Peran ASEAN dalam Menghadapi Pasar Tunggal pada Bidang Jasa

swasta sangat vital dalam menyukseskan pasar tunggal ASEAN. AEC adalah pasar tunggal dan basis produksi untuk barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja trampil yang secara bebas masuk dan keluar kawasan ekonomi ASEAN. Dengan kemampuan persaingan yang tinggi, kekuatan ASEAN terhadap 6 negara mitra harus menjadi peluang ekonomi yang menguntungkan. 121 Terbentuknya pasar tunggal yang bebas, maka akan terbuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasarnya di kawasan ASEAN. Selain itu, SDM Indonesia harus siap dalam menghadapi tenaga-tenaga profesional asing yang akan masuk ke Indonesia. 122

3. Peran ASEAN dalam Menghadapi Pasar Tunggal pada Bidang Jasa

Usaha Menengah Isu tentang penguatan sektor UMKM dan pasar domestik akhir- akhir ini kembali marak diperbincangkan setelah para menteri ekonomi dari negara-negara ASEAN bertemu di Brunei Darussalam pada bulan Agustus 2013 dalam rangka mematangkan rencana pemberlakuan pasar tunggal ASEAN. Pemberlakuan pasar tunggal ASEAN direncanakan, dengan maksud untuk: a. mewujudkan ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal, b. menjadikan ASEAN sebagai kawasan berdaya saing tinggi, 121 Sahat M. Pasaribu, dkk, Kajian Kesiapan Sektor Pertanian Menghadapi Pasar Tunggal ASEAN 2015, Makalah Proposal Operasional Penelitian, Jakarta : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, 2014, hal 15-16 122 http:www.harlemnapitupululaw.comberitajasa-jasa-hukum-dalam-pasar- tunggal.html, diakses tanggal 14 Mei 2016 Universitas Sumatera Utara c. menjadikan ASEAN sebagai kawasan dengan pembangunan ekonomi yang lebih merata merata, dan d. menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi dengan perekonomian dunia. Adapun tujuannya adalah untuk menciptakan ASEAN sebagai sebuah kawasan yang bebas akan arus barang, jasa, faktor produksi, investasi, modal, dan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN, serta untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi diantara negara-negara anggotanya, termasuk Indonesia, melalui sejumlah kerjasama yang saling menguntungkan. Upaya Indonesia menyongsong pemberlakuan pasar tunggal Asean dirasa penting karena waktu pelaksanaannya sudah dekat, apalagi Indonesia dinilai oleh banyak kalangan belum cukup siap. Bahkan muncul berbagai pandangan skeptik dan kekhawatiran yang berlebihan atas dampak pemberlakuan Pasar Tunggal Asean 2015, karena dapat menekan dan memporak porandakan pasar dan perekonomian domestik Indonesia. Kekhawatiran tersebut bukan tanpa alasan. Ditinjau dari berbagai parameter daya saing, Indonesia tidak satu pun memiliki keunggulan yang signifikan dibanding negara-negara pesaing. Bahkan, untuk beberapa parameter, posisi Indonesia tertinggal jauh di belakang negara-nagara Asean lainnya. Satu-satunya keunggulan yang dimiliki Indonesia hanya dari segi pengusaan bahan baku berbasis sumber daya alam, baik mineral maupun agro. Namun, dengan pemberlakuan pasar tunggal Asean, dapat dipastikan Indonesia akan semakin kehilangan nilai tambah dari sumber daya alam yang dimiliki. