a Peningkatan Daya Saing dan Pemanfaatan Komitmen AEC;
b Komitmen AEC untuk Arus Barang Secara Bebas;
c Komitmen AEC untuk Arus Jasa Secara Bebas;
d Komitmen AEC untuk Arus Investasi Secara Bebas;
e Komitmen AEC untuk Arus Modal yang lebih bebas;
f Priority Integration Sectors; dan
g Komitmen AEC untuk Perdagangan Makanan, Pertanian, dan
Kehutanan
d. Piagam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, sangat kompetitif, dan terintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi
yang efektif untuk perdagangan dan investasi, yang di dalamnya terdapat arus lalu lintas barang, jasa-jasa dan investasi yang bebas;
terfasilitasinya pergerakan pelaku usaha, pekerja profesional, pekerja berbakat dan buruh; dan arus modal yang lebih bebas.
118
2. Tantangan dan Peluang Indonesia menghadapi Pasar
Tunggal ASEAN
Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean MEA ini nantinya memungkinkan satu negara menjual
barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat. Pasar Tunggal dan
Komunitas ASEAN yang akan dimulai akhir tahun 2015 memberikan
118
Piagam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, Pasal 1
Universitas Sumatera Utara
peluang Pasar lebih besar bagi Indonesia karena terdapat 360 Juta penduduk kawasan Regional tersebut. Namun, justru tantangan paling
besar yang dihadapi Indonesia dalam memasuki Pasar Tunggal ASEAN adalah sektor ekonomi. Sebab, selama ini pengusaha Indonesia sudah
nyaman dengan Pasar dalam negeri yang sudah besar. Pasar tunggal ASEAN sudah di depan mata. Saat ini, pemerintah
tengah menyiapkan Jasa usaha menengah agar dapat bersaing. UMKM diharapkan dapat bertahan dan menjadi produk unggulan dan menjadi
primadona dalam pasar tunggal ASEAN 2015 mendatang. Paling tidak, hal tersebut tak menjadikan Indonesia hanya sebagai pasar, namun juga
ikut memberikan kontribusi produk kepada negara tetangga. beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh Jasa usaha menengah nanti. Antara
lain, persaingan yang makin tajam termasuk dalam memperoleh sumber daya, menjaga dan meningkatkan daya saing Jasa usaha menengah sebagai
industri kreatif dan inovatif, meningkatkan standar, desain dan kualitas produk agar sesuai ketentuan ASEAN serta diversivikasi output dan
stabilitas pendapatan usaha mikro. juga harus meningkatkan kemampuan Jasa usaha menengah agar mampu memanfaatkan fasilitas pembiayaan
yang ada, termasuk dalam kerangka kerja sama ASEAN. Agar pengusaha tetap dapat bersaing di pasar ASEAN, pengusaha perlu melakukan
peningkatan efisiensi usaha dan kualitas produk termasuk packgaging. Melakukan pengembangan usaha dan networking dengan mitra lokal di
negara ASEAN. Promosi produk dan mengikuti pameran di negara ASEAN, mengembangkan inovasi dan jaringan kerja serta mampu
Universitas Sumatera Utara
beradaptasi dan sensitif terhadap kebutuhan, gaya hidup, dan tren negara tujuan ekspor di ASEAN.
Setiap pelaku Jasa usaha menengah lebih fokus memperhatikan potensi daerah dan arah pembangunan ekonomi, capacity building bagi
pelaku Jasa usaha menengah dan pendampingan bagi calon Jasa usaha menengah dengan cara yang tepat serta penerapan supply chain
management untuk menghilangkan seluruh hambatan. kondisi Jasa usaha menengah memiliki peran besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertumbuhan ekonomi makro telah membawa hasil yang positif, sedangkan pertumbuhan di sektor riil yang banyak dilakukan oleh Jasa
usaha menengah masih jauh dari harapan. Sayangnya, lanjutnya, usaha mikro hanya berfungsi sebagai jaring pengaman makro-ekonomi sehingga
tidak dipandang sebagai sebuah sektor potensial. beberapa catatan untuk mempersiapkan dalam memasuki pasar tunggal ASEAN yakni
mmelakukan pemetaan untuk menginventarisir Jasa usaha menengah yang memiliki potensi berikut pasar yang dimiliki guna menetapkan positioning
dan keunggulan dibandingkan negara ASEAN lainnya dan identifikasi seluruh kelemahan dan hambatan dari Jasa usaha menengah dengan
memperhatikan pilar-pilar yang memiliki peringkat rendah menurut laporan lembaga asing. Selain itu, mengembangkan rantai nilai Jasa usaha
menengah diantara negara-negara ASEAN yang dapat dikembangkan menjadi cluster ASEAN. keberadaan Jasa usaha menengah dalam
memasuki pasar tunggal ASEAN. Menurutnya, kalangan pemerintah
Universitas Sumatera Utara
maupun dunia usaha belum menyadari dampak dasar tunggal ASEAN terhadap perekonomian nasional.
119
Sejatinya masyarakat ekonomi ASEAN MEA adalah pasar tunggal bagi negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pasar
tunggal yang akan diterapkan akhir 2015 ini bertujuan meningkatkan daya saing serta menarik modal investasi di negara-negara anggota ASEAN.
Penanaman modal asing di negara-negara ASEAN dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan. MEA juga
memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin
ketat. Secara umum ada lima elemen dasar MEA, yakni persaingan bebas barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja.
120
Tantangan dan peluang persaingan produk di pasar ASEAN akan terjadi dan dengan kesepakatan regional serta pembenahan lokal, pasar
tunggal ASEAN diharapkan dapat berjalan dengan baik, terhindar dari konflik kepentingan yang melibatkan negara. Negara‐negara ASEAN tidak
boleh gagal dalam melaksanakan pasar tunggal ASEAN 2015. Jika kebanyakan diantara 10 negara ASEAN gagal melaksanakan komitmen,
maka hal ini akan berakibat kegagalan pelaksanaan pasar terintegrasi di kawasan ASEAN dan kesepakatan‐kesepakatan tidak memberikan manfaat
luas secara ekonomi, tetapi bahkan menjadi wilayah yang menguntungkan negara‐negara mitra ASEAN yang terlibat didalamnya. Peran sektor
119
http:www.hukumonline.comberitabacalt5146e4b54ad6etantangan-umkm-dalam- menghadapi-pasar-tunggal-asean.html, diakses tanggal 13 Mei 2016
120
http:lampost.coberitapeluang-pasar-tunggal-asean.html, diakses tanggal 13 Mei 2016
Universitas Sumatera Utara
swasta sangat vital dalam menyukseskan pasar tunggal ASEAN. AEC adalah pasar tunggal dan basis produksi untuk barang, jasa, investasi,
modal, dan tenaga kerja trampil yang secara bebas masuk dan keluar kawasan ekonomi ASEAN. Dengan kemampuan persaingan yang tinggi,
kekuatan ASEAN terhadap 6 negara mitra harus menjadi peluang ekonomi yang menguntungkan.
121
Terbentuknya pasar tunggal yang bebas, maka akan terbuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasarnya
di kawasan ASEAN. Selain itu, SDM Indonesia harus siap dalam menghadapi tenaga-tenaga profesional asing yang akan masuk ke
Indonesia.
122
3. Peran ASEAN dalam Menghadapi Pasar Tunggal pada Bidang Jasa