commit to user 66
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang diadakan oleh Cook dan Hilgard tahun 1949 menyimpulkan bahwa, “Pembelajaran dengan
ma ssed pra ctice
akan berbahaya bila dilakukan pada awal pembelajaran dan mengutungkan pada akhir pembelajaran”
Drowatzky, 1981:244. Mereka juga tidak menemukan perbedaan pembelajaran dengan masa istirahat yang dikurangi atau ditambah. Penelitian lain yang
menghubungkan dan mengevaluasi efek latihan dan posisi gerakan, Penelitian Abraham dan Grace tahun 1976 menyimpulkan bahwa, “Jadwal latihan yang
berbeda nampaknya optimal untuk melatih berbagai gerakan yang dilakukan dengan posisi yang berlainan. Pembelajaran dengan
distributed pra ctice
lebih baik untuk gerakan yang dilakukan di atas kepala atau dalam posisi vertikal. Hal ini
merupakan akibat kompleksitas gerakan, karena gerakan yang digunakan lebih sulit dalam posisi yang demikian. Pembelajaran dengan
ma ssed pra ctice
atau
distributed pra ctice
amat tergantung pada faktor-faktor yang lain. Hasil kajian gerakan psikomotor yang sederhana tidak dapat digeneralisasikan untuk
keterampilan yang lebih kompleks” Drowatzky, 1981:244. Penelitian Austin tahun 1975 dalam Drowatzky 1981:244, menyimpulkan
bahwa, “Pembelajaran dengan
distributed pra ctice
lebih efektif bila dibandingkan dengan pembelajaran
ma ssed pra ctice
untuk siswa Sekolah Dasar yang belajar
meningkatkan kecepatan lemparan. Meskipun kelompok
ma ssed pra ctice
pada awalnya nampak lebih baik, tetapi setelah 6 minggu latihan, kelompok
distributed pra ctice
menunjukkan hasil belajar yang lebih baik bila dibandingkan dengan kelompok
ma ssed pra ctice
”.
commit to user 67
Studi yang dilakukan oleh Austin tahun 1975 Drowatzky 1981:244 menunjukkan bahwa hasil latihan terdistribusi berpengaruh terhadap kurva belajar
tugas kecepatan lemparan, dan secara signifikan lebih besar dari pada skor latihan padat. Keunggulan metode terdistribusi juga ditunjukkan oleh Ellis yang
menyimpulkan dari hasil studinya bahwa, “
distributed pra ctice fa cilitates the a cquisition of motor skill” .
Stelmach yang meneliti efek latihan terdistribusi dan latihan padat dengan bentuk tugas memanjat tangga Bachman, sebanyak 16
tangga selama 30 detik untuk setiap kali memanjat. Kelompok latihan terdistribusi diberikan selang waktu istirahat selama 30 detik untuk sekali mencoba, dan
kelompok latihan padat tidak disediakan waktu istirahat. Hasil studinya menunjukkan bahwa latihan berterdistribusii memperoleh skor sebesar 67 dan
ternyata lebih besar dari pada kelompok latihan padat. Setya Anung Haryanto 2009 tentang perbedaan pengaruh pendekatan
pembelajaran dan
motor a bility
terhadap hasil pembelajaran
groundstroke foreha nd
tenis lapangan studi eksperimen pendekatan pembelajaran
ma ssed pra ctice
dan
distributed pra ctice
pada siswa putra kelas 5 SD Negeri Jeruk Sawit 1 dan 2 Gondangrejo Karanganyar, yang menyimpulkan bahwa terdapat
perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran
ma ssed pra ctice
dan
distributed pra ctice
terhadap kemampuan
groundstroke foreha nd
tenis lapangan pada siswa putra SD N Jeruksawit Gondangrejo Karanganyar, ada perbedaan
pengaruh antara
motor a bility
tinggi dan rendah terhadap kemampuan
groundstroke forehand
tenis lapangan pada siswa putra SD N Jeruksawit Gondangrejo
Karanganyar, ada pengaruh
interaksi antara
pendekatan
commit to user 68
pembelajaran dengan
motor a bility
terhadap kemampuan
groundstroke foreha nd
tenis lapangan pada siswa putra SDN Jeruksawit Gondangrejo Karanganyar. Dimana pendekatan pembelajaran
ma ssed pra ctice
lebih tepat diterapkan terhadap siswa yang mempunyai
motor a bility
tinggi sedangkan pendekatan pembelajaran
distributed pra ctice
lebih tepat diterapkan terhadap siswa yang memiliki
motor a bility
rendah.
C. Kerangka Berpikir