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kajian kementerian perindustrian, terdapat empat faktor yang membuat daya saing Indonesia di bawah rata-rata negara pesaing di kawasan Asean. Keempat faktor itu adalah : 1 kinerja logistik, 2 tarif pajak, 3 suku bunga bank, dan 4 produktivitas tenaga kerja. ASEAN nerupakan salah satu organisasi internasional yang ada di kawasan Asia tenggara dengan anggota yang juga Negara-negara di kawasan tersebut. Pembentukan ASEAN oleh karna ada nya pertemuan di Bangkok yang di hadiri oleh mentri luar negri dari 5 lima negara yaitu: Adam malik Indonesia Tun abdul razak Malaysia, Tanat Khoman Thailand, S.Rajaradnam singapura. Akhirnya pada tanggal 8 agustus 1967 di capai kesepakatan untuk membentuk suatu organisasi kerja sama Negara Asia tenggara ASEAN. Peranan ASEAN yaitu : a. ASEAN Regional Forum ARF. Forum ini di maksudkan untuk meningkatkan kerjasama politik dan keamanan di Asia pasifik. b. ASEAN mempelopori Perjanjian Persahabatan dan kerja sama di Asia Tenggara TAC. TAC merupakan Code of condukt yang mengatur tata hubungan antar negara di kawasan Asia Pasifik. Universitas Sumatera Utara c. Peranan ASEAN dalam masalah di asia timur. Mengenai masalah-masalah yang di alami asia timur, ASEAN, tidak mengambil andil besar karna tuduhan melakukan urusan regional mereka. d. Kerja sama Ekonomi atas dasar saling menguntungkan e. Mengecam kebijakan dan praktik pemisahan f. Mendukung sepenuhnya terhadap prinsip hak asasi manusia g. Penyelesaian perbedaan dan persengketaan dengan damai. 123 ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi memiliki lima elemen utama, yaitu i aliran bebas barang, ii aliran bebas jasa, iii aliran bebas investasi, iv aliran modal yang lebih bebas, serta v aliran bebas tenaga kerja terampil. Disamping itu, pasar tunggal dan basis produksi juga mencakup dua komponen penting lainnya, yaitu Priority Integration Services PIS dan kerja sama bidang pangan, pertanian, dan kehutanan. 124 Peran ASEAN dalam menghadapi pasar tunggal pada bidang jasa usaha menengah sudah menjadi komitmen bersama warga bangsa di Kawasan Asean yang harus dijaga dan diwujudkan. Pemberlakuannya tinggal menunggu waktu dan kita harus siap menghadapinya. Oleh karena 123 http:aminbudisetyanto75.blogspot.co.id201209peranan-organisasi- internasionalaseanaa.html 124 http:www.kemlu.go.ididkebijakanaseanPagesMasyarakat-Ekonomi-ASEAN- MEA.aspx Universitas Sumatera Utara itu, berbagai kelemahan tersebut hendaknya menjadi pemicu agar bangsa ini lebih menyadari akan ketertinggalannya dan bersemangat bangkit menghadapi pemberlakuan pasar tunggal Asean 2015 dengan kepercayaan diri yang lebih tinggi dan kesiapan bertindak yang lebih baik. Namun perlu dipedomani bersama bahwa pemberlakuan pasar tunggal ASEAN tidak boleh mengorbankan kepentingan nasional, apalagi menyengsarakan kehidupan warga bangsa ini. Upaya mengamankan kepentingan nasional dari pemberlakuan pasar tunggal Asean perlu ditempuh dengan cara-cara yang arif tetapi harus berpihak. Dalam hal ini, berpihak kepada upaya penyelamatan dan penguatan peran Jasa usaha menengah dalam perekonomian, terutama pada sektor-sektor usaha yang strategis dan merupakan inti dari usaha ekonomi rakyat. Jasa usaha menengah masih merupakan sendi utama perekonomian Indonesia. Secara kuantitatif Jasa usaha menengah masih mendominasi lapangan ekonomi di negeri ini, baik dilihat dari segi jumlah satuan unit usaha maupun dari segi jumlah serapan tenaga kerja. Sedangkan kontribusinya dalam pembentukan PDB, ternyata sektor usaha besar masih merupakan sektor yang paling besar kontribusinya dalam pembentukan PDB, menyusul sektor usaha mikro, kecil dan sektor usaha menengah. Hal ini mengindikasikan bahwa produktivitas PDB per tenaga kerja dan PDB per sektor usaha sektor Jasa usaha menengah masih rendah. Universitas Sumatera Utara Keberadaan Jasa usaha menengah hendaknya tidak lagi dilihat sebagai usaha ekonomi tradisional yang