Ketidakpusan dengan pelayanan PLN. Sebab-sebab Lainnya.

“.. pada mulanya semua berjalan lancar mbak.. namun tiba-tiba pengiriman ke semarang dibatasi sedangkan produksi terus berjalan, pengeluaran juga semakin banyak sedangkan pemasukan hamper tidak ada” Hasil wawancara 9 Febuari 2008 Pemasaran yang menjadi factor pengrajin gitar ini mengalami kebangkrutan dalam menjalankan usahanya, sekarang hanya memproduksi gitar-gitar kecil dan di kerjakan sendiri. Selain itu Bapak Sunaryo seorang pengusaha mebel mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan baku pembuat mebel. Dan beliau menjelaskan : “Saya kesulitan memperoleh bahan baku bila ada harganya sangat mahal, atau saya harus memindahkan tempat produksi keluar pulau, ya karena itu mbak saya menghentikan pembuatan mebel ini dan sekarang malah menganggur.” Hasil wawawncara 19 Febuari 2008 Kesulitan memperoleh bahan baku yaitu berupa kayu memang menjadi kendala tersendiri, selain karena ada kemacetan pengiriman kayu dari daerah, biasanya wilayah Kalimantan juga kasus Illegal Loging ikut menjadi kendala. Kesulitan dalam proses pemasaran dan kesulitan dalam memperoleh bahan baku, menjadikan proses produksi terhambat dan pemasukan dana yang menjadi sulit. Mengakibatkan terjadinya penunggakan pengembalian pinjaman modal PKBL.

5. Ketidakpusan dengan pelayanan PLN.

Adanya rasa ketidakpuasan dari mitra binaan terhadap pelayanan PKBL diluar dari proses penyaluran dana juga dirasakan oleh beberapa mitra binaan antara lain Bapak Sukirno yang mengatakan : “…PLN hanya memberikan pinjaman uang saja tanpa ada pembinaan sama sekali seperti pinjaman dari bank-bank yang lain, kalaupun ada petugas yang datang hanya sebatas menagih selain itu tak ada kunjungan-kunjungan” Hasail wawancara 1 Febuari 2008 Selain itu Ibu Sumarni juga merasa kecewa dengan pelayanan PKBL, beliau mengatakan : “…sebenarnya saya agak kecewa mbak sama petugas PLN, dulu saya membayar tapi dikira belum membayar untung saya menyimpan kwitansinya, terus ada petugas yang menelusurinya dan masalahnya udah selesai… tapi ya sejak ada masalah itu saya jadi agak malas mengangsur lagi, saya juga memang ini agak mbeler mbak tapi ya gimana…” Hasil wawancara 15 Febuari 2008 Namun ketika dikonfirmasi ke PLN, pihak PKBL menjelaskan bahwa tidak pernah ada kesalahan administrasi seperti yang di ungkapkan oleh Ibu Sumarni, kejadian ini hanya dianggap kesalahpahaman antara mitra binaan dengan petugas penagihan. Ketidakpuasan mitra binaan atas pelayanan PKBL akan ketidak adaan pembinaan maupun kunjungan sebagai bentuk perhatian dari PLN dan kesalahpahaman masalah administrsi melatarbelakngi mitra binaan melakukan penunggak pembayaran. Dan keadaan seperti ini seharusnya dapat diluruskan olel pihak PLN agar program ini dapat berjalan sebagaimana mestinya.

6. Sebab-sebab Lainnya.

Faktor lain yang menyebabkan penunggakan adalah adanya mitra binaan adalah ada mitra binaan yang tertipu oleh relasinya sendiri ini dialami oleh Bapak Ahmad Sutrisno, dia menjelaskan : “..kebangkrutan usaha saya ini karena saya ditipu oleh teman saya disuruh kirim barang dan diberi cek namun setelah beberapa minggu teryata ceknya kosong dan itu saya merugi hamper 1 M lho mbak.” Hasil wawancara 13 Febuari 2007 Penipuan yang dialami oleh Bapak Sutrisno ini sangat mempengaruhi beliau dalam penunggakan pengembalian pinjaman modal PKBL. Karena setelah mengalami kejadian ini industri batik yang dahulunya cukup berkembang tiba-tiba menjadi bangkrut sehingga perlu melakukan pemutusan hubungan kerja para pegawainya. Dan proses produksi pun hampir dihentikan Selain itu ada mitra binaan yang terjerat hutang bank dengan tingkat bunga yang tinggi hal ini disampaikan oleh Bapak Supono : “…untuk lebih mengembangkan usaha saya juga mencari pinjaman dari bank BNI, namun kesulitan memasarkan barang dan bunga bank yang tinggi membuat usaha saya semakin bangkrut bahkan saya harus menjual rumah untuk menutup hutang bank tersebut..” Hasil wawancara 9 Febuari 2007 Mitra binaan yang terjerat bunga pinjaman bank sangat mempengaruhi kemunduran usaha yang dialami Bapak Supono. Bunga bank yang cukup tinggi, sangat memberatkan pengusaha kecil yang ingin mengembangkan usahanya. Karena bila tidak bias membayar pinjaman tersebut bank dapat mengambil paksa anggunan yang telah dimasukkan. Mitra binaan yang mengalami kejadian ditipu oleh relasinya dan terjerat hutang bank dengan bunga yang cukup tinggi. Menyebabkan kebangkrutan usahanya dan secara langsung menyebabkan mitra binaan melakukan penunggakan pengembalian pinjaman modal.

b. Tanggapan PT. PLN tentang Penunggakan Pinjaman Modal PKBL.