Hak Merek Tinjauan Pustaka

2. Penelitian yang dilakukan oleh Robby Adhitya S, Tahun 2015, Mahasiswa Fakultas Hukum Departemen Hukum Ekonomi, Program kekhususan Hukum Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan judul “Kajian Yuridis Terhadap Kedudukan Advokat Asing di Indonesia Dengan Keberadaan Masyarakat Ekonomi Asean”. Pokok masalah dari penelitian adalah: a. Bagaimana pengaturan perdagangan bebas sektor jasa dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN ? b. Bagaimana aspek hukum mengenai advokat asing di Indonesia? c. Bagaimana pengaturan jasa advokat asing di Indonesia setelah keberadaan perdagangan bebas sektor jasa Masyarakat Ekonomi ASEAN? Pada dasarnya penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti tersebut di atas tidak sama dengan penelitian ini, baik dari segi judul maupun pokok permasalahan yang dibahas. Oleh karena itu secara akademik penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan keasliannya.

E. Tinjauan Pustaka

1. Hak Merek

Merek sebagai salah satu bagian dari hak atas kekayaan intelektual manusia yang sangat penting terutama dalam menjaga persaingan usaha yang sehat, oleh karenanya masalah merek perlu diatur dalam suatu Undang-undang Universitas Sumatera Utara yang khusus mengatur mengenai merek yaitu dengan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang merek. 14 Merek adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. 15 Merek telah digunakan sejak ratusan tahun untuk memberikan tanda dari produk yang dihasilkan dengan maksud menunjukkan asal usul barang indication of origin. Merek dan sejenisnya dikembangan oleh para pedagang adanya industrialisasi. 16 Merek trademark sebagai tanda dengan daya pembeda yang di gunakan untuk perdagangan barang danatau jasa. Untuk itu merek harus memiliki elemen tanda dengan daya pembeda, tanda tersebut harus digunakan dan untuk perdagangan barang danatau jasa. Jadi merek merupakan definisi hukum yang memberikan perlindungan dan upaya pemulihan jika suatu tanda perdagangan digunakan oleh pihak yang tidak memiliki kewenangan untuk itu. 17 Jadi merek bisa lebih luas atau lebih sempit daripada nilai suatu cap sebagai suatu ciri pembeda a distinctive character dari barang dan jasa suatu perusahaan dengan barang danatau jasa perusahaan lain. 18 Merek bisa jadi merupakan bentuk perlindungan HKI yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari. Barang atau jasa apapun yang dibutuhkan, lebih 14 Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, Edisi Revisi, Jakarta : Penerbit Rineka Cipta, 2007, hal 89 15 Faisal Santiago, Pengantar Hukum Bisnis, Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media, 2012, hal 63 16 Muhamad Djumhana R. Djubaedillah, Hak Milik Intelektual: Sejarah, Teori dan Praktinya di Indonesia , Bandung : Penerbit PT Citra Aditya Bakti, 2014, hal 207 17 Rahmi Jened, Interface Hukum Kekayaan Intelektual dan Hukum Persaingan, Jakarta : Penerbit RajaGrafindo Rajawali Press, 2013, hal 207 18 Rahmi Jened, Hukum Merek Trademark Law : Dalam Era Global Integrasi Ekonomi , Jakarta : Penerbit Prenadamedia Group, 2015, hal 6 Universitas Sumatera Utara sering disebut dengan nama dagangnya ketimbang nama generiknya. Merek atau juga biasa dikenal dengan istilah brand - adalah penanda identitas dari sebuah produk barang atau jasa yang ada dalam perdagangan. Namun tidak hanya sebagai identitas semata, merek juga berperan penting mewakili reputasi tidak hanya produknya, namun juga penghasil dari produk barangjasa yang dimaksud. Branding menjadi bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produkjasa. 19

2. Perkembangan Jasa Usaha Menengah