tidak produktif, melainkan harus diperlakukan sebagai ekonomi jejaring yang mampu menghubungkan sentra-sentra inovasi, produksi dan kemandirian Jasa usaha menengah ke dalam suatu jaringan berbasis teknologi informasi yang mendorong terbentuknya suatu jejaring pasar domestik diantara sentra dan pelaku Jasa usaha menengah. Jasa usaha menengah dapat menerapkan sistem open consumer society cooperatives , yang memposisikan konsumen sekaligus sebagai pemilik dari berbagai usaha dan layanan yang dinikmatinya, sehingga terjadi suatu siklus kinerja usaha yang paling efisien karena pembeli adalah juga pemilik sebagaimana diiklankan di banyak negara yang menganut sistem welfare state dengan motto “belanja kebutuhan sehari- hari di toko milik sendiri. Ekonomi jejaring ini pada akhirnya harus memperkuat kepemilikan modal sosial dan modal intelektualnya melalui perluasan dan penguatan jejaring telekomunikasi, jejaring pembiayaan, jejaring usaha dan perdagangan, jejaring advokasi usaha, jejaring saling belajar bersama, serta jejaring sumberdaya lainnya seperti hasil riset dan teknologi, berbagai inovasi baru, informasi pasar, kebijakan dan intelejen usaha bussiness intelegence, yang adil dan merata bagi setiap warganegara, agar tidak terjadi diskriminasi diantara pelaku Jasa usaha menengah, sehingga jejaring tersebut dapat merepresentasikan sebuah perekonomian yang menghimpun para pelaku ekonomi, seperti produsen, konsumen, services provider, cargo dan sebagainya dalam jaringan yang Universitas Sumatera Utara terhubung baik secara elektronik maupun melalui berbagai forum usaha yang aktif dan dinamis, sehingga Jasa usaha menengah diusahakan untuk siap bersaing dengan cara mengadopsi teknologi informasi dan sistem manajemen yang paling canggih sebagaimana dimiliki oleh lembaga- lembaga bisnis internasional. Upaya memperkuat peran sektor Jasa usaha menengah diarahkan pada sektor-sektor industri unggulan yang diharapkan menjadi penyelamat ekonomi Indonesia di era pasar tunggal ASEAN yang meliputi sembilan komoditas industri nasional yang saat ini daya saingnya relatif lebih tinggi dibanding negara-negara Asean. Upaya-upaya ini memerlukan dukungan pembiayaan dan percepatan kebijakan pendanaan yang kondusif. Upaya- upaya tersebut jika disertai dengan penyiapan SDM yang berdaya saing dan berdaya juang tinggi maka akan menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi pula. Sebaliknya, jika daya saing keduanya rendah maka kekuatan pasar domestik akan terus melemah dan pasar domestik akan dibanjiri oleh produk-produk impor. Upaya penguatan pasar domestik sangat mendesak untuk dilakukan mengingat 40 pasar Asean ada di Indonesia. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa, pasar domestik Indonesia akan sangat menjanjikan bagi negara- negara Asean. Pemerintah, pengusaha, dan segenap pemangku kepentingan harus berkomitmen untuk lebih awal menguasai pasar domestik dengan lebih agresif dan progessif, harus bersatu padu dalam menghadapi pemberlakuan pasar tunggal Asean, dan harus optimistis bahwa Universitas Sumatera Utara pemberlakuan pasar tunggal Asean adalah sebuah peluang emas, bukan ancaman yang perlu ditakuti. Seluruh pelaku Jasa usaha menengah harus bisa melakukan koneksi dengan sesamanya dan dengan kelompok pelaku usaha lainnya di tempat lain. Universitas Sumatera Utara BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK MEREK PADA BIDANG JASA USAHA MENENGAH DALAM RANGKA MENGHADAPI PASAR TUNGGAL ASEAN

A. Peran dan Kebijakan Pemerintah dan swasta Terhadap Hak Merek di