan investasi yang bebas;
terfasilitasinya pergerakan pelaku usaha, pekerja profesional, pekerja berbakat dan buruh; dan arus modal yang lebih bebas.
118
2. Tantangan dan Peluang Indonesia menghadapi Pasar